Bab 19 - Bakat Gabriel

3.3K 279 0
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

***

Seseorang tengah berdiri di antara lautan mayat yang terbaring di rumput Hijau yang kini berubah menjadi warna merah,suasana malam yang begitu mencekam serta burung gagak dimana-mana,pertanda bahwa kehancuran kini di depan matanya.

Pria itu melihat seorang wanita terduduk di antara para mayat dengan airmata yang mengalir deras,terdengar seperti tangisan kepiluan, membuat  Dia ikut merasakan rasa sakit yang sama.

Pria itu berjalan mendekati wanita itu,baju besi yang berlumuran darah membuat ia terlihat sangat kacau,luka di kaki kirinya membuat ia harus berjalan dengan pincang.

Pria itupun bertanya -tanya,’apa Yang telah terjadi?’

Dan saat pria itu mendekati wanita itu,ia melihat wajah seorang wanita yang sangat ia rindukan,sosok  yang selalu ada di hatinya.

Dan ,dia adalah Estelle. Namun rambut yang ia kenakan sama seperti nona Elle yang ia kenal,hal ini membuatnya bingung.

Di sisi lain,terdapat seekor burung yang sangat besar hingga membuat pria itu menoleh keatas saat melihat wajahnya,burung itu merupakan burung elang yang sangat elegan.

Lalu,saat ia melihat di sisi kiri wanita itu tiba-tiba seorang wanita yang sangat cantik seperti seorang Dewi melihat kearahnya sembari tersenyum.

Dengan pelan ia berkata,”Sudah lama kamu tidak memiliki penglihatan ini, Gabriel.” Ujar wanita itu.

Gabriel pun tersentak hingga ia terbangun dari mimpinya.

Keringat yang sangat banyak keluar dari tubuhnya, sehingga membasahi Baju tidur yang tengah ia kenakan.

Mimpi itu seolah -olah mimpi yang sangat nyata,dimana Gabriel melihat wajah Estelle, Meski sosok Estelle berpenampilan sangat mirip dengan Nona Elle.

Gabriel pun memijit kepalanya yang pusing lalu meminum air yang tersedia di atas nakas.

Hari masih malam,ia pun berencana untuk keluar sebentar mencari angin segar.

Di taman mawar peninggalan ibunya itu,ia berjalan mendekati sebuah gazebo yang dulu sering ia kunjungi bersama ibunya. Masa kecil yang indah kini hanya tersisa kenangan.
Gabriel menyentuh gazebo yang terbuat dari kayu itu dan menutup matanya,meresapi angin malam yang begitu dingin.

Ia pun meremas tangannya,menahan Isak tangis yang hendak keluar. Kedua wanita yang sangat ia rindukan membuat ia menjadi seperti ini,lemah dan tidak berdaya,hanya bulan yang menjadi saksi bisu melihat kehancuran nya seperti ini.

Malam itu,sama seperti malam ini,malam dimana ia kehilangan kedua orang yang di sayangi nya.

Malam bulan purnama yang merenggut semuanya,Kematian sang ibu dan kematian Estelle. Keduanya sama-sama meninggal dimalam bulan purnama,dan di mimpi yang ia lihat,terdapat bulan purnama yang bersinar menerangi lautan berdarah itu.

Kali ini,ia melihat wajah Elle yang berada di bawah bulan purnama itu. Hatinya sesak dan sakit saat melihat mimpi yang ia alami tadi.

Apakah ini pertanda yang akan terjadi kepada dirinya?
Sudah lama ia tidak bermimpi,dan terakhir kali ia bermimpi ialah saat ia melihat kematian Estelle di dalam mimpinya.

Flashback on

Gabriel yang tengah tertidur itu kini terbangun dengan nafas yang tergesa-gesa,matanya memerah serta mengeluarkan airmata ,ia pun meremas baju tidurnya di bagian dadanya yang merasakan sakit dan hancur.

ESTELLE : A Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang