Yes or Not

206 23 4
                                    

pelajaran olahraga dikelas Gun baru selesai saat bel istirahat sekolah berbunyi nyaring lalu dususul para siswa/i yang tak sabaran segerah kekantin.

Gun menyeruput susu kotak rasa strowberry kesukaannya sembari berjalan santai menuju kelas. ditengah jalan dia malah melihat banner yang baru dipasang, dan disana ada foto Tay yang terpampang besar menjadi ikon utama sekolah.

"Dari Sekolah, Kamu Tahu seberapa Besar Dunia Ini" kata motivasi yang tercetak dibanner itu.

Gun menatapnya penuh damba dan bangga, ada binar bahagia dalam matanya, ada senyum manis terbit diwajahnya.

disisi lain Off dkk memperhatikan dengan penasaran. untuk apa juga orang memandang banner sebegitu minatnya sampai-sampai tersenyum seperti sedang kasmaran?

"filling gue... dia naksir Tay" celetuk Singto lalu disetujui yang lainnya

dan kini keempatnya berjalan santai menghampiri Gun, lalu dengan cukup keras Off menepuk punggung Gun, hingga anak itu tersedak susunya sendiri.

"a-ada ap-apa kak...?" tanya Gun takut-takut

"loe naksir si wakil Ketos yah?" tanya Off sembari menunjuk gambar Tay

Gun diam sebentar lalu menggeleng

"oh,,, atau jangan-jangan udah pacaran..?" tebak Ohm menuding Gun.

Gun mempoutkan bibirnya lucu, lalu menggeleng dengan cepat

"idih... bibirnya, kenapa tuh dek....?" tanya Arm lalu mengutik pelan bibir Gun, dan satu yang membuatnya terkejut hingga reaksinya dianggap berlebihan oleh temannya.

"lembut kenyal cok...!" seruhnya kagum sembari memperhatikan bibir Gun yang merona alami dan basah membuat tiga temannya ikut memperhatikan apa yang dia bicarakan.

"serius?" tanya Singto penasaran

"eh coba dong...." ucap Ohm enteng lalu mengulurkan tangan berusaha menyentuh bibir Gun, namun sayang tangan Off lebih cepat menahannya.

Ohm menoleh dengan pandangan bertanya, tapi yang dia dapatkan hanya tatapan datar. Ohm menarik tangannya kembali sembari berdehem rendah.

"loe sukakan sama Tay?" tanya Off lebih serius. Gun masih diam, menunduk memainkan ujung bajunya. dalam hati dia ingin sekali berteriak didepan wajah Off bahwa dirinya adalah adik kandung dari Tay Tawan. mereka tinggal serumah dan dia begitu bangga pada sang kakak, itulah alasannya mengapa Gun selalu tersenyum saat melihat wajah sang kakak yang memang sangat populer di sekolah mereka.

keterdiaman Gun dianggap jawaban iya oleh Off dkk "belajar dulu baru pacaran...." ucap Off seraya mengacak kasar rambut Gun hingga tak beraturan, kemudian keempatnya pergi dari sana. meninggalkan Gun yang kini jadi bahan tertawaan beberapa siswa/i disekitarnya.

Gun kembali melanjutkan jalannya menuju kelas, namun sepanjang jalan Gun malah diolok-olok, dilempari kertas atau penutup pulpen, bahkan ditabrak hingga jatuh beberapa kali.

wajah Gun memerah malu saat ada seseorang menyenggol bahunya lalu mengoloknya dengan sebutan "anak pungut" entah mengapa hatinya sangat sakit. jika diingat perlakuan Tay, rasanya Gun bisa yakin jika omongan teman sekelasnya ini adalah sebuah kebenaran.

"Bu-bukan... G-Gun bu-kan a-anak pu-pungut......" ucapnya tergagap

Jane merolling matanya merasa bosan, sungguh Jane yakin tidak ada seorangpun didunia ini yang sabar menunggu Gun bicara.

Jane berkacak pinggang "bisa nggak sih loe ngomongnya yang lancaran? loe kira nggak cape apa tungguin loe ngomong? keburu gajah bertelur goblok!" marah Jane lalu kembali mendorong Gun hingga jatuh dan kacamata anak itu terlepas dari wajahnya.

G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang