Perasaan

210 33 0
                                    

"jelasin kenapa kamu ngehindarin aku dua hari ini..?!" Ucap Off setelah berhasil mengukung Gun dengan kedua tangannya. Gun menengada menatapnya dengan mata yang hampir menangis.

"Ke-ke-napa k-kak Off mu-mukilin k-kak Tay?" Tanya Gun

"Karena dia brengsek!" Jawab Off cepat dan tegas

"Bisa-bisanya dia biarin kamu di permalukan didepan banyak orang! Dia nelantarin kamu, Gun! Ngapain kamu masih ngewatirin dia??"

"Jadi karena ini kamu ngehindarin aku? Kamu marah aku udah bikin Tay babak belur?"

"Dengar sayang! nggak ada satupun kakak didunia ini yang ngakunya sayang adeknya tapi malah ngebiarin adeknya dijahatin sama orang lain, kecuali dia emang brengsek dan nggak punya perasaan, dan aku tempatin Tay di opsi kedua" jelas Off

Gun diam menunduk, lalu tangan mungilnya terulur menarik ujung tali hoodie yang dikenakan Off, lalu dia merengek seperti anak TK yang permennya diambil.

Tak tahan akan sikap gemas yang ditunjukan kekasihnya, Off menarik Gun kedalam pelukan.

"K-kak Tay sa-sayang Gun, cu-cu-man k-kak Tay ng-nggak ta-tahu bi-bi-lang-nya..." Ucap Gun pelan dalam dekapan tubuh Off.

Off mengendurkan pelukannya, ditatapnya Gun dengan pandangan bingun. Gun balik menatapnya tersenyum sembari mengangguk membenarkan perkataannya tadi.

"K-kak Tay e-emang ng-nggak pe-per-nah ma-u a-ajarin Gun fi-fisi-ka, t-ta-tapi k-kak Tay, ng-nggak p-pe-pernah lu-pa na-naroh ca-ca-tatan ru-mus fi-fisika ya-yang ga-gam-pang Gun nge-ngerti di- ba-bawah pi-pi-pintu ka-mar Gun...."

Off diam dengan maksud mendengarkan dengan setiah.

"K-kak Tay e-emang ng-nggak pe-pernah ma-u se-semo-bil ba-bareng Gun, ta-tapi k-kak Tay se-se-selalu nu-nung-guin Gun sa-sampe Gun na-naik bus..." Cerita Gun tergagap lalu menunjuk kearah pos satpam

"Bi-biasa-nya k-kak Tay li-liatin Gun da-dari sa-na" lanjutnya memandang Off dengan senyuman khasnya. Manis.

Off menaikan sebelah alisnya, merasa heran dan terkejut sekaligus.

"Ta-tapi ka-lo Gun di-di-antar k-kak Off, k-kak Tay ng-nggak ba-ba-bakal tu-tungguin..." Lagi dia bercerita dengan gagap.

"Dia masih percaya sama gue?" Gumam Off pelan.

"K-kak Off ngo-ngomong a-apa?" Tanya Gun penasaran, namun jawaban yang dia dapatkan hanyalah gelengan kepala.

"Wa-waktu Gu-gun dan Ja-jane di ko-kolam, se-sebe-narnya k-kak Tay ma-mau nye-nyela-matin Gun, ta-tapi Jane du-duluan me-meluk k-kak Tay..." Cerita Gun

Kali ini kedua alis Off terangkat naik " kamu serius baby?" Tanya Off seakan tak percaya

Gun mengangguk semangat "i-iyaaa ... Pa-pada-hal k-kak Tay ta-hu Gun bi-bisa be-bere-nang" jawabnya dengan semangat.

Off menghembuskan napas panjang "kamu yakin dia ngelakuin itu karena dia sayang adiknya? Atau hanya karena dia nggak mau disalahin karena nggak bisa ngejaga adiknya??" Tanya Off dengan nada serius.

Senyum Gun mengembang lembut "Gun ya-yakin kok...." Jawab Gun sembari meremat lembut telapak tangan Off.

"K-kak Off i-ingat, wa-wak-waktu Gun ke-keje-bak ta-tawu-ran? Ka-kalau k-kak Tay ng-nggak sa-sayang Gun, ng-nggak mu-mung-kin ka-k Tay la-lari ke Gun wa-waktu li-liat Gun di-dija-hatin co-cowok i-tu..."

"Pa-pada-hal ta-hu ka-kalau k-kak Off ju-juga ma-u nye-nyela-matin Gun" Sambung Gun dengan senyum jail. Dengan sengaja dia menggoda kekasih jangkungnya dengan membangkitkan memory lama.

G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang