Bab 35 - Memaafkan

3.4K 247 2
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

🥀🥀🥀

“Ada apa,Yasmine?” tanya Estelle.

Yasmine menarik lengan Estelle dan menyuruh Estelle untuk duduk di dalam gazebo.

“Apakah tidak apa-apa kalau aku membawa Edward kesini?” tanya Yasmine

Estelle sempat terdiam sejenak, lalu memandang Eldrich dan Edward yang asik bermain. Mereka berdua sangat bahagia, Apakah Eldrich merasakan bahwa Edward adalah ayahnya? Sehingga Eldrich dengan cepat bisa akrab dengan Edward?

Ya, bagaimana pun juga ia tidak ingin memisahkan Eldrich dengan Edward terlepas dari perbuatan Edward kepada dirinya, meski bukan niatnya yang paling dalam, Namun wajah Edward yang saat itu dengan sadis membunuh nya, masih tidak bisa ia hilangkan.

“Ya, tidak apa-apa Yasmine. Lagipula dia ayahnya.”

“Akan tetapi, aku ingin bertanya lagi, kenapa kalian datang ke rumah ku?” sambung Estelle.

“Kekuatan Dari magic semakin besar, aku tidak tau apakah kita bisa melewati nya atau tidak.” Ujar Yasmine ragu.

“Bukankah kamu bilang kita bisa melewati semuanya dan juga kamu mengetahui tentang masa depan?” tanya Estelle.

“ya, memang aku mengetahui tentang masa depan, Namun aku tidak bisa yakin bahwa apa yang aku lihat itu akan benar-benar terjadi.”

“Mengapa begitu?”

“Setiap perbuatan kita saat ini, akan berdampak di masa depan yang akan datang, jadi itu sebabnya aku sedang berusaha merubah agar tidak memakan korban jiwa.”

“memangnya, apa yang kamu lihat sampai-sampai kamu menjadi seperti ini?” tanya Estelle

“baru-baru ini, Aku melihat lautan darah yang begitu banyak, langit yang cerah berubah menjadi gelap, kekuatan dark magic semakin merajalela. Aku melihat banyaknya korban jiwa dan pemandangan itu adalah pemandangan yang sangat menyakitkan.”

Estelle terdiam sejenak, Ia tidak habis pikir, kenapa kekuatan dark magic hingga sebesar itu? Perasaan Ragu pun mulai muncul di dalam hati Estelle, bagaimana jika keputusan mereka untuk ikut andil dalam pembasmian ini justru memperburuk keadaan? Apakah keputusan mereka sudah tepat?

“Estelle, kita harus yakin akan potensi yang kita miliki, kita tidak boleh percaya seratus persen kepada Penglihatan masa depan ku, entah benar atau tidak. Tapi, masa depan masih bisa di rubah. Dan kita disini untuk merubah dari takdir yang sudah seharusnya.”

Estelle mencoba meyakini dirinya untuk percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, lagipula seperti yang Yasmine katakan, bahwa masa depan bisa berubah kapan saja. Dan mereka tidak tau apakah kemenangan di tangan mereka atau di tangan dark magic?

“Ya, kamu benar Yasmine, kita tidak boleh terlalu percaya atas apa yang kamu lihat, meskipun benar. Tapi kita harus menghindari dan mencegah Koban jiwa yang berjatuhan.” Ujar Estelle

Yasmine pun memandang wajah Estelle, Lalu melihat Edward dan Eldrich secara bergantian.“ngomong-ngomong, Apakah kamu akan memaafkan nya?”

Estelle terdiam sejenak, lalu kembali berbicara.

“Entahlah, rasanya sulit sekali untuk memaafkan nya, Namun terlepas dari kesalahan nya, dia adalah seorang pria yang telah di kendalikan oleh sesuatu, dan semua perbuatan nya bukanlah karena keinginannya. meski berat, aku akan mencoba memaafkan nya.” Ujar Estelle

Yasmine tersenyum lega. “Estelle, Aku berharap kamu hidup bahagia dengan Gabriel, tapi aku juga berharap agar kamu memaafkan Edward. Agar tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan di antara kalian, meski berat dan memaafkan tidak semudah mengembalikan telapak tangan, tapi aku yakin kamu pasti akan memaafkan nya.” Ujar Yasmine

“ya, kamu benar, semoga saja.”

“oh iya, masih ada waktu 2 Minggu untuk kita bersiap-siap, aku harap kamu memberikan waktu Eldrich dengan Edward untuk bersama. Aku bukannya membela siapa-siapa, Namun akan sangat buruk jika kamu tidak membiarkan mereka bersama.”

Ya, Estelle tau bahwa Ucapan Yasmine adalah sebuah peringatan untuknya agar tidak bertindak egois, ia tau apa yang akan terjadi jika ia tidak membiarkan mereka bersama, Ia tidak bisa membayangkan jika Eldrich membenci dirinya karena ia tidak mempertemukan mereka berdua.

Mereka pun kembali berbincang-bincang. Pada akhirnya Estelle berbesar hati untuk memaafkan Edward dan membiarkan Edward bertemu dengan Eldrich.

Meski ia belum mendengar permintaan maaf Dari mulut Edward, tapi kini ia tidak butuh itu, ia yakin jauh dari lubuk hatinya, ia sudah mengikhlaskan semua yang terjadi kepada dirinya dan memaafkan Edward.

“Ya, Yasmine aku tidak berniat untuk memisahkan mereka, yang aku inginkan adalah, Eldrich tidak mengetahui masa lalu kami yang begitu kelam.” Ujar Estelle.

“Sejujurnya aku benci dengan diriku yang begitu mudah memaafkan nya, Namun entah mengapa aku kalah dengan hatiku yang mengatakan bahwa dia pernah ada di dalam hidupku, Dan pada akhirnya aku memaafkan dirinya.”

“Kamu seperti itu, karena kamu adalah wanita yang berhati lembut dan baik Estelle, aku tau bahwa kamu adalah wanita yang bijak, meskipun dia telah menyakiti mu tapi perbuatan mu yang menerima semuanya dan mengikhlaskan nya adalah pilihan yang sangat bijak. Aku harap sifat mu ini menurun kepada Eldrich dan saat ia mengetahui kebenaran yang terjadi kepada kamu dan Edward, dia bisa memahaminya dan tidak membenci ayahnya.”

“kamu benar, semoga Eldrich memiliki pikiran yang bijak kelak.” Estelle melihat Edward yang menatap Eldrich tulus.

“Aku telah memaafkan kamu Edward, meski tidak mudah, tapi itu semua aku lakukan karena, bagaimanapun juga kamu pernah ada di hatiku. Terimakasih karena telah mengajarkan ku arti mencintai.” batin Estelle.


🥀🥀🥀

Setelah bermain dengan Eldrich, Edward dan Yasmine pun kembali ke istana. Mereka berdua adalah tamu kerajaan dan selayaknya untuk tinggal sementara di istana kerajaan Eryk, sampai mereka berhasil melakukan pembasmian Dark magic.

Malam harinya, Edward berjalan di tengah taman bunga mawar yang begitu luas. Sangat indah dan sanggup membuat hatinya tenang. Bayangan tentang dirinya yang membunuh Estelle membuat ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Terdapat sedikit lingkaran hitam di bawah matanya, itu karena ia selalu bermimpi buruk tentang kejadian waktu itu. Tangannya yang menghunuskan pedang di dada Estelle membuat ia menjadi pria yang sangat buruk. Ia tau, alasan nya sampai sekarang tidak bisa meminta maaf kepada Estelle, karena luka yang ia torehkan begitu dalam, Dan tidak bisa di maafkan. Dan juga meskipun Estelle sudah berdiri di hadapannya, ia tetap tidak bisa meminta maaf, bahkan untuk memandang jauh Estelle pun ia tidak sanggup.
Ia takut jika Estelle tidak memaafkan nya.

Saat ia tengah menangis, suara seorang pria di belakang nya membuat Edward terkejut.

“Bagaimana bisa seorang raja berjalan tanpa alas kaki malam-malam begini di taman?”
Dia adalah Gabriel. Gabriel yang baru saja pulang dari kamp  kesatria melihat Edward yang tengah berjalan memakai baju tidur di taman.

Meski saat ini kebencian yang ada di hatinya terhadap Edward sangatlah besar, dan rasanya ingin membunuhnya sekarang juga. Namun, ia tau bahwa ia tidak bisa melakukan apa-apa. 

Edward menunduk dan melihat kedua kakinya. Ia pun tersadar bahwa ia tidak memakai alas kaki saat berjalan-jalan.

“Ah ini, tadi di kamar saya melihat ada burung yang sangat cantik di sini, aku mencoba meraihnya, Namun aku tidak bisa, karena dia sudah terbang bersama burung yang lain, dan tanpa sadar aku sudah berjalan-jalan tanpa memakai alas kaki.” Ujar Edward tertawa hambar.

Gabriel tau, maksud dari perkataan Edward, ia pun mencoba mengabaikan maksud dari perkataan Edward dan pergi meninggalkan Edward sendiri.

“Yang mulia putra mahkota Gabriel, Bisakah kita berbicara sebentar?” ujar Edward

Gabriel tidak mengindahkan perkataan Edward, dan meneruskan kakinya untuk meninggalkan Edward.

“ini menyangkut Estelle.”

Gabriel tadinya malas untuk meladeni Edward, Namun ia memutuskan untuk mendengar perkataan Edward, saat Edward mengatakan Nama Estelle.

🥀🥀🥀

TBC
See you again ❤️

ESTELLE : A Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang