29

169 15 1
                                    

kini gun pulang bersama off, disepanjang perjalanan gun hanya diam.

Sampai di rumah pun gun langsung masuk tanpa berbicara dengan off, off hanya bisa menghela nafasnya sebenarnya dia juga merasa sedih kehilangan anaknya namun dia harus kuat di depan gun.

"Gun makan dulu yuk kamu belum makan baby nanti kamu sakit" gun menggeleng.

Gun sudah jarang makan kehamilannya terus berlanjut namun tubuhnya sendiri mulai mengecil.

Gun akan makan sendiri saat dirinya sudah merasa lapar meskipun hanya satu kali dalam sehari.

Masih seperti biasa dari pagi hingga malam off ke kantor, pulang-pulang pun gun sudah tertidur, gun benar-benar mengurung dirinya sendiri di rumah, tak ada yang tau tentang kegugurannya karna itu semua permintaan gun untuk menyembunyikan dari semua orang.

3 minggu masih seperti biasanya kini usia kandungan gun sudah memasuki usia 2 bulan, tak ada yang tau jika perutnya semakin membesar karna gun selalu memakai baju yang oversize.

Gun benar-benar capek dengan semua drama ini mungkin ia berfikir detik ini juga akan menghentikan semuanya.

Off pulang.

"Dari mana phi"

"Phi?"

"Lebih baik kata ini dari pada sebelumnya"

"Terserah saja aku capek habis di kantor banyak terjadi masalah"

"Sampai kapan kamu akan menyembunyikan semua ini"

"Apa maksudmu gun"

"Kenapa harus bertanya kepadaku"

"Aku benar-benar tidak mengerti"

"Aku akan pergi"

"Ini sudah larut malam dan kau ingin pergi kemana"

"Mungkin lebih baik kita terlihat asing satu sama lain, aku gak akan pernah memaksamu untuk mencintaiku lagi phi,, pergilah bersama orang yang kau cintai phi" air matanya kini terus mengalir.

"Apa maksudmu gun"

"Jangan pernah kasih cintamu ke orang yang bahkan gak pernah mencintai mu sama sekali"

"Apa kau benar-benar akan meninggalkanku"

"Maaf phi aku akan belajar mencintai oab, mungkin ini jalan yang terbaik untuk kita, oab sahabatku dia sudah mencintai ku lebih dulu dari mu"

"Gun maaf aku tidak ada niat serius dengan prim, aku hanya main-main saja dengan nya"

"Apa maksudmu phi, aku benar-benar tidak berfikir hatimu akan menjadi sejahat ini, ternyata pemikiran mu bahkan lebih buruk dari yang aku bayangkan"

"Aku tidak pernah main-main jika denganmu gun, kumohon jangan pergi aku minta maaf aku akan meninggalkan prim aku janji"

"CUKUP PHI AKU CAPEK, AKU SELALU CAPEK MENDENGAR SEMUA ALASAN DAN PERMINTAAN MAAF MU"

Kini gun mengambil koper lalu memasukkan semua bajunya yang pernah ia bawa kemari.

"Gun jangan pergi" off menahan tangan gun.

"Maaf phi aku harus pergi" gun melepaskan cincin di tangan nya.

"kita akhiri semua disini jangan pernah cari aku lagi"

Dia mengambil tangan off meletakkan cincinnya di genggaman off.

"Terimakasih phii, terimakasih untuk semua hal indah yang pernah kita lakukan bersama, aku pamit"

Gun keluar dari rumah off, dia berjalan kaki menyusuri jalanan yang sepi sambil menangis dan menyeret kopernya, kini hujan mulai turun, semakin lama hujan semakin deras.

could never happenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang