Taman. Pukul 02:45 pm.
"Bagaimana caranya membuat sixpack tanpa olahraga?."
"Sixpack tanpa olahraga itu gimana konsepnya coba?." Kiriya bingung dengan pertanyaan Hiiro yang cukup random.
"Entah aku juga tidak tahu." Emu juga ikut bingung.
"Aku ingin punya sixpack…tapi aku malas berolahraga." Hiiro cemberut sambil memainkan jari-jarinya yang lentik.
"Jika kau ingin memiliki sixpack ya harus rajin-rajin olahraga." Saran Emu.
"Olahraga ranjang?." Celetuk Kiriya dengan wajah tanpa dosa.
PLAK!.
"Itu mulut tolong difilter." Geram Emu.
"Olahraga ranjang? Aku selalu melakukan itu kok tapi sixpack nya tidak muncul-muncul."
"What the fuck!!." Emu dan Kiriya histeris, padahal Kiriya hanya bercanda! Tapi kok jawabannya….
"Kalian kenapa sih?." Hiiro heran kenapa tiba-tiba Emu dan Kiriya histeris begini?.
"Oh no!! Hiiro kita tidak Virgin lagi…." Tangis Kiriya penuh drama.
"Siapa orangnya Hiiro! Jawab aku jangan melindunginya! Tidak ada secret diantara kita." Tuntut Emu.
"Bagaimana rasanya? Apakah enak? Atau sakit?." Tanya Kiriya penasaran.
"Sakit?."
"Aaaaaa pasti dia main kasar! Ahhhh otakku traveling." Kiriya benar-benar bertambah histeris.
Tingkah pemuda itu terlihat seperti seorang pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa.
"Hentikan semua pikiran-pikiran kotormu itu!." Tegur Emu pada Kiriya yang pikirannya sudah traveling entah kemana.
"Virgin? Main kasar? Sebenarnya kalian sedang bicara apa sih? Aku benar-benar tidak mengerti." Kesal Hiiro.
"Kau bilang kau sering olahraga ranjang jadi kau pasti tahu apa yang kami maksud." Ujar Kiriya yang sudah kembali sadar.
"Iya aku bahkan membuat sungai dengan saliva dan air mata."
"Tuh kan pasti dia mainnya benar-benar kasar."
"Tapi aku tidak bermain apa-apa kok?." Hiiro merasa ada yang aneh dengan pembicaraan mereka, sebenarnya apa yang sedang dibahas Kiriya?.
"Aku hanya tidur-tiduran di kasur memangnya apanya yang kasar?"
"Yaahhh." Kiriya mendesah kecewa.
"Maaf sepertinya kita salah faham." Sesal pemuda itu dengan wajah yang seperti seseorang yang ditolak cintanya.
"Fiyuhh untung saja pikiran Hiiro masih normal tidak seperti yang satu ini nih." Emu mencibir sambil melirik Kiriya dengan tatapan sinis lewat ekor matanya yang tajam, setajam tikungan.
"Kau menyindirku?." Kiriya menatap teman omega nya itu dengan tatapan tidak kalah sinis-nya.
"Ya memangnya kenapa? Aku tahu otakmu isinya hanya 1821 jangan kira aku tidak tahu." Sindir Emu.
"Jangan asal menuduh orang sembarang!." Kesal Kiriya tidak terima, walaupun itu menang kenyataan tapi dia tidak secabul itu!.
"Aku tidak menuduh aku mempunyai buktinya!."
"Apa buktinya? Jangan bilang kau hanya mengarangnya!."
Hiiro hanya bisa menonton perdebatan Kiriya vs Emu, antara Kiriya maupun Emu mana yang akan memenangkan perdebatan tersebut.
Karena terlalu bosan Hiiro melirik sekeliling.
Matanya tidak sengaja melihat penjual es krim. Karena ingin, Hiiro segera menghampiri penjual es krim tersebut, meninggalkan Kiriya dan Emu yang masih sibuk berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mivuldahapav! (Hĭatuš)
FanfictionMivuldahapav adalah sosok yang terlahir dari tragedi yang menimpa ratusan hingga ribuan manusia. Sosok non-human yang tercipta dari genangan darah yang mengandung emosi negatif seperti kebencian, membawa kemalangan bagi orang-orang disekitarnya. Sos...