Bab 17 - Kontraksi palsu?

3.9K 308 2
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD

***

Mereka pun akhirnya pulang,di perjalanan hanya ada kesunyian yang memenuhi suasana di dalam kereta itu. Estelle yang mulai mengantuk akhirnya tertidur, Kepala Estelle hendak membentur dinding kereta,Gabriel yang melihat itu menangkap kepala Estelle,sebelum kepala Estelle membentur dinding kereta kuda dan mengganjalnya dengan Tangannya.

Mereka duduk berhadapan,sebelah tangan kanan Gabriel memegang kepala Estelle sebagai bantalan agar kepala Estelle tidak sakit,Gabriel pun memandang wajah Estelle yang sedang tertidur,dengan kepala yang ia senderkan di dinding kereta kuda.

Suara nafas yang teratur terdengar di telinga Gabriel,ia pun menyelipkan rambut Estelle ke belakang telinganya agar ia bisa melihat wajah Estelle lebih lama.

Perasaan hangat mengalir di dalam hatinya, perasaan hangat yang bercampur aduk itu membuat jatungnya berdegup dua kali lipat,pipinya memerah saat ia menyentuh kulit pipi Estelle yang lembut seperti kulit bayi.

Di balik mata yang terpejam itu, terdapat mata berwarna biru yang sangat ia sukai,hidungnya yang mancung sempurna,pipi tirus yang sedikit tembam , hingga matanya berhenti di bibir Estelle yang berwarna merah.

Seketika pipinya semakin merah padam,ia pun menggelengkan kepalanya berusaha memusnahkan pikiran konyol di otaknya.

“apa yang sedang kupikirkan?”batin Gabriel sembari menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

Tak terasa, kereta kuda yang mereka naiki berhenti di kediaman Estelle,Gabriel yang tidak tega membangunkan Estelle pun memutuskan untuk menggendong Estelle.

Fiona yang melihat kondisi nona nya pun terkejut saat melihat Gabriel menggendong nona nya dengan sangat romantis.

Gabriel meletakkan tubuh Estelle di kasur nya secara perlahan agar tidak membangun kan Estelle, lalu Fiona pun menyelimuti tubuh Estelle dengan selimut.

“Yangmulia,maafkan nona kami yang telah merepotkan, Anda.”ujar Fiona sembari menunduk hormat.

“Tidak apa-apa Fiona,lagipula aku yang sudah mengajaknya jalan-jalan Hingga lupa bahwa dia pasti lelah.”ujar Gabriel sembari mengusap kepala Estelle.

Fiona hanya diam sembari melihat Tatapan Sang putra mahkota yang begitu tulus kepada Nona Estelle nya.
“kalau begitu aku pamit dulu,dan tolong jaga Nona Elle ya Fiona.”ujar Gabriel

“Baik, yangmulia.”

Fiona dan para pelayan lainnya pun mengantar Gabriel sampai ke depan gerbang rumah,lalu mereka memberi salam hormat kepada Gabriel saat Gabriel pergi meninggalkan kediaman.

Semua pelayan yang ada di rumah Estelle merupakan orang yang di rekomendasikan oleh Gabriel.

Hampir seluruh pelayan yang ada di rumah ini merupakan seorang kesatria yang bertugas di Istana,kecuali untuk Fiona dan beberapa pelayan yang bekerja di bagian dapur.

“Yang mulia putra mahkota sepertinya sangat mencintai nona Elle,dilihat dari tatapan nya yang tulus membuat siapa saja yang melihatnya bisa membaca dengan jelas bahwa Putra mahkota kerajaan ini sedang jatuh cinta.”batin Fiona

“ Semoga dewa memberkati hubungan kalian,karena aku ingin nona bahagia kali ini.”batin Fiona sembari melihat kereta kuda sang putra mahkota Yang semakin menjauh dari pandangan nya.

***

Suara kicauan burung terdengar di telinga Estelle saat ini,sinar matahari yang memasuki lewat celah gorden kamarnya membuat mata Estelle terbuka secara perlahan.

ESTELLE : A Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang