Chapter XIII

7.1K 609 91
                                    

Setelah menyelesaikan tugas di Gunung Dafan Sizhui langsung menyusul ayahnya yang sudah kembali lebih dulu ke Yun Shen Buzhi Chu, Jingyi merasa heran melihat bagaimana sendunya tatapan Sizhui ia terus bertanya apakah Sizhui tidak apa-apa, atau apa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyelesaikan tugas di Gunung Dafan Sizhui langsung menyusul ayahnya yang sudah kembali lebih dulu ke Yun Shen Buzhi Chu, Jingyi merasa heran melihat bagaimana sendunya tatapan Sizhui ia terus bertanya apakah Sizhui tidak apa-apa, atau apa terjadi sesuatu antara Sizhui dan Jin Ling namun sahabatnya ini selalu menjawab ia baik-baik saja.

Fajar telah menyingsing ketika mereka sampai di Gusu, Sizhui langsung menuju Jingshi meninggalkan Jingyi yang semakin heran dengan senyuman aneh yang ditunjukkan oleh Sizhui, ia sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi ia ingin segera menemui Ibunya ia ingin menyampaikan semua kesedihan yang sedang ia tahan dengan sekuat tenaga, ini terlalu menyesakkan bagi Sizhui.

" Ayah" Ujar Sizhui ketika ia masuk ke Jingshi seperti biasa ia melihat ayahnya sudah duduk setia mengenggam tangan ibunya.

" A-Yuan..kau sudah kembali.. apa kau tidak ada kelas hari ini ?" tanya Wangji

" Tidak ayah" Ujar Sizhui singkat tanpa mengangkat kepalanya

" Ada apa ?" Tanya Wangji yang membuat Sizhui menatap ayahnya yang masih menunjukkan wajah datarnya, sebelum ia tersenyum dan menggeleng pelan.

" Jaga Wei Ying sebentar ya.. ayah harus melakukan pertemuan dengan tetua hari ini" Ujar Wangji yang langsung membuat Sizhui mengangguk

" Ayah. Paman dan Bibi sudah pergi ?"

" Hm..Sejak ayah sampai disini" Sizhui hanya terdiam melihat ayahnya mengecup kening ibunya singkat sebelum pergi meninggalkan kamar ini.

" Ibu" Ujar Sizhui mengenggam tangan ibunya erat " apa ibu ingat pemuda yang pernah aku ceritakan pada ibu.. pemuda Sekte Jin yang begitu manis yang berhasil membuat ku jatuh hati itu hingga kami menjalin hubungan..Kami..Kami telah berpisah Bu" Ujar Sizhui yang suaranya semakin rendah, matanya terasa panas menahan sesuatu yang ingin menerobos keluar sejak tadi " Aku merasa bodoh karena tidak bertanya lebih detail tentang keluarganya...Ibu aku mohon, maafkan aku bu .. aku telah salah.. aku bersalah.. mohon maafkan aku ibu" Ujar Sizhui membenamkan wajahnya ditangan Wuxian air matanya jatuh tanpa bisa ia kontrol.

" Ibu apa yang harus aku lakukan ?... Aku mohon ibu bukalah matamu..jangan hanya diam saja ibu..Aku mohon buka matamu" ujar Sizhui semakin membenamkan wajahnya ditangan sang ibu yang masih ia genggam erat.

Sizhui langsung mendongkak menatap ibunya dengan mata yang masih sembab ketika merasakan tangan yang sejak tadi ia genggam mulai bergerak kecil, ia kembali menatap tangan ibunya yang  bergerak.

" Ibu !" Serunya yang segera berdiri menghapus air matanya

Berlahan namun pasti Wuxian mulai membuka matanya, pandangan dan pendengarannya masih kabur namun ia bisa mendengar dengan jelas ada yang terus memanggilnya Ibu.

" Ibu..Ibu" Ujar Sizhui tidak bisa menahan air matanya yang kembali pecah

" L..Lan..Zhan" Gumam Wuxian dengan suara begitu lemah membuat Sizhui sadar ia harus segera memanggil ayahnya, dengan sangat tergesa-gesa Sizhui berlari meninggalkan Jingshi sambil terus memanggil sang ayah. Semua orang menatap Sizhui dengan heran untuk pertama kalinya Sizhui melanggar 2 aturan segaligus namun tidak ada yang berani mengahalangi ataupun menghentikan langkah Sizhui yang berlari dengan air mata yang terus mengalir ia sudah menghapusnya berulang kali namun ia tidak bisa berhenti.

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang