Saat gun terbangun ia tak melihat siapa pun di kamarnya hanya terlihat laptop yang masih menyala di kasur tempat gun tidur.
Tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka menampilkan off dengan rambut sedikit basah yang mengartikan baru saja selesai mandi, off pun langsung menghampiri gun
"sudah bangun baby" ucap off sambil mengusap rambut gun dan diangguki oleh gun.
"Kau ingin mandi" tanya off.
"Emm tapi gun malas papii" ucap gun sambil memeluk off.
"Ayo kita mandi" ucap off mendapat gelengan dari gun.
"Papi kan sudah mandi"
"Kita mandi lagi ayo" off menggendong gun ala koala karena ia tau kaki gun masih sakit untuk berjalan.
Off menggendong gun mendudukkan nya di wastafel dan mengisi bathtub dengan air hangat, off kembali mendekati gun, saat ini posisi off mengukung gun sambil tersenyum menatap gun.
"Pa-papi mau apa" tanya gun sedikit gugup dengan posisi off seperti itu.
"Aku sangat lapar baby bisakah aku memakanmu" ucap off dengan suara berat nya yang membuat gun merinding seketika.
"Ta-tapi gun ta..." ucapan gun terpotong oleh off.
"Tak ada yang perlu di takut kan baby, ini tidak akan sakit"
Kini gun hanya bisa mengangguk pelan, perlahan off mendekat kan kepalanya ke depan, sedikit memiringkan kepalanya untuk mencium bibir gun.
Cup, cup, ciuman ketiga berakhir dengan lumatan, off memperdalam ciuman mereka lidahnya mengapsen setiap gigi gun, gun pun hanya bisa menikmati permainan off dengan tangan nya yang berpegangan pada pinggang off, sedangkan off yang merasakan tidak ada penolakan pun langsung menekan tengkuk gun agar memperdalam ciuman mereka.
Gun yang merasa kehabisan nafas pun menepuk-nepuk dada off, off yang di tepuk pun mengakhiri ciuman mereka dengan segera gun mengambil nafas dalam-dalam, sedangkan off tersenyum melihat itu.
"Hah hah gun hampir saja mati" ucap gun di balas kekehan oleh off.
Off menggendong gun ke bathtub mereka melanjutkan kegiatan mereka hingga malam hari, tanpa ampun off menggempur gun dengan kasar walaupun tak sekasar saat pertama kalinya, off selalu mengeluarkan di dalam beberapa gaya mereka coba entah sudah berapa jam mereka menghabiskan waktu di kamar mandi.
Pagi menjelang siang ini gun terbangun terlebih dahulu saat bangun gun merasakan sakit di bagian bawah nya, ia melihat Off yang sedang tertidur wajahnya terlihat damai saat tidur, gun pun memiringkan tubuhnya menghadap off.
"Auww shhh sakit banget" ucap gun lirih karena ia tidak ingin off terbangun.
Gun memandangi wajah tampan off, wajahnya terlihat sangat tampan saat tidur di bandingkan saat dia sedang marah-marah, tiba-tiba saja tubuhnya di tarik lebih mendekat ke off.
"Ehh" kaget gun.
"Berhenti memandangi ku aku tau aku tampan" ucap off dengan mata yang masih terpejam.
Sebenarnya off sudah bangun dari sebelum gun bangun namun saat gun membuka matanya ia berpura-pura tidur, dan saat mendengar ringisan gun ia sangat khawatir tapi ia urungkan niatnya untuk membuka matanya
"papii"
"Hmm"
"Bangun papii sudah siang ini" ucap gun mendapatkan gelengan dari off dan off semakin menenggelamkan wajahnya di leher gun bahkan gun juga dapat merasakan nafas hangat dari off.
"Papii aku ingin es krim" ucap gun yang merengek seperti ank kecil.
"Ini masih pagi gun nanti kau bisa sakit"

KAMU SEDANG MEMBACA
could never happen
Jugendliteratur(End) Seorang lelaki mungil dan cantik bernama gun selalu berusaha untuk meluluhkan hati seorang Off Jumpol yang berhati dingin,,, dan bertahan dalam sifat kekasaran seorang tuan muda yang ia cintai yang tak lain adalah teman kakaknya sendiri.