Pacaran?

225 30 1
                                    

Nggak segampang itu. satu kalimat yang sering dikeluhkan Gun setiap menghadapi kakak kelasnya, Off. selama tiga hari setelah pengakuan Tay atas Gun sebagai adiknya, Off bersih keras untuk membeberkan hal itu kepada seluruh siswa di GMM HS, dan Gun tak letih-letihnya memohon pada Off agar tidak melakukan hal itu, bahkan dirinya bersediah melakukan apa saja untuk Off demi kerahasiaan ini, yaitu mengiyakan semua permintaan Off yang kadang tidak masuk diakalnya, seperti membolos, mengendara motor ugal-ugalan (kalau ini Gun dibonceng Off), menongkrong di basecamp Helios setiap malam, dan juga mengiyakan saja kemauan Off saat kakak kelasnya itu dengan gamblang memberitakan kepada semua orang yang dijumpainya bahwa Gun adalah pacarnya, bahkan Off sudah mengumumkan itu secara resmi dilapangan utama sekolah didepan seluruh murid GMM HS. 

Sungguh mengejutkan bahkan Gun sampai menganga lebar saking terkejutnya saat hari itu terjadi. itu terjadi saat hari sabtu lalu, dimana seluruh siswa GMM HS tengah mengikuti kegiatan senam bersama yang rutin diadakan setiap sebulan sekali.tepat sebelum lagu senam diputar, Off mengambil alih mic diatas podium, lalu mengumumkan tentang hubungannya dengan Gun yang kini dinamai dengan status BERPACARAN. Gun malu bukan main, wajahnya merah padam, sedangkan Off berkoar-koar didepan sana, mengancam siapapun yang berniat mengambil Gunnya. semua mata tertuju pada Gun yang berbaris di barisan kelas 10, Jane, Krist dan Win menjerit histeris mengetahui itu, mereka bertigapun sama takpercayanya, tapi tetap merestui hubungan Off dan Gun. sedangkan Tay hanya bisa menatap tajam pada Off dengan kedua tangan yang terkepal kuat-kuat, didekatnya New memperhatikan dengan helaan napas panjang. apa salahnya mengaku?

Berpacaran. Gun tidak tahu pasti makna kata itu. Tapi Off dengan tidak tahu dirinya mengklaim dirinya sebagai pacar Off didepan semua orang. phuff pacar bohongan? sudah pasti, karena Off tidak pernah memintanya secara romantis pada Gun. hanya sebuah perasaan ibah, Off berkoar agar Gun tidak disakiti lagi, yang pada dasarnya Tay benar, Off selalu andil dalam menyakiti Gun disekolah. bahkan pengumuman itupun menyakiti Gun yang diam-diam menaruh hati pada sang kakak kelas itu. 

tidak tahu saja Gun, Off melakukan itu sepenuh hati. dia benar-benar mengklaim Gun untuk menjadi kekasihnya karena dia mencintai Gun, dan bukan karena rasa ibah. Off tidak tahu caranya bersikap romantis seperti saat Tay menembak New dua tahun lalu, yang Off tahu hanyalah Gun miliknya seorang, kalaupun Gun tidak mau, akan dipaksanya agar Gun mau. bahkan dirinya relah untuk menghalalkan segala cara agar bisa mengatakan pada semua orang bahwa Gun miliknya, termasuk dengan ikut menyembunyikan fakta bahwa Tay adalah kakak yang buruk.

***

"Off sini deh..." panggil Singto seraya menggerakan tangannya memberi sinyal pada Off yang tengah duduk di teras warung bi Inem bersama Gun yang entah kenapa lebih banyak diam sejak Off mengumumkan hubungan mereka seminggu lalu. 

"bentar yah aku kebelakang dulu" izin Off pada Gun yang hanya mengangguk menjawabnya.

"kenapa sih?" tanya Off risih karena waktu berduaannya dengan ayang diganggu.

"ck pelanin suara loe... gue cuman mau nanya bentar kok.." ucap Singto sedikit berbisik.

Off berdecak tak sabaran "nanya apaan?" tanyanya

"menurut loe Gun aneh nggak sih?" tanya Singto sembari melirik Gun di teras warung

"hah?" Off menatapnya aneh "aneh gimana maksud loe?" tanya Off balik merasa aneh pada Singto

"loe ngerasa nggak sih, selama ini Gun diam mulu... maksud gue... yah nggak biasa ajah gitu dia banyak diamnya...." kali ini Arm angkat bicara

Off masih belum mengerti, cowok itu malah melirik ketiga sahabanya dengan wajah penuh tanya dan curiga.

"gini loh Bang.... Gun tuh anaknya aktif bangat.. yah walaupun gagap, tapi dia tetap nanggapin kita-kita...." sambung Ohm

"iya,, biasanya juga Gun banyak senyum sama ketawa, lah ini.... boro-boro nanggapin omongan kita, ngangguk ajah keknya dia malas..." tambah Singto. kini keempatnya melirik pada Gun. dalam hatinya Off menyadari betul perubahan sikap Gun selama seminggu ini. Yah Gun berubah menjadi pendiam, tidak seperti biasanya yang cerewet meski terkadang Off harus menunggu lama sampai Gun menyelesaikan bicaranya.

"menurut gue sih...." Arm dengan sengaja menggantung kalimatnya dengan tangan kanannya menggosok dagu seolah berpikir.

"Gun ngerasa lagi dibegoin sama loe...." sambungnya membuat tiga sahabatnya menatap bertanya padanya.

"maksudnya??" tanya ketiganya kompak

Arm menghembuskan napas panjang lalu menggeplak kepala Off sekali "mau cewek ataupun cowok, yang namanya pacaran juga butuh kejelasan njirr" jawab Arm

Singto mengangguk paham, tapi tidak dengan si tokoh utama, Off malah makin tidak paham

"setuju sih gue, mau gimanapun, kemarin loe nggak lagi nembak, cuman lagi buat pengumuman ajah, jelas sih Gun ngerasa kek lagi dipermainin perasaannya" jelas Singto

"ohh,,,, jadi Gun butuh sebuah validasi gitu??" tanya Ohm polos

dan seketika Ohm mendapatkan gempalakn cinta dari Arm juga Singto

"loe kata anak orang akta tanah, pake divalidasi segalah... nggak sekalian ajah dilegalisir biar kek ijasah..." ucap Arm

Ohm meringis tanpa dosa sembari mengelus bagian kepalanya yang sakit. sedangkan Off hanya diam menatap sang pacar yang kini tengah menghembuskan napas panjang.

"pantas ajah kemarin waktu gue nyium bibirnya, malah di tampar....." ucap Off lesuh mengingat hari kemarin yang sial sembari mengelus pipi kirinya

Arm, Singto dan Ohm kompak melotot terkejut padanya "serius loe ditampar Gun?" tanya Arm tak percaya

Off mengangguk lemah, sedangkan ketiganya malah tertawa "gilllllaaa,,,, keren bangat si Gun bisa nampar ketua Heliosss...." ucap Ohm sembari mengancungkan kedua jempolnya seakan tengah mengejek Off

Off berdecak tak suka "udah, back to topic ajah..." putusnya lalu menatap serius pada Arm dan Singto, mengabaikan Ohm yang masih tersenyum geli.

"contoin tuh si Tay... caranya nembak New nggak norak kek loe, tapi berkesan, ampe digadang-gadang jadi pasangan terfavorite pula... yah walaupun putusnya juga berkesan parah sih...." ucap Singto sedikit lirih diakhir kalimatnya, mengingat moment putus TayNew yang memang sempat gempar waktu itu.

kalau dipikir-pikir ucapan ketiga sahabatnya itu benar. tadinya Off pikir dengan mengklaim Gun sebagai miliknya didepan semua orang seperti dalam cerita wattpad yang dibacanya, sudah cukup membuat Gun luluh, tapi nyatanya caranya salah, dan pasti Gun sakit karenanya. benar kata Singto harusnya dia mencontoi Tay yang kala itu menyatakan cinta pada New lewat sebuah lagu yang dinyanyikan dengan berani diacara ultah sekolah didepan para guru, para alumni dan para kakak kelas. 

"ultah sekolah masih taun depan, gimana donk? masa gue pacarannya mulai taun depan sih...?" tanya Off bingung dan tak relah jika harus menunggu 2 bulan lagi untuk itu.

sekali lagi Arm menggeplak kepala Off, kali ini bersama Singto.

"cinta emang buat loe jadi bego benaran yah...?" tanya Arm sarkas

"nggak kudu mesti acara ulta sekolah bangke,,, intinya komunikasi...." sambung Singto

"ngomong atuh bang... Gun, abang serius, abang sayang sama Gun... mau nggak jadi pacar abang...?" contoh Ohm lebay

"gitu yah..??" tanyanya antusias

lagi-lagi Arm dan Singto menggeplaknya "Woyyy kalau otak gue kegeser gimana!!!" seruhnya merasa kesal, sampai-sampai Gun menoleh kearah mereka dengan tampang lesuh. pria kecil itu berdiri lalu berjalan kearah Off dkk.

"G-Gun ma-u pu-pulang" ucapnya 

"oh.. iya,,, yah udah... yuk pulang, aku antar..." jawab Off juga ikut tergagap lalu buru-buru mencari kunci mobilnya

Gun menggeleng sembari mengikuti langkah Off "G-Gun di je-jemput ma-ma" jawabnya lalu mununjuk kearah jalan saat Off menoleh padanya. disana ada mobil mama Gun yang baru terparkir.

wajah Off tampak kecewa sambari mengangguk paseah "yah udah... hati-hati yah..." ucapnya lembut. 

Gun mengangguk, lalu berpamitan pada teman-teman Off dan kemudian pulang bersama mamanya. Meninggalkan Off yang mulai uring-uringan karena merasa gagal atas pernyataan cintanya pada Gun.
Sial! Harusnya sekarang Gun sedang tersenyum memandangnya.



G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang