Capter VIII

6.9K 582 13
                                    

Di pagi yang cerah penuh dengan kicauan burung yang saling bersahutan sepasang suami Istri dan anak semata wayang serta seekor keledai yang membawa 2 orang diatas punggungnya tengah menyusuri jalan setapak yang tertutup bersihnya hamparan salju, m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi yang cerah penuh dengan kicauan burung yang saling bersahutan sepasang suami Istri dan anak semata wayang serta seekor keledai yang membawa 2 orang diatas punggungnya tengah menyusuri jalan setapak yang tertutup bersihnya hamparan salju, mejauh dari megahnya bangunan Yun Shen Buzhi Chu.

Lan Wangji berjalan dengan tenang memekang tali kekang Xiao Pingguo si keledai yang saat ini ditunggangi oleh Istri dan putranya, ia hanya tersenyum mendengar canda tawa dari sang istri dan putranya itu. Wei Wuxian tertawa geli mendengar cerita Lan Sizhui yang berhail membala kejahilan senior yang mengganggu dirinya jika ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Wuxian awalnya merasa geram ketika tahu putranya dijahili oleh bocah ingusan ternyata mereka berani menyentuh putra seorang Hanguan-Jun dan Yiling Lauzo yang sangat dikagumi oleh orang-orang. Tapi ketika mendengar perkataan Zishui yang mengatakan tidak mau orang tuanya untuk ikut campur dengan urusannya membaut Wuxian tersenyum senang, seditakknya itu akan menjadi belajaran yang baik untuk putranya kelak.

" Ternyata A-Yuan juga bisa berpikir seperti itu" Ujar Wuxian geli mengingat jika dulu ia juga melakukan hal yang sama untuk membalas kejahilan orang lain, orang yang menjahili orang lain maka akan dibalas dengan cara yang sama.

" A-Yuan apa perlu ayah menegur mereka ?" Ujar Wangji yang merasa kalau apa yang sudah mereka lakukan merupakan melanggar peraturan di Yun Shen Buzhi Chu.

" Ayah aku sudah bilang tidak usah jika seandainya mereka dipergoki mungkin lain ceritanya masalahnya mereka benar-benar cerdik menggunakan kesempatan ketika para Guru dan tetua Lan sedang tidak ada di Yun Shen" Ujar Sizhui menghela napas

" Lalu kenapa A-Yuan tidak melaporkannya pada kakek ?"

" Sudah Ibu .. dan kakek menugaskan Yuan untuk mendidik mereka dengan cara apapun Yuan bisa memilih metodenya sendiri jika mereka tidak mau berubah Kakek akan turun tangan.. jadi Yuan lebih memilih melakukan hal yang sama pada mereka setidaknya mereka akan jera bukan"

" Hmm... Kau cerdas sekali" Ujar Wuxian terenyum

Lan Sizhui hanya tertawa senang ketika ibunya memeluknya dari belakang dan menggelitikinya

" Jangan begitu kasihan Xiao Pingguo" Ujar Wangji yang membuat Wuxian terkekeh pelan

" Ayah.. Ibu jalan ini kelihatan sangat berbeda jika ditutup oleh salju" Ujar Sizhui memperhatikan sekitarnya dengan pandangan kagum hamparan salju yang menutupi setiap sudut jalan yang mereka lewati, burung –burung berbagai macam warna yang bertenger nyaman diatas ranting tanpa daun yang juga tertutup salju.

" Apa A-Yuan tahu ketika musim dingin seperti ini hutan yang ada di Yiling akan sangat indah hamparan salju yang putih bersih tanpa ada jejak kaki yang akan mengotori bersihnya salju" Ujar Wuxian tersenyum mengingat saat ia kecil ia sering pergi ke hutan

disebelah kota untuk bermain-main disana, melepaskan segala kelelahan dan rasa dingin yang menusuk kulitnya karena pakaian tidak layak yang ia gunakan saat musim dingin ia membayangkan dirinya yang masih sangat kecil menggunakan pakaian tipis yang sudah robek disana-sini dan kaki tanpa alas. Membuat siapapun akan membeku, namun ia sengaja bermain dengan salju berharap kulitnya akan tebal sehingga ia tidak akan merasa kedinginan.

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang