Chapter VI

7.6K 641 62
                                    

Wuxian membuka matanya ketika sinar matahari menerobos menerangi kamarnya ini ia langsung menatap dirinya dicermin seperti biasa ia sudah rapi dan kali ini ia mengenakan pakaian serba putih khas sekte Suaminya, ia langsung mendecih kesal sebelum i...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wuxian membuka matanya ketika sinar matahari menerobos menerangi kamarnya ini ia langsung menatap dirinya dicermin seperti biasa ia sudah rapi dan kali ini ia mengenakan pakaian serba putih khas sekte Suaminya, ia langsung mendecih kesal sebelum ia menghela napas panjang.

" baiklah aku tidak boleh datang terlambat lagi" Ujar Wuxian memandang penampilannya merapikan pakaiannya ia harus tampil serapi mungkin hari ini.

Hari ini adalah hari penjamuan Keluarga Lan seluruh murid dan tetua GusuLan akan berkumpul pagi ini untuk makan bersama, bagi Wuxian ini adalah acara yang paling ia hindari Jamuan makan di GusuLan terasa seperti makan ditengah kuburan tidak boleh ada yang bicara selama makan berlangsung yah suaminya memang selalu seperti itu bahkan ketika mereka makan bertiga sekalipun ia akan selalu bilang ' Makan jangan bicara' dan itu membuat Wuxian kadang-kadang merasa bosan ia terpaksa menurut jika ada putra mereka saat makan namun jika ia makan hanya berdua saja dengan sang suami persetan dengan semua itu ia akan berceloteh sesukanya.

" Ibu" panggil seseorang dari depan kamar

" Iya sebentar A-Yuan" Ujar Wuxian sebelum membuka pintu ia sekali lagi memandang penampilannya dicermin " Baiklah" Ujarnya mantap sebelum pergi

" Ibu lama sekali" Ujar Lan Sizhui ketika Wuxian datang, wuxian hanya tersenyum sumbringah pada putranya yang sudah mendekati usia remaja paras putranya semakin hari semakin berwibawa sama seperti ayahnya walaupun Wuxian merasa sayang sudah tidak ada lagi wajah chubby yang bisa ia cubit namun ia selalu melakukan hal yang sama ketika melihat wajah putranya ini ia akan mencubitnya pelan yang membuat Sizhui mengelus pipinya .

" Ibu berhenti mencubit pipi sakit" Ujar Sizhui ia tidak mengerti ibunya tidak pernah jera mejubit pipinya padahal ia bukan anak 2 tahun yang bisa dicubit gemas begitu tapi kebiasaan ibunya ini tidak pernah hilang, bahakan sampai ia sudah berusia 6 tahun pun ibunya tidak pernah absen dari acara cubit pipinya, Wuxian terkiki geli melihat Sizhui yang hanya manyun.

" Baik-baik ayo berangkat Tuan Muda" Ujar Wuxian menepuk pundak Sizhui

" Gara-Gara ibu aku terlambat.. kenapa juga Ayah meminta agar menunggu sampai ibu bangun" Gerutu Sizhui selama perjalan yang membuat Wuxian semakin gemas ia tidak

henti-hentinya terkikik geli mendengar gerutuan putranya, mungkin Wangji benar walaupun dihadapan orang lain Sizhui akan bersikap anggun dan elegan bagai permata tanpa cacat tapi dihadapan kedua orang tuanya justru kebalikannya Sizhui paling tidak suka kalau dia disuruh membangunkan ibunya selain ia tidak tega membangunkan, ibunya ini juga sangat susah dibangukan pagi-pagi. Itu akan membuat Sizhui menggerutu sendiri entah menyelahkan siapa ciri khas dari seorang Wei Wuxian, terkadang Wuxian terkikik geli saat sebal Sizhui benar-benar mewarisi sipatnya walau saat tidak dihadapan orang banyak, jika ia merasa kesal dihadapan orang banyak ia benar-benar seperti Ayahnya tidak menunjukkan kekesalan sama sekali, mungkin itu yang namanya tahu kondisi dan situasi.

Sizhui langsung berhenti menggerutu tidak jelas ketika mereka mulai memasuki halaman aula utama Yun Shen, itu membuat Wuxian semakin gemas wajah putranya mulai menunjukkan karisma dan kewibawaan

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang