Extra Chapter XX

2.9K 270 42
                                    

Hallo Minna..
Akhirnya nami bisa Up juga .🤧🤧🤧
Tapi ini nami Up tanpa edit ulang, jadi mohon dimaklumi kalau ada Typo berserakan. Walaupun sudah di cek 1 kali tapi pasti bakalan ada aja typonya 🤧🤧
Karena berhubung nami baru pulih jadi mungkin chapter ini ndak sesuai harapan ..
..
..
Semoga kalian menikmati .🤧🤧
.
Ps * untuk The Vampir diusahakan Up secepatnya 🙃*
.
*

***

Wangji hanya bisa menghela napas panjang ketika melihat kamar ini, sementara Wen Chao merasa kepalanya akan meledak menahan amarahnya yang sudah meluap hingga ke ubun - ubun.

" Wangji-

" Tuan Muda.. Tu

Orang yang baru saja datang langsung diam ketika melihat Wajah mengerikan Wen Chao

" Ada apa lagi ?"

" I-It
Wangji semakin menatap Wen Chao tajam ketika melihat pria tadi mendekat dan membisikan sesuatu.

" Apa ?!" Ujar Wen Chao kaget dengan wajah penuh amarah

" Ada apa Tuan Muda Wen ?. Apa terjadi sesuatu ?" Ujar Xichen pelan yang membuat Wen Chao mendecih kesal.

" Bukan urusan kalian.. cepat kita kembali, aku tidak punya waktu untuk meladeni kalian lagi" Ujar Wen Chao geram yang membuat Wangji semakin curiga.

" Wen Chao, untuk terakhir kalinya aku bertanya.. Dimana Wei Ying" Ujar Wangji penuh penekanan yang membuat Wen Chao semakin geram

" Aku sudah mengatakannya berapa kali pada mu hah ?.. aku tidak tahu dia dimana, dan aku tidak pernah menyentuhnya"

" Aku tidak akan percaya omong kosongmu itu" Ujar Wangji pelan yang membuat Wen Chao semakin terpancing emosi.

" Kau.. apa kau tidak mengerti ucapan ku hah" Ujar Wen Chao mencengkram kerah pakaian Wangji.

" Dengar, seperti apapun aku dimata mu, aku tidak peduli.. Jika kau tidak segera pergi dari tempat ini sekarang juga aku akan membunuhmu" Ujar Wen Chao geram namun Wangji hanya terdiam menatap Wen Chao datar.

" Aku tidak akan pergi sebelum kau mengatakan dimana Wei Ying"

" Aku sudah mengatakan pada mu.. aku tidak tahu" Ujar Wen Chao geram

" Kenapa kau begitu peduli pada omega itu ?. apa dia sudah menjadi teman tidurmu selama di Yun Shen Buzhi Chu"

Wangji mengepalkan tangan erat, sungguh ia ingin menghajar orang ini jika saja dia tidak memikirkan dampak dari semua itu, sudah dipastikan Wangji akan menebas orang ini sekarang juga.

" Wangji kita harus mudur dulu" Bisik Xichen pelan.
Mau tidak mau akhirnya Wangji mengikuti Xichen kembali ke aula utama, ia berharap pamannya dan Fengmian akan menemukan sesuatu.

" Apa kalian sudah puas ?" Ujar Wen Rouhan ketika mereka berkumpul kembali di aula utama.

" Aku rasa kalian sudah salah paham.. aku tidak yakin jika anak pengecut ini akan menculik seseorang dari sekte kalian"

" Dia terlalu pengecut untuk melakukan sesuatu seperti itu.. Fengmian apa kau memerlukan bantuan ku untuk mencari keponakan mu ?" Ujar Wen Rouhan tersenyum

" Terima kasih atas tawaran anda Ketua Sekte Wen kami rasa anda tidak usah repot - repot melakukan hal itu. Kami mohon undur diri" Ujar Qiren pelan sebelum ia menarik Fengmian keluar dari aula.

" Tunggu.. Qiren kau memang selalu bersikap seenaknya. Kau pikir kau siapa ha ?"

Qiren hanya diam mengepalkan tangan geram sungguh ia paling tidak suka jika harus berhadapan dengan orang ini.

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang