"Apa Hiiro harus pergi??." Tanya Hiiro memastikan.
"Astaga Hiiro sayang~mau berapa kali kau mengulangi pertanyaan mu itu?." Tanya Naomi yang tidak habis pikir dengan putranya itu.
"Tapi kaa-san...disana nanti pasti banyak orang...Hiiro malu...." Rengek Hiiro.
"Ju~ sampai kapan kau akan merengek pada kaa-san mu itu hem?."
"Ish! Tou-san juga kenapa mengajak Hiiro ke sana? Hiiro ingin pulang saja huweee." Hiiro mulai terisak.
"Aduh aduh anak ruju ku yang manis tidak ingin pergi~ huhh padahal di sana banyak makanan kesukaan Hiiro...tapi karena Hiiro tidak ingin pergi ya sudahlah...." Kata Yosuke main-main.
Matanya yang tajam melirik Hiiro yang tergiur dengan perkataannya.
Diam-diam dia terkekeh geli ketika melihat wajah mengemaskan sang anak yang sangat langka tersebut.
"Hiiro tetap ingin di rumah saja!." Hiiro memalingkan wajahnya.
"Yakin? Padahal disana ada Arata-nii, Fumiko nee-chan, Kenichi-nii bahkan Emma juga datang." Sang kepala rumah tangga itu menyeringai senang.
Tentu saja anak bungsunya itu tidak akan menolak jika ketiga anaknya dan keponakannya itu datang ke pesta perusahaannya.
"Bukankah mereka masih di luar negeri? Kapan pulangnya? Kok Hiiro tidak dikasih kabar?!." Hiiro cemberut.
Anak itu bersedekap dada bertanda sedang kesal.
"Mereka mungkin sibuk makanya tidak sempat menghubungimu, jadi...Hiiro masih tidak ingin ikut? Kaa-san sudah memilihkan pakaian yang cocok loh~."
"Hmmm iya iya." Ucap Hiiro dengan malas setelah berpikir sejenak.
"Nah gitu dong! Kaa-san jadi tidak sabar!." Ucap wanita paruh baya itu girang.
Di acara nanti pasti banyak orang-orang asing yang akan datang dan Hiiro benci itu!.
Dia berharap jika Arata, Kenichi, Fumiko maupun Emma benar-benar datang agar ada orang yang dia kenal di pesta nanti.
Ulang tahun perusahaan yang di rayakan dengan ramai juga dekorasi yang terlihat elegan namun aesthetic. Memang tidak mewah namun tidak pula sederhana, makanan maupun minum tertata rapi dan terlihat menggiurkan.
Tamu-tamu berdatangan dengan mengenakan pakaian terbaik mereka.
Hiiro mengintip takut-takut dari balik pintu masuk. Anak itu masih ragu-ragu antara ingin masuk atau tidak.
Gerak-geriknya yang terlihat mencurigakan itu dilihat oleh seorang petugas keamanan berbadan besar yang tidak sengaja memergokinya.
Pria itu menegurnya.
Wajah yang tidak bersahabat itu memandang Hiiro dengan tatapan tajam.
"Apa yang sedang Anda lakukan?."
Remaja manis itu tersentak kaget ketika tangan besar menepuk pundaknya cukup kencang.
Dia menoleh ke sang pelaku.
Detik itu juga nyali Hiiro yang sudah kecil langsung bertambah menciut ketika melihat tampilan petugas keamanan yang terlihat garang.
"Ah tidak ada...aku harus masuk sekarang." Ucap Hiiro kaku.
Petugas itu menilai penampilan Hiiro dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pakaian sederhana yang tidak memiliki kelas, sepatu dengan brand murah, tataan rambut yang sedikit berantakan juga wajah yang menampilkan ekspresi takut-takut seperti kepergok sedang melakukan kejahatan.
![](https://img.wattpad.com/cover/305577957-288-k825069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mivuldahapav! (Hĭatuš)
FanfictionMivuldahapav adalah sosok yang terlahir dari tragedi yang menimpa ratusan hingga ribuan manusia. Sosok non-human yang tercipta dari genangan darah yang mengandung emosi negatif seperti kebencian, membawa kemalangan bagi orang-orang disekitarnya. Sos...