Extra Chapter XIX

2.5K 255 44
                                    

Dengan perlahan Wuxian membuka matanya yang terasa berat, ia menatap heran ketika tahu ia saat ini tengah berada disebuah ruangan yang terasa sangat asing.

" D-Dimana aku ?" Gumamnya pelan, Wuxian menatap kearah jendela, bahkan pemandangan diluar sana terasa sangat asing. Ia seperti berada disebuah daerah pegunungan yang sangat tandus. Wuxian langsung melangkah menuju jendela dikamar ini, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seluruh kota dari tempat ini.

" T-Tidak mungkin.. B-Bagaimana bisa" Ujar Wuxian tidak percaya

" I-Ini Qishan Wen"

Wuxian tersentak kaget ketika seseorang membuka pintu ruangan ini, ia semakin tidak percaya ketika melihat sosok yang baru saja masuk sambil tersenyum menjijikan.

" Wen Chao"

" Wei Ying kau sudah bangun" Ujarnya pelan mendekati Wuxian dengan mata berbinar.

" Kenapa kau membawa ku kesini ?"

" Kenapa kau bertanya seperti itu, tentu saja karena aku ingin" Ujar Wen Chao sebelum tertawa senang.

" Sebentar lagi kau akan menjadi milikku Wei Ying.. Tidak akan ku biarkan Lan Wangji atau siapapun menghalangi ku kali ini"

" Heh.. kau kira kau bisa melakukan itu" Ujar Wuxian menatap Wen Chao remeh

" Kau bisa saja berkata seperti itu sekarang, tapi ingatlah kau tetap hanya seorang Omega rendahan" Ujar Wen Chao mencengkram wajah Wuxian, namun Wuxian hanya tersenyum sinis pada Wen Chao.

" Heh, kau seharusnya malu pada dirimu sendiri. Dasar pengecut !"

" Kau !. Beraninya !" Ujar Wen Chao geram sebelum menampar wajah Wuxian keras, namun Wuxian masih tetap tersenyum sinis menatap Wen Chao

" Wen Chao, kau akan menyesal menganggapku seperti omega lainnya"

" Kau !

" Tuan Muda, Ketua sudah kembali " Ujar seseorang dari ambang pintu sambil membungkuk hormat.

" Apa ?!" Ujar Wen Chao kaget, Wuxian hanya terdiam heran melihat ekpresi Wen Chao ketika mendengar ayahnya sudah kembali.

" Jaga dia" ujar Wen Chao mendorong Wuxian keras sebelum ia pergi.

" Cih.. dasar pemuda gila" gumam Wuxian kesal saat pintu ruangan ini dikunci rapat, bahkan jendela dilapisi oleh besi penghalang.

" Ini bukan kamar tapi sebuah penjara.. sial".

" Tidak ada cara lain" Gumam Wuxian sebelum ia mulai bersiul, melantunkan melodi merdu dengan bersiul.

Sementara itu, Wangji menatap aula luas dengan bendera berlambang matahari tersebar dimana – mana, untuk pertama kalinya ia tidak bisa duduk dengan tenang hari ini.Lambang matahari ini sudah membuat ia uring – uringan sejak kamarin.

" Wangji tenanglah" ujar Xichen pelan yang membuat Wangji terdiam.

" Sebentar lagi kita akan bertemu dengan Ketua sekte Wen.. Jangan sampai kau bertindak gegabah Wangji"

" Baik" Ujar Wangji pelan sebelum menghela napas panjang. Wangji hanya diam ketika mendengar seorang pria menyerukan bahwa Ketua sekte Wen akan memasuki Aula. Tak lama kemudia sosok bertubuh tegap, dan berwibawa memasuki aula ini. Sungguh ini terlalu berlebihan, namun Wangji tidak bisa mengatakan sepatah katapun, saat ini Wuxian lebih penting dari apapun.

" Sungguh sebuah kehormatan bagiku, kalian berkunjung ke Qishan" Ujar Wen Rouhan sang pemimpin sekte Qishan Wen sambil tersenyum.

" Ketua sekte Wen maaf jika kami mengganggu anda.. kami hanya ingin agar putra anda menyerahkah anggota clan kami yang ia culik"

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang