Bab 15. A & E

2.9K 272 22
                                    

friend with benefits

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

friend with benefits

———————————
***A Y A N N A & E T H A N***
—————

E N J O Y
*********************

Jarum jam menunjukkan pukul satu malam dan Ethan masih terjaga. Ia tidak bisa tidur karena pikirannya di penuhi oleh satu perempuan. Ethan tidak pernah berfikir akan mendapat perlakuan pengkhianatan. Mungkin sepadan dengan perbuatannya. Apa ini yang dirasakan Greta? Kenapa Greta tidak melarangnya jika Ethan bertemu perempuan lain?

Menghembuskan napasnya. Ethan membenarkan posisi tubuhnya di sofa dengan menyandarkan punggungnya ke belakang menghadap jendela langsung tertuju pada langit malam. Jujur saja hubungannya bersama Greta selama ini karena Ethan nyaman. Jika dikatakan sakit, tentu. Namun Ethan lebih kecewa pada Greta yang tidak terbuka padanya bukan karena Greta bertemu pria lain. Aneh? Iya. Kenapa rasanya aneh. Ethan saja tidak tahu.

Apa benar jika Ethan hanya nyaman sebatas ranjang? Greta selalu memberikan kepuasan, tidak lebih dari itu? Apa Greta juga merasakan hal yang sama terhadap dirinya?

Memejamkan mata, Ethan menghembuskan napas pelan. Sejak awal ia menjalin hubungan bersama Greta. Tidak ada niat untuk meresmikan ke jalur pernikahan. Karena prinsip hidup Ethan tidak akan berubah. Ethan tidak akan menikah sebelum usianya empat puluh tahun dan jika sampai di usia tersebut Greta masih di sampingnya, mungkin Ethan akan berfikir lagi untuk menikahinya. Karena pernikahan dalam hidupnya akan tetap menjadi bisnis yang menguntungkan. Ethan tidak percaya jika seseorang menikah hanya karena satu alasan. Cinta. Orang tuanya saja menikah karena bisnis. Cinta di dalam keluarga hanyalah bonus kebetulan. Itulah yang Ethan tahu.

Ethan membuka mata merasakan getaran namun bukan berasal dari ponsel pribadinya. Ethan menoleh, melihat bendah pipih di samping tempat tidur Ayanna menyala namun tidak menimbulkan bunyi hanya getaran. Kemudian mati lagi dan menyala lagi.

Awalnya Ethan tidak perduli, namun sepertinya akan mengganggu waktu istirahat Ayanna. Jika Ayanna sakit maka perempuan itu tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Anggap saja itu alasan untuk Ethan berdiri dan berjalan mendekat.

Nomor tidak di kenal. Ada tiga belas panggilan tidak terjawab dengan beberapa nomor berbeda. Ponsel Ayanna kembali mati. Ethan berdiri menatap ponsel tersebut dengan tangan terlipat di dada. Ethan yakin ponsel itu akan menyala lagi maka dari itu ia menunggunya. Tepat. Panggilan masuk kembali terlihat. Tangan Ethan hendak mengambil handphone, namun dengan cepat tangan lain merebutnya sebelum Ethan.

"Ngapain?" Ayanna menatap Ethan curiga.

"N-nggak, berisik. Handphone lo getar terus." Ethan kembali berjalan ke tempatnya namun langkah kakinya terhenti. Ia berbalik menatap Ayanna yang sudah berbaring di tempat tidur. Ethan mendekati perempuan itu dan berdiri di sampingnya. Memasukkan kedua tangan ke saku celana.

Queen Bubblegum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang