Gerbang sekolah hampir tutup saat mobil yang disupiri bang Akim terparkir didepanya, untung saja masih ada waktu untuk Gun berlari masuk dan melewati gerbang sekolah.
Gun ngos-ngosan, napasnya pendek dan putus-putus, tapi tetap memaksa berlari sebab tak jauh dari gerbang, ada beberapa kakak kelas yang berjaga untuk menghukum para siswa baru yang terlambat.
mereka ada sekitar belasan orang, tapi Gun yang paling terakhir sampai saat beberapa siswa baru sepertinya telah mulai menjalankan hukuman yang diberikan kakak kelas yaitu lompat kodok.
"Cepat!!! ah lama bener! makanya jangan telat!!" bentak seorang remaja perempuan, wajahnya cantik, tapi kalau sedang marah begini terlihat sangat menyeramkan. Alice namanya
lutut Gun makin gemetaran mendengar bentakan sang kakak kelas, wajahnya ketakutan, keringat menguncur deras meski ini masih pagi. kacamatanya yang besar terus-terusan melorot, membuat fokus Gun terganggu dan akhirnya dia terjauh saat tinggal dua langkah dari kumpulan para siswa baru yang dihukum.
semua yang ada disana sontak tertawa melihat kejatuhan Gun yang sangat tidak disangkah itu. bahkan ada beberapa kakak kelas yang menunjuk Gun sambil tertawa dan berkata
"gila!! kurang mulus apa coba nih jalan?" kata seorang remaja pria, First
"gaya jatuhnya kek bocil lato-lato di komplek gue njir!!" sambung yang lain, Mond
"nggak ada sponsoran gravitasi" White ikut menambahkan, dan gelak tawa itu makin membahana, membuat Gun malu setengah mati. bagaimapun juga dia seorang remaja yang sudah melewati masa pubertas, tentu saja dia malu saat jadi bahan tertawaan banyak orang seperti ini, mana ini adalah hari pertamanya disekolah pula.
"ck.. udah cukup! nggak usah diperpanjang.... upacara di lapangan udah mau mulai tuh" bantah seorang remaja pria yang lain, lalu dia berjalan mendekati Gun, menggamit lengan Gun, lalu membantunya berdiri.
"ada yang luka nggak?" tanyanya
Gun menggeleng sembari menunduk, menyembunyikan wajah merah menahan tangis dari sang kakak kelas.
"yah udah bagus, tapi kalo ada yang luka, entar langsung ke UKS" ucapnya lalu kembali ke tempatnya bersama teman-temannya.
"masih bisa lompat nggak tuh, New?" tanya Alice
"masih keknya" jawab New singkat.
"Dek lompat kodok sampe 20 yah..." pintah Alice dengan suara yang tidak segarang sebelumnya. mendengar itu, Gun segerah melaksanakan perintah.
***
"Tahu nggak, katanya tahun ini setelah MOS bakalan ada party penyambutan siswa baru" ucap Arm
"Party? Seriusan ini?" Tanya Singto semangat
"Iya serius! Tanya ajah sama ayang gue kalau nggak percaya" balas Arm agak sombong.
"Halah.. paling cuman joget-joget doang anjir... Mana ada party tanpa persiapan gini..." Ucap Off, si Bad record seantero sekolah. pentolan SMA Grammy, trouble maker, penampikan preman. paling terkenal di ruangan guru dan langganan BK. tiada hari tanpa masalah, kesekolah suka-suka, tidak pernah pakai seragam sekolah sesuai hari, bahkan sering kali Off mengenakan pakian bebas, atau celana jins, tidak pernah bawa buku, identik dengan hoodie, biang keladi, ide pokok setiap malasah kenakalan, ketua geng motor, pemimpin tawuran, tapi sayang, Bapaknya punya investasi saham yang cukup besar dalam Grammy Group, sehingga tidak ada guru, atau kepala sekolah sekalipun yang berani mendepaknya dari Grammy High School.
KAMU SEDANG MEMBACA
G U N
FanfictionBahagia itu milik siapa? kesedihan juga milik siapa? aku? dia? kami? ataukah mereka? Bukan Gun namanya kalau tidak menuruti permintaan Tay, Kakaknya, termasuk dia harus menyembunyikan identitasnya sebagai adik Tay dari semua orang. sampai Off Jump...