Saat pisau tepat di depan perut off Jane mendorong pisau itu tanpa disadari oleh off.
Namun belum sempat semua itu terjadi tiba-tiba saja...
*Dorr...dorr
2 peluru mengenai bahu dan kepala Jane.
Kini off melepaskan Jane, tubuhnya jatuh bersama dengan pisau ditangannya.
Off terlihat bingung sebelum dia menengok kebelakang dan melihat temannya sendiri yang memegang pistol itu.
"Kalian bereskan mayat wanita itu" ucap singto kepada anak buahnya.
"Lain kali kau lebih hati-hati sing wanita itu sangat licik"
"Kau benar" ucap sing lalu mereka kembali ke mobil menuju rumah sing.
Sing membuka hp nya dia mendapatkan notifikasi dari sang papa.
*Papa : 2 missed calls.
Sing menelfon balik namun tidak diangkat.
"Bisakah kita sedikit cepat aku khawatir dengan keadaan rumah" ucap sing mendapat anggukan dari Krist yang menyetir.
Sesampainya di rumah sing berlari masuk.
"Apa papa sudah pulang" tanya sing kepada bright.
"Sudah tuan"
Sing lanjut masuk saat di ruang tamu sing menemui sang papa bersama dengan off dan new, mereka menunduk terdiam tanpa ada yang berbicara.
"Pa apa yang terjadi" tanya sing yang mulai panik karna sang papa hanya menggeleng.
"Kenapa kalian semua disini,, dimana gun,, sebenarnya apa yang terjadi gun dimana" lagi-lagi sing mendapat gelengan dari papa dia pun langsung pergi ke kamar gun.
"Gun....gun....." Ucap sing dari tangga memanggil gun.
Saat membuka pintu kamar gun kini terlihat gun yang sedang berdiri di depan lemari baju menoleh ke arah pintu.
Sing langsung menghampiri gun dan langsung memeluknya.
"P'sing ada apa" tanya gun yang keharan.
"Apa kamu terluka gun" tanya sing.
"Gun baik-baik saja"
"Mereka bilang kamu terluka" ucap sing yang semakin mengeratkan pelukannya.
Gun membalas pelukan kakaknya itu.
"Gun baik-baik saja phi tidak ada yang terluka disini" ucap gun dan diangguki sing.
Kini sing melepaskan pelukannya setelah dia tau bahwa adiknya baik-baik saja.
"Jangan pernah pergi sendirian phi cuma takut kamu terluka, dengarkan phi oke"
"Hmm gun ga akan pergi sendiri lagi"
"Gitu dong" ucap sing mengusap rambut gun.
"Gun makan nak kamu belum makan sore ini" ucap sang mama dari pintu.
"Tapi gun belum selesai nata bajunya"
"Udah ayok nanti biar mama aja yang nata" ucap sing.
"Tapi kasian mama p'sing nanti kecapean"
"Iya udah sana makan biar mama yang tata bajunya" ucap Mook menghampiri mereka.
"Tapi ma.."
"Udah keluar dulu sana makan yang banyak biar ga kurus gini" ucap sing meledek gun.
Gun mendengus kesal dan keluar dari kamar sedangkan sing membantu mamanya untuk menata baju gun walaupun baju yang ditata tidak terlalu banyak.
Kini mereka sudah duduk di meja makan

KAMU SEDANG MEMBACA
could never happen
Teen Fiction(End) Seorang lelaki mungil dan cantik bernama gun selalu berusaha untuk meluluhkan hati seorang Off Jumpol yang berhati dingin,,, dan bertahan dalam sifat kekasaran seorang tuan muda yang ia cintai yang tak lain adalah teman kakaknya sendiri.