Aonung's past
Matahari telah sepenuhnya bersembunyi menunjukkan gelapnya langit, namun masih dengan pemandangan planet yang dikelilingi Pandora itu. Neteyam tengah berbincang-bincang dengan Lo'ak saat Tuk menghampiri."Neteyam, mana Kiri?" Tanya saudari bungsunya itu sambil mengucek mata. Dia terlihat sangat mengantuk karena letih bermain seharian.
"Kiri? Dia barusan pergi, dia bilang ingin mencari udara segar," ucap Lo'ak menjawab pertanyaannya. Tuk cemberut menunjukkan pipinya menggembung.
"Apa yang kau butuhkan, Tuk?" Tanya Neteyam dengan lembut, mendekatkan diri pada Tuk.
"Aku mengantuk, tapi terlalu berisik," jawab Tuk menggerutu. Neteyam dan Lo'ak pun melihat ke belakang, di sana Max dan Norm tertidur dengan mendengkur.
"Ahahaha, tidur saja Tuk, besok mereka akan pergi," ujar Lo'ak tertawa. Neteyam ikut terkekeh lalu meletakkan tangannya di atas kepala Tuk.
"Aku akan menceritakan sesuatu sampai kau tertidur," ucap Neteyam pada Tuk. Anak perempuan itu langsung berseri dan mengangguk. Neteyam berdiri mengikuti Tuk untuk masuk ke dalam.
"Kau juga harus tidur," celetuk Neteyam pada Lo'ak.
"Iya, tapi aku akan menunggu Kiri."
Neteyam tersenyum mengangguk. Sebenarnya dia masih penasaran alasan kedua adiknya itu tiba-tiba menjadi penuh perhatian satu sama lain. Ia teringat kembali pada saat ia melihat Lo'ak yang menangis di pelukan Kiri saat dia baru terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑨𝒗𝒂𝒕𝒂𝒓: 𝓢𝓴𝔂 𝓟𝓮𝓸𝓹𝓵𝓮
Hayran Kurgu"𝑮𝒓𝒆𝒂𝒕 𝒎𝒐𝒕𝒉𝒆𝒓, 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖. 𝑩𝒆𝒓𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏, 𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒕𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂?" 𝙆𝙚𝙨𝙚𝙞𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖. °° 𝑮𝒓𝒂𝒄𝒆, 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒔...