Pacaran!

245 40 14
                                    

New baru saja melewati rak Antropologi saat dia menemukan Tay memboikot jalannya menuju tempat duduknya semula. pria berkulit tan itu menatapnya datar seperti biasa.

"udah lama disitu?" tanya New basa-basi

"10 menit" jawab Tay. New mengangguk sembari tersenyum canggung, lalu melangkah ingin melanjutkan jalanya, tapi Tay tetap disana, menahan langkah New

"10 menit, gue mau ngomong" ucap Tay tenang, tapi New malah menatapnya malas

"nggak berubah yah loe? masih aja egois... Mikir nggak sih, kira-kira gue bersediah apa enggak?"

"Gue yakin loe bersediah"

New mencibir lalu berbalik. Lebih baik memutar dari pada berhadapan dengan setan satu itu.

"Ini penting!" Ucap Tay sedikit lebih keras tapi tetap terjaga agar tidak mengganggu yang lain.

New menggeleng cuek sembari mengacungkan jari tengahnya.

Tay menghembuskan napas panjang, mantan kekasihnya itu memang sangat keras kepala, tapi bukan Tay namanya kalau tidak tahu kelemahan New.

Dengan cepat Tay melangkah mengejar New, begitu dekat, dia segerah mencekal satu tangan New hingga membuat pria itu menoleh padanya.

Tapi Tay lebih cepat lagi menarik New untuk segerah keluar dari perpus dan menuju belakang perpus, salah satu tempat paling sepi disekolah.

"Jauhin Off dari Gun!" Ucapnya langsung keinti

New berhenti memberontak, sebagai gantinya dia menatap Tay sengit

"Maksud loe apa? loe mau gue misahan mereka kerena keegoisan loe sendiri? emang masih kurang sikap egois loe selama ini? belum cukup loe nyakitin Gun? belum cukup loe main curang dibelakang Off? Hah?" tanya New beruntun

"Oh,, atau gini deh, gue nanya yang lebih sedehana ajah, punya masalah apa loe sama hubungan mereka? hmmm? ada gitu dari hubungan mereka yang ngeganggu elo?" tanya New sembari melipat tangan depan dada, seakan menantang Tay.

Tay menghembuskan napas panjang "loe nggak ngerti New..." ucap Tay singkat dan lirih

mendengar itu New mengangguk sekali "yah gue emang nggak ngerti, nggak ngerti lagi sama jalan pikir loe...." ucap New santai

"ini soal keselamatan Gun, please ikutin apa kata gue" bujuk Tay

tapi New malah tertawa mengejek didepan wajahnya "sejak kapan loe perduli sama Gun? baru sadar loe punya tanggung jawab sebagai kakak?" New bertanya dengan sengaja mengejek Tay

New maju selangkah mendekati Tay, dengan jari telunjuknya dia menunjuk Tay tepat didepan hidung pria itu "dengar Yah! gue nggak perduli apa masalah loe kali ini, dan sampai kapanpun gue nggak akan mau jalanin rencana busuk loe lagi, udah cukup Tay, jangan berlebih, nggak baik..." hasihat New diakhir kalimatnya, lalu dia memillih segerah pergi dari sana. rasanya makin lama bersama Tay makin membuatnya gerah dan sesak.

"Gun bisa dalam bahaya kalau bareng Off" ucap Tay membuat langkah New terhenti.

"Gue bakal nyelesaiin masalah gue sama Off, dan kalau Gun terus bareng Off, Gun bakalan kena getahnya" lankut Tay

New menarik napas panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan. kemudian cowok itu berbalik menghadap Taydengan tatapan meremehkan dia berkata "loe yang lebih kenal Off dari gue Tay, harusnya loe tahu Off juga nggak bakalan main-main kalau udah menyangkut orang yang dia sayang! dan sampai kapanpun, loe nggak bakalan menang ngelawan Off! karena Off nggak munafik kek loe" ucap New tegas dan kali ini dia benar-benar pergi meninggalkan Tay.

G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang