Pagi hari ini adalah tanggal 20 November di tempat tinggal Hiiro yang bernama Seito, hari ini akan diadakan sebuah karnaval daerah yang disebut karnaval BJD yang rutin diadakan setiap tahunnya.
Ada banyak deretan acara-acara yang akan dilangsungkan pada bulan November ini termasuk beberapa acara kembang api. Kemarin saja di blok D diadakan sebuah konser (?) Yang mengundang penyanyi untuk meramaikan suasana.
Yang acaranya akan berlanjut sampai hari ini.
Kadang acaranya akan diadakan dua hari dua malam sama seperti sekarang ini dan juga satu hari saja itupun dengan jarak beberapa hari dari acara satu ke acara lainnya.
Walaupun tidak diadakan secara berturut-turut, namun masyarakat daerah Take sangat menanti-nantikan acara di bulan tersebut apalagi karnaval BJD.
Sebuah acara yang sangat amat ditunggu-tunggu oleh kalangan masyarakat umum mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun yang sudah lansia pun sangat menantikan acara tersebut.
Acara akan diadakan pada jam 09:00 pagi ini.
Namun sedari jam 07:00 Hiiro sudah dikagetkan oleh suara petasan yang meledak dan jangan lupakan suara dari tumpukan-tumpukan spiker memperdengarkan lagu-lagu dalam negeri dengan volume yang keras.
Saat Hiiro keluar rumah.
Dia sudah mendapati beberapa tumpukan sound system yang di angkut untuk acara karnaval nanti, terparkir tidak jauh dari rumahnya.
Hiiro melihat kesana-kemari dan mendapati puluhan patung-patung buatan tangan yang nantinya akan diarak keliling daerah Take.
Bahkan Hiiro bisa melihat ratusan orang tengah duduk-duduk lesehan di emperan toko maupun rumah warga yang tentunya mengenakan seragam yang berbeda-beda dengan keunikannya masing-masing di setiap bloknya.
Blok M.J tempat tinggal Hiiro semuanya mengenakan seragam yang berwarna navy dengan coretan huruf demi huruf di bagian depan dan belakang dan sebuah gambar bendera negara mereka di lengan kanan.
Saat dia sedang asyik-asyiknya melihat-lihat.
Emma tiba-tiba saja muncul entah dari mana sudah ada tepat di belakangnya sambil mengagetkannya.
"Hiiro! Kau ikut keliling Take?." Tanya wanita alpha itu.
"Ah tidak, aku malas."
"Bagus deh jika begitu."
"Apanya yang bagus? Bukannya disuruh jangan malas-malasan lah ini?." Bingung Hiiro.
"Kau lihat langit itu?." Tunjuk Emma pada langit yang cerah.
"Langitnya cerah kok! Memangnya kenapa?."
Emma harus ekstra sabar menghadapi Hiiro yang masuk dalam mode lemotnya itu.
"Terlalu panas, nanti kau akan kecapean. Lagian besok kau harus sekolah." Jelas Emma sabar.
"Oooh eh?! Emma? Kau pakai make up? Tumben sekali."
Hiiro baru sadar jika Emma memakai make up, walaupun tidak terlihat jelas karena mungkin Emma hanya mengunakannya hanya satu lapis(?) Makeup ringan.
Iya satu lapis kalau berlapis-lapis namanya kue lapis dong eh ehhhhh!?!?! Kok Hiiro malah mikirin makanan sih? Oh mungkin karena ia belum sarapan makannya mikirnya sampai ke sana.
"Eh!? Memangnya kelihatan jelas ya?." Tanya Emma malu-malu.
Maklum dia baru pertama kali menyentuh set peralatan make up, itupun karena orang tuanya yang memaksanya.
"Emm tidak kok! Malahan Emma jadi tambah cantik." Puji Hiiro apa adanya.
"Ah Hiiro bisa saja." Semu merah samar hinggap di pipi mulus Emma yang tampak lebih cerah dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mivuldahapav! (Hĭatuš)
FanficMivuldahapav adalah sosok yang terlahir dari tragedi yang menimpa ratusan hingga ribuan manusia. Sosok non-human yang tercipta dari genangan darah yang mengandung emosi negatif seperti kebencian, membawa kemalangan bagi orang-orang disekitarnya. Sos...