Sing menghampiri sang papa yang duduk di kursi dekat kolam renang.
"Apa yang ingin papa bicarakan"
"Kapan kau akan menikahi Jane"
"Dua bulan lagi pah memangnya kenapa bukankah papa mama juga setuju akan hal ini" ucap sing yang duduk di samping papanya.
"Sekarang kau sudah dewasa nak, dengarkan papa, Jane adalah orang baik nak, ketika kau sudah menikahinya, jangan lupakan tanggung jawab mu sebagai seorang suami, kau harus menghormati istrimu juga, dan satu hal yang paling penting jangan pernah kasar apalagi sampai bermain tangan, papa tidak pernah mengajarkan mu untuk berbuat hal semacam itu kepada wanita yang baik"
Sebenarnya sang papa hanya khawatir akan anaknya ini tapi ia berusaha untuk mempercayai anaknya karena dia sudah dewasa
"Jangan pernah lupa untuk datang mengunjungi adikmu kau sangat tau bukan adikmu sangat manja kepadamu"
"Pa aku hanya akan menikah jangan berbicara seolah aku akan mati,, aku masih bisa melihat adikku kapanpun pa"
"Papa tau,, papa hanya tidak ingin kau mengambil jalan yang salah"
"Pa percayalah kalo aku bisa melakukan keputusanku dengan baik" ucap sing meyakinkan papanya sedangkan sang papa hanya menghela nafasnya.
"Papa selalu percayakan apapun kepadamu, jangan buat kecewa papa" ucap arm bangkit dari duduknya menepuk-nepuk bahu anaknya lalu pergi masuk ke dalam.
Arm masuk ke dalam ruangan pribadinya yang dimana disana sudah ada mond, pupun dan mook, kini mereka duduk di sofa dan memulai pembicaraan.
"Maaf menunggu lama aku baru saja berbicara dengan anakku"
"Santai saja kalau begitu langsung saja kita ke intinya" ucap mond diangguki arm.
"Kalian sudah tau bukan apa yang terjadi pada gun" ucap arm memulai pembicaraan.
"Ya kita sudah tau hal itu dan itu kesalahan off, sebagai permintaan maaf kami pikir kita harus menikahkan mereka"
"TIDAK" ucap arm spontan
"Tenang pa" ucap Mook menenangkan suaminya.
"Maaf maksudku gun masih terlalu kecil untuk menikah dan aku juga tidak menyalahkan off" ucap arm.
"Sepertinya kita bicarakan hal ini lain waktu saja kalian bisa menginap disini kita akan memikirkan hal ini kembali" kini Mook yang berbicara karena ia takut akan ada perdebatan jika dilanjutkan sekarang.
Kini orang tua off diantarkan ke kamar tamu oleh maid yang ada disana, sedangkan Mook dan arm kembali membicarakan hal ini.
"Pa ada baiknya kita menikahkan mereka itu juga baik untuk kandungan gun agar anaknya nanti lahir mempunyai ayah yang jelas pa" ucap Mook.
"Tapi gun masih terlalu kecil untuk menikah, papa khawatir dia tidak bisa menjalani kehidupannya" ucap arm khawatir akan anaknya karena apapun yang terjadi dengan gun dia selalu mengetahuinya walaupun tidak diberi tahu oleh sing ataupun gun.
"Percaya dengan off pa, dia pasti akan memperbaiki masa lalunya, tidak ada salahnya bukan beri mereka kesempatan" ucap Mook meyakinkan arm.
"Gun belum selesai kuliah"
"Sepertinya papa lupa jika gun sebentar lagi selesai, kita bisa menikahkan mereka setelah gun selesai dengan urusan kuliahnya"
"Sudahlah aku lelah, tolong jangan bahas hal ini lagi beri aku waktu" ucap arm pergi meninggalkan ruang pribadinya.
*Pagi hari
Kini sekitar pukul 8 mereka sarapan bersama.
"Gun setelah kamu selesai kuliah apa kamu mau menikah dengan off"
KAMU SEDANG MEMBACA
could never happen
Teen Fiction(End) Seorang lelaki mungil dan cantik bernama gun selalu berusaha untuk meluluhkan hati seorang Off Jumpol yang berhati dingin,,, dan bertahan dalam sifat kekasaran seorang tuan muda yang ia cintai yang tak lain adalah teman kakaknya sendiri.