Restu

247 29 5
                                    

"Kak... Mau kemana?" Panggil mama menghentikan langkah Tay yang akan berjalan keluar rumah

Tau berbalik menghadap mama yang berdiri dipintu kamarnya.

"Mau keluar yah..?" Lanjut mama. Tay mengangguk saja menjawabnya.

"Bisa ngobrol sebentar?" Tanya mama lagi

Tay melangkah mendekatinya. "Mau ngobrol apa ma?" Tanya Tay

Mama tampak melihat kesekitar sebelum akhirnya menarik Tay untuk masuk kekamar mama dan pintu ditutup.

"Soal adek..." Ucap mama sembari duduk kekursi rias.

Tay menaikan sebelah alisnya, merasa tidak biasa mama berbicara soal Gun secara sembunyi-sembunyi seperti ini.

"Emang... Adek kenapa ma?" Tanya Tay penasaran

Mama menghembuskan napas panjang "ck... Mama sedikit khawatir kak... Akhir-akhir ini, setiap mama jemput adek disekolah, selalu ajah, adek lagi bareng Off....." Cerita mama dengan wajah khawatir.

Lagi-lagi mama menghela napas "mama tahu Off itu anaknya baik dan santun sama orang tua, dia juga berperstasi, tapi..... Gimanya yah ngomongnya, mama jadi bingung... Off itu teman baik kamu juga... Tapi mama khawatir kalau adek terlalu sering bergaul sama Off, kak..... Kamu ngertikan maksud mama....?" Tanya mama diakhir kalimatnya.

Tay diam berpikir "hmm itu loh, Off kan anaknya badung yah, suka ugal-ugalan, suka bolos sekolah gitu... Yah kamu pasti lebih tahu Offlah.... Mama cuman takut kalau kelakuan buruk itu menular kek adek, mama nggak mau adek jadi anak nakal, kakau kakak kan bisa memisahkan mana yang baik buat masa depan dan mana yang enggak, tapi adek? Dia nggak kayak kamu Tay, adek ceroboh... Kalau dia ikut-ikutan nakal kayak Off, mau jadi apa adek... Aduh anak bungsu mama yang manissss....." Mama hampir menangis diakhir kalimatnya, jika saja Tay tidak cepat memeluk dan mengusap punggungnya dengan sayang.

"Iya ma... Kakak ngerti...." Ucap Tay penuh pengertian

"Biar Tay yang kasih pengertian ke adek yah, biar adek nggak sering-sering main sama Off...." Ucap Tay seolah-olah dia perduli, seolah-olah Gun dan Off memang dikenalkannya sehingga dia merasa bertanggung jawab.

"Mama bukannya melarang adek bergaul, justru mama mau adek bergaul dan punya banyak teman, tapi kalau yang negatif vibes kek Off gitu, mama jadi nggak relah. Adekmu itu masih sangat polos..." Ucap Mama masih merasa khawatir.

"Udah ma.... Mama tenang ajah, nanti Tay ngobrol sama adek yah, bila perlu Tay ingatin Off juga biar nggak ngajarin adek yang nggak baik" usul Tay penuh pengertian. Dia begitu handal memainkan perannya sebagai seorang kakak yang baik didepan Mama. Selalu manipulatif.

***

"Abang kamu kenapa sih senyum-senyum muku sama handphonenya?" Tanya Mama Off pada putri bungsunya.

"biasalah ma, yang habis videocall sama pacaranya....." jawab Tu terlalu biasa saja, tapi reaksi Mama memang selalu berlebihan

"Abang kamu udah punya pacar? seriusan kamu?" tanya Mama antusias. Tu yang merasa waktu menontonnya terganggu, dengan cepat mengangguk menjawab Mama, biar mamanya segerah pergi. dan benar saja mama langsung pergi menghampiri Off dengan senyuman lebar, membuat Off menatapnya aneh.

"mama kenapa?" tanya Off curiga

senyum mama masih mengembang, lalu mama mengambil tepat disamping Off, lembut diusapnya pundak putra sulungnya.

"kata Tu, kamu habis vidcallan sama pacar kamu..... kenalin kemama dong pacar kamu bang.... siapa? Janhae yah?" tanya Mama diakhir kalimatnya.

Off menggeleng pelan "ih kok bukan sih? hmm, oh! kamu balikan sama Mook yah?" tanya mama makin semangat. Mook adalah mantan Off dua tahun lalu, Mook gadis yang cantik dan anak seorang pengusaha kaya raya sehingga mama Off menginginkannya menjadi menantunya nanti, tapi sayang Mook malah bermain dibelakang Off yang membuat hubungan mereka berakhir.

G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang