ESTELLE : A Broken Heart

BAB 8 - Hari Pertama Menjadi Guru

Ps: terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD.

🥀🥀🥀

Hari ini merupakan hari pertama Estelle bekerja di Akademi Eryk sebagai guru yang mengajar ilmu sihir.

Estelle memakai dress serta cape veil yang berwarna biru tua,tak lupa ia pun memakai jubah yang menutupi kepalanya hingga ke kaki,menampilkan aura misterius sebagai guru sihir.

“bagaimana Fiona? Apakah penampilan ku hari ini terlihat misterius?”tanya Estelle sembari menunjukkan dress nya.

“Sangat misterius dan indah nona,apapun yang nona kenakan itu sangat indah.”ujar Fiona sembari membawakan tas Estelle.

Estelle pun tersenyum hangat mendengar perkataan Fiona.
“kalau begitu ayo kita pergi ke Akademi!”ujar Estelle antusias sembari memasuki kereta kuda.

Di perjalanan, Estelle sibuk melihat jalanan yang ramai,banyak para pedagang serta para bangsawan yang lewat menggunakan gaun indah nya.

Di salon terdapat banyak para remaja wanita tengah berbincang,di restoran terdapat banyak rakyat yang sedang menikmati hidangan, anak-anak bermain di jalan dengan sangat ceria, Estelle merasakan kedamaian di hatinya,saat ia melihat suasana di ibu kota.

“Fiona,kamu berasal dari mana?”tanya Estelle

“Saya berasal dari daerah perbatasan antara Eryk dan Amber nona,desa yang terpencil dimana terdapat kuil-kuil suci di sana, Desa yang sangat Damai.”ujar Fiona sembari tersenyum.

“Wah sepertinya aku ingin mengunjungi tempat tinggal mu, kedengarannya pasti seru,dan juga mungkin para Saintess di sana akan mendoakan bayi ku agar selalu sehat dan di jauhkan dari hal-hal yang berbahaya.”

“Benarkah nona ingin mengunjungi tempat tinggal saya? Kalau begitu saya dengan senang hati akan memandu nona untuk melihat-lihat desa saya.” Raut Wajah Fiona yang Terlihat anggun dan Elegan itu kini berubah drastis saat mendengar ucapan Estelle. Fiona yang telah lama tidak pulang ke rumah orang tuanya itu kini sangat bahagia dan tidak berhenti tersenyum saat mendengar perkataan Estelle yang ingin ke rumah nya.

“kalau begitu,nanti kita ke kampung halaman mu, bagaiamana?”tanya Estelle.

“Dengan senang hati nona, Terimakasih Nona Elle.”ujar Fiona sembari menunduk hormat.

Terdapat raut kebahagiaan di wajah Fiona yang sulit untuk di artikan seberapa besar ia bahagia saat ini ,ternyata benar dugaan Estelle selama ini,bahwa wajah Fiona yang selalu terlihat memiliki banyak beban dan berusaha ia tutup-tutupi itu ternyata menyimpan ribuan rasa sakit yang hanya dirinya sendiri merasakan nya, Terkadang Estelle sering melihat dirinya sendiri ketika ia melihat Fiona. Karena itu,ia bisa merasakan apa yang Fiona rasakan ketika ia merindukan keluarga nya,namun keadaan dan situasi tidak memungkin untuk dirinya bertemu keluarga nya.

Ia tau wajah itu,wajah seakan baik-baik saja padahal aslinya dia sedang tidak baik-baik saja,karena dulu ia sering menggunakan wajah seperti itu. Estelle pun tersenyum singkat lalu kembali melihat jalanan yang sangat asri itu.

Sesampainya di depan gerbang Akademi Eryk, Estelle dan Fiona disambut langsung oleh Lame. Wajah tegas yang dingin itu tampak sangat berwibawa, menunjukkan bahwa dia merupakan Direktur Akademi Eryk.