"Ahhh! Sshh...urghhh... ahh ahhh shhh... ohhh ahh...."
Desahan demi desahan memenuhi ruangan bercat putih tersebut. Hentakan demi hentakan terus menerus menghujam hole yang sudah sangat basah.
Terasa perih namun disaat yang bersamaan juga terasa nikmat.
"Urghhh...uhhh kenapa aku ada di sini?."
Seakan tersadar Hiiro sontak langsung melirik sekeliling yang ternyata bukan kamarnya. Dinding bercat putih... ranjang dengan seprai putih polos dan gorden berwarna abu-abu, sangat berbeda sekali dengan kamarnya yang didominasi oleh warna gelap.
"Apa yang aku lakukan?."
Dia melihat kebawah dan mendapati dirinya mengenakan kemeja putih kebesaran yang menutupi setengah pahanya dan tanpa mengenakan apapun untuk menutupi bagian bawahnya.
Hiiro terkejut bukan main begitu melihat tangannya memegang timun yang ujungnya err...telah masuk separuh kedalam liang hangatnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini ahhh!."
Tanpa sengaja tangannya mendorong timun tersebut hingga masuk semakin dalam pada tubuhnya hingga membuatnya mendesah kencang.
"Shhh... apakah ini benar-benar mimpi?."
Dia kembali bertanya-tanya apakah ia tengah bermimpi? Tapi kenapa terasa nyata? Apakah ini yang orang-orang maksud dengan nama lucid dream?.
Persetan dengan itu! Ia tidak akan sudih jika dirinya melakukan hal menjijikkan ini di dunia nyata!.
"Kenapa dengan wajahmu?."
Siluet seseorang tiba-tiba memasuki ruangan dan melihat Hiiro yang tengah melamun dengan tatapan mata yang terlihat jijik akan sesuatu.
Sosok itu berjalan mendekati Hiiro dan duduk di sampingnya.
Hiiro menoleh namun ia tidak biasa melihat wajah pria itu, wajahnya tampak buram.
"Kenapa berhenti? Apakah perlu aku bantu?."
Suara yang dikeluarkan orang disebelahnya terdengar berat dan basah membuat tubuhnya bergidik.
Lengan besar itu menggenggam tangan Hiiro yang tengah memegang timun di dalam liang hangatnya. Lengan itu mendorongnya hingga hampir seluruh sayuran itu masuk sepenuhnya kedalam tubuh sang submissive.
Tubuh Hiro bergetar karena benda itu masuk sangat dalam pada dirinya.
Lengan besar itu mengeluar masukkan benda itu dengan cepat membuatnya mendesah tidak karuan.
"AHHHH! Shhh... uhh ahhh ahhh ahhh sialanhhh...."
Penisnya yang sedari tadi sudah tegang kini mengeluarkan muatannya, membuat tubuh Hiiro lemas seketika.
Lengan besar itu mengeluarkan timur tersebut dari hole Hiiro, pemuda cantik itu mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena pergerakan tangan sosok asing tersebut.
"Ini belum selesai Hiiro~." Suara serak-serak basah sosok kekar itu terdengar sangat seksi.
"Apa yang akan kau lakukan?."
Sosok itu mengungkung tubuh Hiiro dibawanya dan menghimpit tubuh kecil sang submissive. Dia melumat bibir Hiiro dengan kasar sedangkan tangannya yang nakal membuka satu persatu kancing kemeja yang Hiiro kenakan hingga membuat dada Hiiro terekspose.
"Mmmhhhhh... hmmm mmhhhhh...."
Lengannya menelusuri tubuh Hiiro dari bawah keatas, terasa lembut dan halus.
Kini tangan yang besar berhenti di sebuah gundukan menggoda tepat di dada Hiiro yang terlihat besar dan berisi untuk ukuran seorang laki-laki. Sosok itu meremasnya kuat dan memelintir puting merah muda itu dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mivuldahapav! (Hĭatuš)
FanfictionMivuldahapav adalah sosok yang terlahir dari tragedi yang menimpa ratusan hingga ribuan manusia. Sosok non-human yang tercipta dari genangan darah yang mengandung emosi negatif seperti kebencian, membawa kemalangan bagi orang-orang disekitarnya. Sos...