Extra Chapter XXVII

840 86 13
                                    


" La...n.. Zhan.. Ahhh"

Wuxian sudah tidak bisa mengendalikan dirinya sekarang, ia sudah benar – benar terpancing oleh peromon Wangji.

" Wei Ying" Gumam Wangji dengan suara serak, ia berusaha menahan birahinya yang sudah menggebu – gebu, ia tertegun ketika melihat wajah Wuxian yang memerah, mata sayu dan deru napas pemuda manis ini membuat Wangji semakin bergairah. Samar Wangji mulai mencium peromon manis Wuxian membuat dirinya semakin gila.

Dengan berani Wangji menyusuri dada bidang Wuxian menghisap dua tonjolan kecil itu bergantian membuat yang punya menggeliat nikmat. Pemandangan dihadapnnya saat ini membuat Wangji kalang kabut, adik kecilnya sudah berdenyut hebat ingin menembus krisan pemuda manis dibawahnya. Wangji kembali menunduk melumat bibir Wuxian dengan ganas, Wuxian berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Wangji yang sejak tadi tidak melepaskannya, ia sudah kehabisan napas tapi sosok pemuda kekar ini tidak memberinya kesempatan sama sekali. Tangannya yang bergetar hebat tidak mampu mendorong tubuh Wangji yang begitu kuat.Wuxian semakin gemetar ketika Wangji menghisap dadanya dengan kuat.

" Wei Ying, Kau tidak akan bisa menolak sekarang"

" Lan ... Zhan.."

" Aku akan membuatmu menjadi milikku, tidak akan ada yang bisa menghalangi ku"

" aaahhh.. jangan menggigitnya... Lan Zhan" Ujar Wuxian menggeliat nikmat ketika Wangji menggigit pelan tonjolan kecil didadanya itu

" Kau menyukainya kan"

" T..Tidak.. aaahh"

" Wei Ying, kau bisa merasakannya bukan" Bisik Wangji membuat Wuxian tersentak merasakan benda keras yang menekan nekan adik kecilnya.

" Lan Zhan.. aku takut"

" Kau tidak perlu takut .. semuanya akan baik – baik saja"

" Tapi... Nghh.."

" Aku tidak ingin kau menolak lagi Wei Ying" Ujar Wangji sebelum tanpa ragu membopong Wuxian menuju ranjang, ia menutup semua pintu dan jendela dikamarnya, tidak akan ia biarkan satu orangpun mengganggu kegiatan mereka.

" Wei Ying.. aku tidak akan berhenti kali ini"

" Tunggu .. Lan. Zhan .. aku tidak yakin aku bisa .. aahh" Wuxian merutuk kesal dalam hati karena Wangji tidak membiarkan ia bicara sama sekali, ia juga meruntuki dirnya sendiri yang benar – benar tidak bisa berkutik dibawah Wangji, mulutnya terus saja mendesah nikmat.

Wangji langsung membuka semua pakaian Wuxian membuat ia bisa melihat bagaimana mulusnya tubuh dihadapannya ini, pinggulnya begitu ramping, kulitnya begitu halus membuat birahi Wangji semakin menggejolak. Ia langsung menyusupkan jarinya dilubang kecil Wuxian membuat pemuda itu mendesah semakin hanyut dalam permainan Wangji.

" mmm... Lan .. Zhan.. AHH !"

Wuxian memekik pelan ketika Wangji menambah jarinya menjadi tiga, bergerak gerak didalam sana membuat Wuxian mengeliat nikmat.

" Wei Ying aku akan memasukkan jari ku lagi"

" T..Tidak ..Nghh.. Ahh.. J..Jangan"

Wangji terdiam ragu ia tidak yakin jika begini saja cukup, tapi jika memasukkan 4 jari itu memang akan sangat menyakitkan. Akhirnya Wangji menarik jari – jarinya, membuka pakaian yang masih melekat rapi dibadannya hingga Wuxian bisa melihat kekarnya tubuh Wangji. Sebelum ia melihat kebagian bawah sungguh ia menelan ludah paksa ketika tahu ukuran adik Wangji yang tak masuk akal, apa dia bisa menangani ini semua, apa dia masih bisa bernapas setelah ini.

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang