30

504 14 3
                                    

*Skip sampai rumah

"Aw jerapah kecil ku kemari"

"P'jan" ucap gun tersenyum.

"Ayo masuk biar aku tunjukkan dimana letak kamarmu"

Mereka berjalan menuju kamar yang berada di lantai bawah, agar gun tidak kesusahan karena dia sedang hamil.

"Phii apa ini kamar untuk gun"

"Iya kenapa, kamu tidak suka ya jerapah kecil" gun menggeleng.

"Besar tapi panas" Jane tertawa mendengar itu.

"Lihat kamu saja belum menyalakan pendinginnya"

"Kenapa tidak bilang"

"Sudah lebih baik sekarang Istirahat saja"

Kini Jan keluar dan menutup pintu kamar membiarkan gun untuk beristirahat.

Kini hari terus berganti dan berlalu, gun sudah boleh tinggal di apartemennya meskipun sesekali tetap tidur di rumah kakaknya.

Kini gun juga sudah membuka cafe di sana, cukup ramai, dia tidak memiliki karyawan dan hanya mengelolanya bersama oab dan Sean, setiap hari mereka yang mengerjakan semuanya sendiri dari bersih-bersih sampai mengantarkan pesanan ke meja pelanggan.

*Kembali ke Thailand
Kini sepasang kekasih sedang dinner, ya mereka adalah prim dan off, kini off melamar prim.

"Aku mencintaimu off" ucap prim setelah jarinya terpasang cincin.

"Aku juga mencintaimu gun"

"Gun?"

"Maaf maksudku prim"

"Bahkan di hari seperti ini kamu lebih memikirkan gun"

"Maaf prim aku hanya..."

"Maaf off aku tidak bisa bersama mu lagi, jika kamu masih mencintai gun kejarlah kembali, aku akan kembali ke hidupku sendiri, aku harap kita tidak pernah bertemu" ucap prim menghapus air matanya lalu pergi.

Off terdiam melihat prim yang pergi meninggalkannya.

"AGGGGHHHKKK SIALAN"

"KENAPA SEMUA MENJADI SEPERTI INI"

"BODOH, KAU BODOH OFF, KAU BODOH KAU BENAR-BENAR BODOH, BAHKAN SEKARANG KAU KEHILANGAN DUA ORANG SEKALIGUS"

Kini off meratapi nasibnya sendiri, entah apa lagi yang dia pikirkan kali ini. Akhirnya off pulang, dia merebahkan dirinya di kamarnya, di kasur yang pernah gun tempati. Dia terlelap dengan segala keributan di pikiran nya, setiap tidur dia selalu mendapat bayangan-bayangan tentang bagaimana kehidupannya dengan gun di masa lalu.

Pagi hari kini off sudah berada di rumah gun untuk mencari keberadaan gun.

"Off ada apa nak"

"Ada apa kau kemari" tanya arm.

Kini off berlutut.

"Ada apa nak kenapa seperti ini"

"Bisakah aku bertemu dengan gun, aku merindukannya, aku ingin dia kembali"

"Gun tidak ada disini nak dia sudah pergi dari bulan lalu"

"Dimana gun sekarang biar aku yang menyusulnya"

"Maaf nak kita tidak bisa memberi tau dimana dia sekarang"

"Kenapa, kenapa tidak bisa, aku benar-benar ingin meminta maaf"

"Maaf nak mama tidak bisa memberi tau mu ini permintaan gun sendiri.

"Lebih baik kau jangan pernah temui gun lagi, aku sudah menahan semua kesabara ku melihat gun yang berada di tangan mu"

could never happenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang