Emu sudah sembuh dari sakitnya sejak sore tadi, pemuda omega itu bangun dari tidurnya dan langsung bersih-bersih lalu berjalan ke meja makan.
Di meja makan terdapat empat orang, kedua orang tuanya, temannya dan…mata Emu langsung melotot horor.
"Kau!? Kenapa kau bisa ada di rumahku?!." tunjuk Emu pada sosok lain yang ikut hadir di ruangan itu.
"Emu tidak boleh begitu dia juga temanmu." Nyonya Houjo memperingati putra satu-satunya itu.
"Tapi Kaa-san dia ingin memperkosa Hiiro." Adu Emu yang dilebih-lebihkan.
Tuan Houjo dan Taiga tersedak, nyonya Houjo melotot sedangkan Hiiro tidak perduli. Perutnya terlalu lapar jadi dia hanya menikmati makanannya saja.
Atmosfer terasa memberat. Oksigen seakan sangat sulit untuk dihirup dan ditukar dengan carbon dioksida, seakan-akan udara tersedot kedalam lubang hitam yang tidak terlihat
"Apakah itu benar Taiga-kun?." Nyonya Houjo menatap Taiga dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Sebaiknya kau jangan macam-macam…." Tuan Houjo menancapkan pisau yang tadi ia gunakan untuk memotong daging pada meja makan.
Kedua orang tua Emu menganggap Hiiro seperti anak mereka sendiri jadi wajar jika mereka seperti itu bukan?.
Tubuh Taiga keringat dingin.
"Emu kau sudah sembuh?." Hiiro bertanya tanpa memperdulikan atmosfer yang berubah berat.
"Ya, itu dahi mu kenapa?." Emu baru sadar jika dahi Hiiro terdapat plester yang menempel manis di sana.
"Ah ini biasalah…." Hiiro menyentuh dahinya.
"Hiiro kau menginap disini kan?." Ucap Emu yang sudah duduk di samping Hiiro.
"Kenapa? Tidak boleh?."
"Ah! Bukan begitu ini pasti akan menyenangkan oh iya berapa lama?."
"Satu malam."
"Hanya satu malam? Kaa-san dan Tou-san mu?."
"Mereka di luar kota."
"Kenapa kau tidak pernah menceritakan tentang keluargamu."
"Uhuk uhuk uhuk…" Hiiro tersedak, Emu segera mengambilkannya air.
Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarganya, saat Emu maupun Kiriya bertanya tentang keluarganya Hiiro seakan mengelak.
"Uhuk! Nanti aku ceritakan."
"Jika kau ada apa-apa kau bisa bercerita pada kami, aku tahu kami baru mengenalmu selama setahun ini tapi kau bisa terbuka pada kami." Terang Emu sambil tersenyum manis.
"Kalian janjian atau apa?."
"Huh??."
"Kenapa kau dan Kiriya mengatakan kalimat yang sama?."
"Hiiro, aku ingin berbicara dengan mu tapi besok saja dikelas."
"Kenapa tidak sekarang saja?."
"Kiriya tidak ada disini jadi besok saja."
"Hiiro Om ingin bertanya." Tuan Houjo menghentikan makannya.
"Om ingin bertanya tentang apa?."
"Emu bilang di sekolah kau sering ditindas tapi kau diam saja, kenapa tidak melawan balik?."
"Malas Om nanti mereka nambah kesenangan."
Mereka menyelesaikan makan malam, Hiiro membantu mencuci piring setelah selesai ia pergi menuju kamar Emu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mivuldahapav! (Hĭatuš)
FanficMivuldahapav adalah sosok yang terlahir dari tragedi yang menimpa ratusan hingga ribuan manusia. Sosok non-human yang tercipta dari genangan darah yang mengandung emosi negatif seperti kebencian, membawa kemalangan bagi orang-orang disekitarnya. Sos...