Hari ini pemandangan berbeda terlihat di seluruh penjuru Yiling, orang - orang mulai berani keluar rumah melakukan aktivitas seperti biasa yang mereka lakukan. Sementara para tentara Wen enggan untuk mengusik ketenangan warga seperti sebelum - sebelumnya. Sejak kejadian malam itu satu persatu tentara Wen mulai merasa ngeri dengan apa yang dialami oleh rekan - rekan mereka, bagaimana tidak setiap usai menjarah tempat ini mereka akan diserang oleh ratusan mayat hidup yang entah dari mana asalnya. Tak sedikit dari mereka yang malah berakhir menjadi mayat, sementara mereka yang berhasil selamat memilih pergi jauh - jauh dari Yiling.
" Kau tahu satu lagi tentara Wen ditemukan tak bernyawa di depan pintu gerbang desa" Ujar seseorang heboh dengan wajah penuh bangga.
" Benarkah.. rasakan itu, mereka memang pantas menerima itu semua. Mereka belum tahu jika leluhur kita selalu melindungi desa ini. Malam ini aku akan kembali berdoa di kuil leluhur meminta perlindungan untuk keluarga ku"
" Kau ini bagaimana, kau masih percaya jika yang melindungi kita adalah leluhur ?"
" Tentu saja.. memangnya siapa lagi yang bisa melakukan ini semua jika bukan dewa"
" Dasar kau ini kau tidak tahu apa- apa tentang kultivator pengendali itu ?"
" Kultivator pengendali ?" Ujar pria ini heran
" Bisakah anda menceritakan semuanya ?" Ujar seseroang yang tiba - tiba muncul di hadapan dua pria ini.
" Kau seorang kultivator ?" Ujar pria ini menatap sosok berpakaian serba putih dihadapannya heran, pemuda itu hanya mengangguk sebelum bergabung duduk bersama dua pria yang sejak tadi membicarakan tentang penyelamat desa Yiling.
" Sepertinya anda berasal dari jauh Tuan"
" Hm.. aku dari Gusu"
" Benarkah, apa kau Kultivator dari Klan Lan" Ujarnya natisias.
" Hm"
" Wahh.. benarkah ini pertama kalinya aku melihat Kultivator dari Gusu"
" Bisakah anda melanjutkan cerita itu"
" Ah .. maafkan aku, Kau seorang Kultivator aku yakin kau pasti pernah mendengar cerita apa yang sudah terjadi di desa kami ini bukan"
" Hm"
" Kau sekarang sudah bisa masuk ke tempat ini itu merupakan sesuatu yang luar biasa, sebelumnya setiap Kultivator yang datang kesini harus berhadapan dengan Klan Wen, mereka benar- benar semena - mena di desa kami ini. Tapi sejak 1 bulan yang lalu puluhan kultivator mereka terbunuh secara misterius, dan sejak saat itu setiap Kultivator klan Wen yang melakukan penjarah di Yilling akan bernasib sama dengan rekan - rekannya" Ujar pria ini antusias
" Suatu malam ada yang berhasil melihat sosok yang sudah membunuh para Kultivator itu, dia seorang Kultivator muda berpakaian serba hitam dan memainkan sebuah seruling.. dia mengandalikan para mayat hidup dengan alunan yang mengerikan"
" Apa dia membawa sebuah seruling dengan Giok Hijau ?"
" Aku tidak tahu pasti bukan aku yang melihatnya aku hanya mendengar ciri - ciri orangnya saja, tidak ada yang tertarik dengan serulingnya"
" Apa kau tahu siapa yang melihat pemuda itu ?"
" Hmm Aku tidak terlalu yakin" Ujar pria ini berpikir, namun tak lama kemudian ia terbelalak tidak percaya ketika melihat 5 keping koin emas dihadapannya.
" Aku mendengarnya dari pemilik kedai buah di seberang sana coba kau tanya dia tuan, aku yakin dia pasti tau sesuatu"
" Terimakasih" Ujarnya sebelum segera berdiri
" Tunggu, kenapa kau begitu buru - buru apa kau tidak ingin minum bersama kami dulu"
" Tidak terima kasih, Aku tidak minum" Ujarnya sebelum dengan segera pergi menuju tempat yang dimaksud oleh pria ini, namun ia terhenti ketika melihat 3 orang juniornya datang.
" Hanguang - Jun, kami baru saja menyusuri tempat ini, salah satu dari kami Sen Yu dicegat oleh Kultivator Klan Wen" Ujar salah satu juniornya.
" Apa ada yang berhasil dikejar ?"
" Tidak Hanguang - Jun kami segera sembunyi setelah mereka mendekat namun Sen Yu dia terlambat bertindak"
" Hm.. tunggu aku di depan gerbang Yilling.. Jangan bertindak gegabah"
" Baik Hanguang - Jun"
...
Kota Yiling benar - benar bagai kota mati saat ini, tak ada seorangpun yang berani keluar dari rumah mereka walaupun malam masih belum larut semua tempat sudah tertutup rapat - rapat seolah menolak siapapun yang masih berkeliaran di luas sana.
Wangji hanya bisa terdiam melihat keadaan kota yang sudah benar - benar berubah, ia ingat betul Yilling adalah kota yang sangat ramai pada jam malam seperti ini, ada banyak hal yang bisa kau lakukan pada saat malam tiba, namun saat ini semua itu berubah.
" lihatlah kota ini benar - benar membosankan sekarang" Ujar seseorang dari kejauhan yang membuat Wangji sontak bersembunyi.
" Kau benar, aku ingin bersenang - senang tapi semua orang sudah bersembunyi dasar para pengecut"
Wangji hanya bisa terdiam melihat mereka pergi sambil tergelak tawa puas merasa bangga dengan apa yang telah mereka capai di desa ini. Tak lama kemudian suara seruling menggema di seluruh Yilling. Para tentara Wen berkumpul mebawa senjata - senjata mereka menuju menara pengawas dan pintu gerbang Yilling.
" Cepat !.. Cepat ! .. Yilling Laozu menyerang" Ujar salah satu tentara yang membuat Wangji segera pergi jadi alunan melodi yang ia dengar adalah milik Yilling Laozu.
" Wei Ying" Gumam Wangji pelan ia tahu betul alunan ini, alunan seruling ini sangat sering ia dengar, dimainkan oleh pemuda manis yang sudah membuat ia tak berkutik selama berhari - hari, berminggu - minggu.
Dalam sekejap seluruh kota Yiling dipenuhi teriak kesakitan para prajurit Wen. Alunan merdu pembawa kematian itu menggema di seluruh kota diiringi dengan suara geram mengerikan para mayat hidup yang datang entah dari mana.
" Wei Ying" Gumam Wangji berlali kesana kemari berusaha mencari sosok yang sangat ia rindukan.
Namun hingga alunan seruling terhenti Wangji tak menemukan sosok yang ia cari - cari, yang ada hanya kesunyian dengan puluhan tubuh tak bernyawa tentara Wen memenuhi pandangannya.
Matahari mulai terbit ketika Wangji menyadari jika dirinya berdiri tepat ditengah tengah ngenangan darah para Wen.
" T-tuan" ujar seseorang
" A-apa anda yang melakukan ini semua ?" Ujar pria tua itu sebelum banyak orang yang juga ikut berkumpul.
" Tidak.. Orang lain yang melakukan ini" ujar Wangji pelan sebelum pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewa.
' Wei Ying apakah itu benar - benar dirimu '.
" Hanguang - Jun !"
" Hanguang - Jun !!"
Teriak para Junior dari dalam hutan Yilling.
" Apa yang terjadi ?" Ujar Wangji ketila menemukan para Junior yang sudah meringkuk ngeri dan sosok seorang pemuda berpakaian serba hitam yang berdiri di hadapannya.
" Mereka berteriak begitu saja, padahal aku tidak melakukan apapun pada mereka" Ujar sosok itu berpalik menatap Wangji.
Tanpa berpikir panjang Wangji melesat mendekap erat pemuda dihadapannya dengan perasaan amat lega, seluruh beban yang telah ia pikul selama berminggu minggu lenyap tanpa sisa.
" Syukurlah .. Syukurlah"
Hanya itu yang bisa Wangji katakan berulang - ulang, mempererat dekapannya pada sosok pemuda manis ini.
" A-Apa yang kau lakukan Lan Zhan" ujar nya pelan, sembari mendorong tubuh Wangji pelan. Namun bukan melepaskan pemuda ini Wangji seolah lupa diri Wangji malah melumat bibir ranum pemuda dihadapannya, mengajak lidah sang pemuda bergulat hebat, membuat lawannya hanya mampu mendesah lemas dalam ciuman ganas sang Hanguang - Jun.
" L-Lan Zhan"OoOoO
KAMU SEDANG MEMBACA
only you
RomanceSetelah berhasil lepas dari masa lalu yang ingin ia lupakan kini Wei Wuxian memiliki kehidupan yang baru bersama dengan Lan Wangji Pria yang selama ini dia cintai, namun ternyata masa lalu yang berhasil ia lupakan kembali mengejar dan menghantuinya...