Joohyun kira setelah semua yang ia lalui kemarin membuat hari ini akan menjadi indah dan menyenangkan, namun ia salah. Buktin nya sepagi ini Joohyun sudah berjalan penuh dengan emosi untuk menemui seseorang di perusahaan nya. Genggaman kuat tangan Joohyun pada tas kecil berwarna putih itu semakin erat ketika ia hampir sampai di tempat yang ia maksut. Tanpa mengetuk Joohyun langsung mendobrak tempat gym yang secara kebetulan berjarak dekat dengan agensi nya.
"Kau gila, Lee Suho!"
Joohyun langsung menembak tepat ketika melihat lelaki itu konsentrasi melakukan lari kecil di treadmill modern disana.Suho menekan tombol berhenti kemudian tersenyum miring mendengar omelan Joohyun di pagi hari.
"Apa maksutmu membuat brand yang akan bekerja sama dengan ku menjadi gagal? Kau jangan ikut campur dalam urusan ku""Sudah kukatakan, Bae Joohyun. Jika power yang aku miliki tidaklah sepele"
Joohyun meremas tangan nya melampiaskan emosi yang ia tahan karena ia tidak ingin menciptakan keributan di tempat orang lain. Beberapa karyawan, dan juga trainee mulai berdatangan, Joohyun semakin menciut karena semua orang mulai melihat kearah nya."Lalu apa mau mu?"
"Kita bekerja sama kembali, kali ini aku akan melakukan dengan baik"
Joohyun menggeleng, "Aku tidak bisa, aku tidak ingin lagi. Persiapanku butuh waktu yang lebih matang, kumohon mengertilah"
"Kau selalu meragukanku, Joohyun-ah"
"Aku tidak pernah meragukanmu, aku percaya kepadamu tapi aku butuh waktu. Jadi kumohon jangan memaksaku"
Akibat melihat banyak orang yang semakin berdatangan membuat Joohyun mengakhiri percakapan mereka sambil memilih pergi. Joohyun sampai saat ini tidak mengerti kenapa Suho sangat ingin bekerja sama dengan dirinya. Di dalam perusahaan masih banyak idol yang ingin bekerja sama dengan Suho tapi kenapa ia sampai tega memperlakukan Joohyun seperti ini. Brand yang hampir saja bekerja sama denganya haru batal pagi ini karena entah apa yang dikatakan oleh Suho sampai mereka membatalkan semuanya. Joohyun tentu saja sedih, namun ia masih percaya jika suatu saat akan mendapatkan pekerjaan lebih baik.
Joohyun ingin menenangkan diri di cafe milik kakak ipar Seokjin yang selalu menjadi tempat nyaman nya. Joohyun tidak diam saja disana, ia sesekali membantu membuat macaron salah satu produk best seller di cafe ini.
"Laki - laki gila, dia pasti terobsesi untuk memilikimu" Lontar kakak ipar Seokjin sambil memakan kacang almond di kursi menunggu macaron nya matang.
"Tidak mungkin"
Perempuan itu sampai berdiri menghampiri Joohyun yang sibuk mengaduk adonan macaron yang kedua, ia memegang pundak Joohyun penuh dengan emosi "Kenapa tidak mungkin? Sekarang kau pikir lagi, kapan dia bertindak gila seperti itu, sejak kau berkencan dengan adik iparku kan?"
Joohyun hanya diam meskipun yang dikatakan benar, hubungan nya dengan Suho sejauh ini sangat baik. Joohyun sendiri kemarin bahkan tidak menyangka kenapa Suho sampai rela mempertemukan Joohyun kepada laki - laki tua yang sudah jelas memiliki niat buruk kepada mereka berdua.
"Sudahlah hentikan membicarakan laki - laki lain. Bagaimana kau dengan adik iparku? Apakah kalian sudah meresmikan hubungan kalian?"
Joohyun terkejut hingga pipinya bersemu, ingatan soal kejadian kemarin tiba - tiba memenuhi pikiran nya."Eonnie, apa yang kau katakan!"
"Hey! Kalian itu sudah lama berkencan pura - pura, apa kalian tidak memiliki perasaan apa - apa satu sama lain? Tidak mungkin"
Perempuan mengomel sambil berjalan menuju oven yang mati dengan otomatis karena macaron didalam nya sudah matang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandals
FanfictionHidupku semua pada tempat nya hingga semua berputar menjadi bomerang menusukku, tidak ada pilihan lain yang bisa kulakukan. Selain menerima hukuman dari kesalahanku sebagai manusia. Cover Cr on Printerest.