Ditengah Medan Tempur

206 22 2
                                    

Bel masuk sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi Off sama sekali tidak berniat masuk kekelas, remaja itu malah  memantengi lapangan utama sekolah, disana ada Ohm dan beberapa siswa lain yang dihukum berlari keliling lapangan karena terlambat. 

masih asik menertawakan Ohm yang digeplak kepalanya oleh Pak guru, dari belakang Off Arm dan Singto lari tergopoh-gopoh menghampirinya.

"Luke ke sini!" lapur Arm

"lagi?" tanya Off yang cukup heran mengingat baru dua hari lalu Luke mengajaknya berduel, tapi kenapa sekarang Luke, si pentolan sekolah musuh kembali datang padanya.

"kali ini dia bawah pasukan" sambung Singto

Off berdecak kesal, lalu disusul dengan gemuruh teriakan dari gerbang depan + lemparan batu. untung saja gedung sekolah cukup jauh dari gerbang utama, sehingga setiap kali tawuran dari arah depan, Gedung sekolah selalu aman. namun karena lapangan utama yang paling dekat dengan gerbang, mau tidak mau disana yang paling banyak mendapat sasaran lemparan batu. beberapa siswa/i disana berlarian menghindari batu, beberapa dari mereka malah menghampiri Off dkk yang tengah mempersiapkan serangan balik.

"Semua ke gedung sekolah, CEPATAN!!!" teriak Ohm lalu segerah menghampiri Off.

"Brengsek!" maki Off geram.

"Singto, panggil semua anak-anak! Ohm, siapin senjata dari tempat persembunyian. Arm, loe dan yang lainnya ikut gue, kita pake senjata seadanya ajah!.... Sekarang!!" Perintah Off penuh emosi. semua buru-buru melaksanakan tugas masing-masing, Arm dan beberapa teman mereka dengan cepat memungut batu-batu untuk dilempar kembali kearah musuh, sedangkan beberapa lagi membantu Off membuka gerbang sekolah. sebab disaat-saat seperti ini Pak satpam tidak termakan rayuan sogokan mereka.

Off dan Arm berjalan lebih dulu kedepan gerbang, bersiap menyambut tamu tak diundang yang sudah berani-beraninya mengganggu ketengangan sekolah mereka. 

"buka gerbangnya!!!" teriak Off keras, dibelakangnya Arm dan beberapa teman dengan semangat melempari lawan berusaha melindungi Off yang sudah berlari lebih dulu.

lemparan batu Arm dan kawan-kawan berhasil membuat Luke dan anggotanya mundur kejalanan. Gerbang akhirnya dibuka paksa oleh Off bertepatan dengan kedatangan Ohm dan Singto bersama pasukan mereka.

Tawuran, perkelahian, dan lemparan batu tak terhindarkan, semua terjadi begitu cepat dan seruh dijalanan depan SMA GMM. Pak Satpam yang berjaga hanya bisa menonton dengan pandangan ngerih tak tahu harus berbuat apa, hanya bisa melindungi diri jangan sampai terkenah lemparan batu. Benar-benar sangat beruntung karena gedung sekolah jauh dari gerbang utama, sehingga tidak terlalu merasa khawatir jika akan ada korban siswa lain.

Off berada di tengah perkelahian dan hujan batu, kini dia berhadapan langsung dengan Luke, musuh bebuyutannya. Keduanya saling memandang dengan sengit, sebelum akhirnya Luke maju lebih dulu mencoba melukai Off.

Namun sayang, keterampilan bela diri yang dimiliki Off patut diacungi jempol. Perkelahian mereka tampak sengit terlebih mereka beradu kekuatan di tengah tawuran antar pelajar. Singto sebisa mungkin melindungi Off dari sasaran lemparan batu, ataupun serangan lain dari sekutu Luke.

"Mau loe apa sih ahh??" Tanya Off emosi

"Gampang kok, nggak sulit..." Jawab Luke santai sembari berusaha meninju dan menghindari pukulan Off.

Off memandangnya penuh tanya
"Loe cukup berlutut depan gue, dan akuhin kekalahan GMM HS depan semua anak-anak Pancasila.

Off meludah merendahkan "mending loe bawa anak-anak loe dan pergi dari sini... Nggak usah mimpi...!" Off makin brutal menghajar Luke, padahal lawannya sedikit lebih besar darinya.

G U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang