Bintang Kecil

267 34 9
                                    

Off pulang kerumahnya dengan otak yang penuh akan omongan Tay tadi disekolah, dirinya bahkan melupakan sang kekasihnya yang tengah menunggunya di belakang sekolah seperti biasa. terlalu pusing akan dua pilihan yang sama-sama membuatnya ingin marah pada dirinya sendiri. kenapa Gun harus mencintainya jika hanya untuk berpisah secepat ini? kenapa mereka bertemu kalau hanya untuk bermain-main. Off tidak ingin bermain, Off tidak ingin kisah cintanya yang baru seumur jagung ini kandas begitu saja. Off masih ingin bersama Gun, Off mencintai Gunnya. Tapi demi Gun, Off harus memilih. meskipun itu ikut menyakiti perasaan Gun juga.

ponsel disisinya menyala sejak tadi, membuat Off dengan malas meraihnya, nama Gunnie dengan emot love terterah dilayarnya sebagai penelponnya, lalu panggilan itu berhenti, diganti dengan tampilan notifikasi panggilan tak terjawab dari Gun yang ternyata sudah menelponnya 7 kali sejak tadi. 

"maaf sayang, ini demi kamu juga" ucap Off senduh menatap layar ponselnya yang lembali menampilkan nama Gun.

dengan berat hati Off menggeser tombol hujau "hal-lo" sapa Off datar

"k-kak Off di-dimana? G-gun tu-tung-guin da-dari ta-di k-kok ng-nggak da-datang?" tanya suara lembut itu dari serang sana

Off memejamkan matanya mendengarkan suara Gun yang selalu membuat jantungnya berdegup kencang, tanpa sadar air matanya mengalir turun. susah payah dia meneguk salivanya, memantapkan hatinya.

"loe sama siapa disitu?" tanya Off cuek. masih ditempatnya, dibelakang sekolah, kening Gun mengerut bingung. tunben sekali Off menggunakan panggilan loe-gue padanya.

"G-Gun sen-sendiri, k-kak Arm da......" belum selesai bicara, Off sudah memotongnya

"pulang Gun, gue nggak bisa kesana" pintah Off 

"k-kak Off di-dimana?" tanya Gun lembut

"nggak usah banyak tanya, kalau gue suruh pulang, yah pulang" ucap Off, merasah benci pada dirinya sendiri

"ta-tap...."

"PULANG GUN!!!" bentak Off keras, sampai-sampai Gun terkejut disebrang sana.

ada jeda beberapa detik sebelum akhirnya Gun kembali bersuara

"i-iya, G-gun pulang, k-kak Off, ha-ti-ha....." lagi-lagi belum selesai bicara Off sudah memutuskan panggilan telpon mereka. jujur saja hatinya tak sanggup lebih jauh dari ini. dia menangis sendiriian dalam kamar, betapa jahanya dia membentak kekasihnya yang tidak tahu apa-apa. semua ini adalah salahnya lalu kenapa sekarang Gun yang harus menanggungnya? memikirkan itu membuat Off tersenyum kecut, ternyata dirinya tak jauh berbedah dengan Tay. Brengsek!

Pukul 7 tepat pesta perayaan pembukaan rumah sakit keluarga adulkittiporn dibuka dengan meriah. pesta yang bertema outdoor itu diadakan di halaman belakang rumah Off yang megahnya bukan main. para tamupun adalah orang-orang kalangan atas, ada pula beberapa murid GMM HS yang ikut diundang dalam pesta itu, tapi hanya untuk anak-anak yang orang tuanya termasuk salah satu investor di GMM HS. bahkan Taypun ada disana juga, meski dirinya bukanlah salah satu anak investor, tapi Tay memang selalu dengan sengaja diundang mama off untuk dipamerkan kepada teman sosialitanya bahwa Tay, anak cerdas perwakilan indonesia dalam setiap olimpiade akademik yang bertaraf internasionall adalah calon menantunya juga selain Janhae anak konglomerat terkenal.

ditengah pesta, mama Off mulai bergosip ria bersama teman-teman sosialitanya yang sangat gemar saling memamerkan sesuatu.

"kenalin ini calon menantu saya..." ucap mama Off memamerkan Tay dan Jan

"ini Jan, dia untuk Off..." lanjut mama Off seraya menunjuk Jan yang kini tengah tersenyum manis menatap ibu-ibu sosialita.

"dan ini, pasti udah tahu dong, anak cerdas kebanggaan negara kita,,," mama Off sangat berbangga hati memperkenalkan Tay.

G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang