Extra Chapter XVII

2.6K 340 121
                                    

" Lan Zhan !... Laoshi .. aku mohon hentikan.. ini salahku" Ujar Wuxian sendu ketika melihat bagaimana Wangji terus dipukuli dengan bilah kayu yang besar itu. Wuxian semakin geram karena Wangji terus saja dipukuli, akhirnya Wuxian meronta melepaskan diri sebelum berlari ke arah Wangji yang akan kembali dipukul, Wangji terperangah kaget ketika mendengar suara pukulan keras disusul dengan suara rintihan dari seseorang.

" Wei Ying" Ujar Wangji kaget Wuxian sudah berdiri dibelakangnya menghalangi bilah penggari kedisiplinan memukul dirinya.

" Wei Wuxian !.. apa yang sedang kau lakukan ?!" Ujar Qiren geram sebelum mendekati mereka.

" Laoshi .. apa anda benar – benar tidak punya belas kasihan ?" Ujar Wuxian menatap Qiren tidak suka.

" Apa maksudmu Bocah.. jika bukan karena ulah mu Wangji tidak akan mengalami ini, kenapa kau malah menyalahkan ku !" bentak Qiren, yang membuat Wuxian hanya bisa memalingkan wajah tidak suka

" Wei Ying kau baik – baik saja" ujar Wangji yang masih berlutut, Wuxian mendecak kesal sebelum menarik tangan Wangji memaksa pemuda kaku itu untuk berdiri namun Wangji tidak bergeser sedikitpun

" Lan Zhan apa yang kau lakukan kenapa kau hanya diam saja, ayo bangun" ujar Wuxian yang untuk kesekian kalinya namun Wangji masih tetap diam.

" Lan Zhan !"

" Wei Ying hukumannya belum selesai.. aku tidak bisa pergi"

" Sudah jangan bicara sembarangan, cepat berdiri"

" Wangji ... sudah berdirilah" Ujar Xichen yang membuat Qiren menatap keponakanya ini tidak suka, sementara Xichen hanya bisa tersenyum

" memang sejak awal Wangji hanya duhukum 30 pukulan saja karena ia sudah kelewatan saat melaksakan tugas yang tengah ia lakukan "

" Xichen apa yang kau katakan ?"

" Sudahlah Paman itu memang kenyataannya.. Wangji sudah kau tidak perlu berlutut lagi berdiri" Ujar Xichen pelan yang membuat Wangji lansung bangkit menghampiri Wuxian.

" Wei Ying.. kau baik – baik saja ?" Ujar Wangji Khawatir

" Lan Zhan.. kau ini bodoh atau apa hah ?!" bentak Wuxian hampir menangis yang membuat Wangji terhenyak kaget.

" Wei Ying.. kau kenapa ?.. apa aku

" Sudah cukup.. Zewu - Jun.. Laoshi.. saya permisi" Ujar Wuxian sebelum dengan segera berlari meninggalkan aula utama Yun Shen, Wangji hanya terdiam kaku melihat bagaimana Wuxian pergi begitu saja sementara Qiren ternganga tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

" Wangji apa yang kau lakukan.. ayo cepat susul dia"

" Baik" Ujar Wangji langsung pergi

" Apa aku tidak salah lihat" ujar Qiren heran

" Anak pembuat onar yang tebal muka itu... baru saja dia..

" Sudah Paman.. jangan seperti itu ayo" ujar Xichen menarik Qiren untuk pergi

" Tapi Xichen aku ingin tahu apa itu benar – benar terjadi"

" Sudah paman dari pada paman menguping mereka lebih baik kita segera menyatukan mereka saja" Ujar Xichen tersenyum penuh arti sebelum ia kembali menarik pamannya pergi.

Wangji berlari kesana kemari mencari Wuxian, namun ia tidak menemukan pemuda itu dimanapun. Bahkan Wangji tidak menghiraukkan orang – orang yang menyapanya, ia masih terus berlari mencari Wuxian, orang – orang hanya bisa diam ketika melihat Tuan Muda mereka melanggar aturan dengan berlari kesana kemari seperti orang gila.

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang