Bab 48 - Kedamaian setelah Kehancuran.

3.8K 213 2
                                    

PS : Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD.

🥀🥀🥀

Satu tahun berlalu...

Masa damai pun di mulai, Setelah Masa Dark magic hancur, kini semua keadaan sudah terkendali. Tidak ada lagi gangguan-gangguan para monster yang sering meresahkan warga.

Kini,Estelle telah melewati masa kelam nya dan menjadi dirinya sendiri, tanpa menyamar dan hidup sebagai Estelle, bukan nona Elle. Dia juga tetap mengajar seperi biasa. Hari- harinya di selimuti oleh kebahagiaan karena Gabriel selalu ada di sisinya.

Meski begitu, banyak yang terkejut bahwa Elle adalah Estelle, Mantan Ratu Kerajaan Amber. Pantas saja bisnis yang ia jalankan sangat sukses, Ternyata dia adalah Estelle, tak heran jika Dia bisa menjadi orang yang sukses.

Estelle juga sering berkunjung ke kerajaan Amber dan Mendatangi makam Edward, memberikan bunga Daisy di atas makam Edward. Dan memberitahu keadaan setelah Penaklukan Dark magic. Ia juga telah memberitahu kepada Eldrich bahwa Edward adalah ayahnya.

Awalnya Eldrich terkejut, namun akhirnya ia bisa menerima Bahwa Edward adalah Ayahnya. Meski saat ini ia tidak tau tentang masa lalu mereka, Akan tetapi Estelle akan memberitahu Eldrich secara pelan-pelan agar Eldrich tidak terkejut.

Gabriel kini menjadi Seorang Raja dua bulan setelah penaklukan Dark magic tahun lalu. Pengangkatan itu di mulai Dengan Acara yang begitu meriah.

Sedangkan Yasmine, Sekarang mereka tidak tau dimana keberadaan nya, dan sampai sekarang pun, ia tidak bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh Edward, sehingga Yasmine sampai berjanji seperti itu.

Desas desus yang terdengar Dari orang-orang, Yasmine kembali ke kampung halamannya dan mendirikan sebuah Sekolah Keagamaan dan juga ia memiliki Taman Bunga Daisy yang di buka untuk anak-anak bermain. Ia tidak tau, apakah itu keinginan Edward yang sempat mereka sebutkan ataukah murni keinginan Yasmine sendiri. Lagipula, Yasmine tidak akan memberitahu dirinya mengenai Keinginan Edward itu.

Kini, Eldrich berlatih menggunakan pedang yang telah dikirim oleh Edward tahun lalu dengan sangat baik. Terkadang, ia juga tidak ingin menggunakan pedang kayu itu setelah tahu bahwa Edward adalah ayahnya.

Karena itu adalah hadiah pertama yang telah diberikan oleh ayahnya, jadi itu sebabnya dia tidak ingin memakai pedang kayu itu. Jika ia memakai pedang kayu itu, maka itu semua akan cepat habis karena rusak.

“Ibu, Besok kita pergi ke makam ayah. Eldrich akan bercerita kepada ayah bahwa Aku telah menjadi Anak yang hebat.”ujar Eldrich.

Estelle tersenyum sembari mengacak rambut Anaknya pelan.” Baiklah, ibu juga sudah lama tidak kesana.”

“Yes..."

“Kalau ingin pergi, ajak aku juga.” Ujar gabriel yang kini datang tiba-tiba membawa Seikat bunga mawar.
“Wah, sepertinya Paman Gabriel hanya Ingin bertemu ibu saja.” Ledek Eldrich.

Gabriel pun mengernyit kan keningnya.”Wah Estelle, anak mu sudah bisa meledek orang. Ahhahaha... tapi memang benar yang dikatakan nya, selain karena aku ingin mengunjungi makam ayah mu, aku juga ingin menemui ibu mu.”

Wajah Estelle memerah.” Apa-apaan kamu ini, tidak usah bercanda didepan Eldrich. Memangnya kamu tidak banyak tugas, ikut kami?”

“Ck.. aku justru sedang sibuk mangkanya aku lari ke sini. Lagipula ada ayah yang menggantikan ku.”

“Paman, tidak boleh begitu, umur Ayah paman sudah tua, sebaiknya beliau istirahat di rumah, bukannya melakukan tugas negara.” Ucapan Eldrich membuat Gabriel Gemas, dan akhir nya menjitak pelan kepala Eldrich.

“kamu ini, mulut mu tajam sekali, Perasaan ku, mulut ibumu tidak tajam. Apakah Edward memiliki mulut yang tajam, Estelle?”

“Hm.. Entahlah, mungkin Iya.” Ujar Estelle sambil tertawa melihat kelakuan Gabriel dan Eldrich Yang sering bertengkar.  Estelle sempat berpikir, jika Edward masih hidup, apakah dia akan ada disini bersama mereka? Bercanda dan tertawa bersama?

Estelle pun membuang jauh-jauh pikiran nya itu, ia tau bahwa itu tidak mungkin lagi, karena Edward telah pergi dengan Damai.
Tiba-tiba, Gabriel pun memeluk Estelle lalu menyematkan sebuah cincin berlian di tangan nya.

“Apa ini Gabriel?” ujar Estelle terkejut saat sebuah cincin berlian yang sangat indah tersemat di jari manisnya.

Gabriel pun berlutut sembari mencium Tangan Estelle. Angin sepoi-sepoi menyentuh rambut Estelle yang kini sudah panjang, Rambut warna emasnya tergerai indah kesana-kemari saat angin menyentuh rambut halusnya. Mata biru itu menatap mata Gabriel yang berwarna merah Ruby itu. Eldrich tersenyum lalu menggunakan sihirnya untuk memberikan Sentuhan Bunga yang berjatuhan di antara mereka, sehingga suasananya semakin Romantis.

Di Taman bunga milik Estelle, di hamparan Bunga mawar yang ia taman dan rawat, Estelle di lamar oleh Gabriel.

“Estelle, maukah kamu menjadi Istriku?” Estelle sempat terpaku, ia bingung haruskah ia menerima Pernyataan Gabriel?

Di saat ia dilanda kebingungan, matanya melihat wajah Eldrich yang menganggukan kepalanya, pertanda bahwa apapun keputusan ibunya ia Akan mendukung dan menerima semuanya.

Estelle menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nya secara perlahan. Meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Meski ia sedikit ragu, karena pernikahan pertamanya dulu gagal, tapi ia mencoba meyakinkan dirinya untuk percaya akan masa depan, ya,mungkin ini adalah jalan hidupnya yang baru.
Ia pun tersenyum sembari menatap Gabriel. “Ya, Aku menerima kamu sebagai Suami ku, Yangmulia Raja Gabriel.”

Gabriel terkejut, ia tidak menyangka Bahwa Estelle akan menerima nya, ia pikir Estelle tidak akan menerima nya dan ia sudah menyiapkan mental jika Estelle menolaknya, tapi ini adalah suatu hal yang sangat bahagia,ia pun tersenyum, kemudian ia memeluk Estelle dengan erat lalu menggendong Eldrich.

“Itu sebabnya besok aku ingin ikut kalian, karena aku ingin meminta izin kepada Ayah mu, Eldrich.” Ujar Gabriel. Mereka pun tertawa dan menghabiskan waktu di taman tersebut.


🥀🥀🥀


Keesokan harinya...

Mereka bertiga kini sudah sampai di depan makan Edward. Makam yang berada di antara makam keluarga Kerajaan Amber lainnya. Makam yang di sekeliling nya tumbuh bunga Daisy.

Di atas nisan tersebut, tertulis nama Edward De Amber yang saat ini Estelle elus.”Edward, aku datang. Bagaimana keadaan mu disana?”
Estelle tersenyum, kemudian melirik Eldrich yang saat ini tertunduk melihat makam ayahnya. Setiap kali Eldrich mengunjungi makam Ayahnya, ia selalu Menangis seperti ini. Ini semua karena ia hanya menghabiskan waktu bersama ayahnya sangat singkat. Jika saja saat itu Eldrich mengetahui bahwa dia adalah ayahnya, maka ia akan memeluk dan menuangkan semua perasaan nya, meski ia tidak tau mengapa ayah dan ibunya berpisah, tapi itu semua mungkin ada sebab akibatnya dan Eldrich belum cukup umur untuk mengetahui semuanya.

“Ayah, aku merindukan mu.” Ujar Eldrich sembari memberikan bunga Daisy di atas makam Edward.

“aku sekarang sudah menguasai Pedang Dengan sangat baik, itu semua berkat ibu yang mengajarkan ku, aku juga menguasai sihir dengan sangat baik, aku akan tumbuh menjadi seseorang yang sangat kuat. Hingga orang-orang tidak berani kepada ku.” Ujar Eldrich Antusias.

“Ayah, aku harap kamu bahagia di sana.” Ujar Eldrich kembali lesu.
Gabriel pun mengelus rambut Eldrich, kemudian menepuk pelan pundak Eldrich, berusaha menenangkan dirinya.

“Ed, aku kesini ingin meminta izin darimu. Aku akan menikahi Estelle seperti janji ku kepada mu. Aku akan menjaga mereka berdua dengan nyawa Ku sendiri. Jadi, untuk itu kamu jangan khawatir, dan tidurlah dengan Damai.” Seketika, saat Gabriel berbicara seperti itu, angin berhembus menyentuh Wajah mereka. Seolah-olah, itu adalah pertanda bahwa Edward menyetujui Permintaan Gabriel.

Gabriel pun tersenyum, kemudian memberikan bunga Daisy di atas makam Edward. Di sisi lain, Edward kini tengah berdiri di hadapan mereka, wajahnya tersenyum saat melihat mereka bertiga. Ia pun memberikan pertanda dengan menghembuskan angin pelan kepada mereka. “Sepertinya, sudah saatnya aku pergi dengan damai. Sampai jumpa.” Sebuah sinar terang menghampiri Edward. Kemudian Edward berjalan memasuki sinar tersebut lalu menghilang.

Setelah itu, mereka pergi ke Istana kerajaan Amber. Di sana, mereka bertemu Edmund yang menjabat sementara Sebagai Seorang Raja, dan berbincang-bincang.

Kemudian Mereka bertiga kembali ke kerajaan Eryk setelah membawa Eldrich ke istana kerajaan Amber.

🥀🥀🥀
TBC.
See you again ❤️

ESTELLE : A Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang