Sebelum mulai membaca jangan lupa vote dulu. Masih banyak pembaca tuyul disini yang datang ngebdap-ngendap dan males banget buat vote.
Maaf ya karena kelamaan update.
Aku kemarin sibuk mau ketemu visualnya Karang jadi nggak sempat pegang wattpad.Part ini mengandung esmoso
Harap mengatur nafas dan perasaan🤣Jangan lupa ramaikan kolom kometar seeprti part part sebelumnya biar aku semangat updatenya.
Mulai
*
*
*
*
*Sebenarnya...
Dia tidak benar-benar melukaiku
Aku hanya melukai diriku sendiri yang terlalu berharap padahal aku sudah tahu akhirnya.🌧🌧🌧
Aru lekas-lekas mengeluarkan kepala yang bersembunyi dibalik selimut tebal berwarna putih saat ia melihat seluet tubuh langsing seorang wanita memasuki kamarnya. Itu adalah Andira, yang berjalan menuju sofa kecil disudut kamar untuk meletakkan beberapa baju yang akan Aru gunakan saat pergi ke Singapura nanti.
"Kenapa Aru harus pergi sama Kemuning sih, Ma? Kenapa nggak Mama aja yang temenin Aru?" Ucap Aru sambil mengubah posisi tubuhnya yang tadi terlentang menjadi duduk bersandar di ranjang.
"Mama sih mau, Sayang. Tapi Launcing buku Mama bentrok sama perjalanan Mas."
"Nggak bisa ditunda dulu?"
"Nggak bisa soalnya udah terlanjur dijadwalin. Oh ya, Muning nggak jadi ikut. Dia ada kerjaan mendadak kata Nenek."
"Aru takut aja. Gimana sama pendengaran Aru? Aru takut semuanya kebongkar kalo nggak sama Mama atau Papa?"
"Mas nggak usah khawatir. Mama udah ngomong sama Pak Handoko. Beliau janji akan ngebantu Mas dan nggak akan ninggalin Mas."
"Tapi tetap aja__"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Terakhir [ TERBIT ]
Teen Fiction"Tidurlah, Aru.. Dan aku mohon. Kembalikan Karangku...!!!" Musim hujan datang lagi. Silih berganti mengisi putaran alam yang itu-itu saja. Dia yang tertidur seharusnya terbangun dan menyapa. Rasa rindu berselimut sepi itu seolah-olah melekat tak ter...