Bab 7. A & E

3.2K 318 61
                                    

Jangan lupa vote sama komennya ya!!!

——————————
***A Y A N N A & E T H A N***
——————

Wait.

Ethan menghentikan langkah kakinya. Ia berfikir sebentar kemudian memutuskan berbalik arah di ikuti Ayanna di belakangnya.

"Mau kemana?" Tanya Ayanna berlari kecil mengimbangi langkah Ethan.

"Gue sudah bayar mahal. Rasanya sia-sia lihat lo datang duduk makan terus pulang. Nggak adil."

Mendengar ucapan Ethan membuat Ayanna naik pitam namun berusaha mengatur emosinya untuk tidak memukul kepala Ethan. Menghadapi orang gila seperti Ethan harus dengan tenang.

Ethan kembali ke ruang kerja Oma menggandeng Ayanna di sampingnya. Kedatangan Ethan membuat Oma, Etnes dan Aretha menatap keduanya. Ethan sadar bahwa Oma tidak menyukai keberadaan Ayanna, bukankah Ethan suka dengan larangan?

"Aku belum memperkenalkan secara resmi." Ethan tersenyum. Berjalan mendekat dan berdiri tepat di samping Oma. "Kenalin, beliau adalah Oma-ku."

Ayanna menundukkan kepalanya sedikit untuk memberi salam. Ia tersenyum kecil meski Oma mengabaikannya.

Etnes dan Areta memutuskan untuk meninggalkan tempat. Areta yang tadinya menyambut Ayanna dengan senyuman terlihat kecewa. Wanita itu pergi menggandeng lengan suaminya melewati Ayanna begitu saja.

"Ethan." Panggil Etnes menghentikan langkah kakinya. Ethan menoleh. "Sebaiknya kamu minta perempuan itu keluar dari hotel sebelum Papi minta orang mengusirnya. Satu lagi, pengeluaran kamu bulan ini cukup mengejutkan. Papi akan mem-blokir semua kartu kamu." Etnes dan Areta meninggalkan ruangan.

Fuck.

Ethan memutuskan untuk duduk dengan Ayanna di sampingnya.

"Ada yang ingin kamu bicarakan?" Tanya Oma mengambil beberapa berkas pekerjaan. "Kalau tidak Oma masih banyak pekerjaan,"

Ethan dan Ayanna diam. Ethan menunggu Oma selesai terlebih dahulu karena ia paham jika Oma tidak suka jika ada orang yang mengganggu pekerjaannya.

Dua gelas teh hangat dihidangkan. Aromanya harum membuat Ayanna tersenyum menatap gelas di meja. Ruangan kerja yang sangat luas untuk penghuni satu orang wanita parubaya. Dari ruangannya saja semua orang bisa menilai, bahwa pemiliknya memiliki kepribadian yang kuat, pekerja keras, tangguh, cerdas, punya kendali dan berdedikasi tinggi. Bukan tipe wanita sembarangan.

"Bagaimana kamu bisa menerima tawaran seorang pria untuk pergi jika belum kenal dekat?" Oma menutup berkas, meletakkan ke meja kemudian menatap Ayanna.

"Aku yang memaksanya." Kata Ethan meletakkan gelas ke atas meja usai membasahi tenggorokannya.

"Apa kamu masih ingin pergi di saat tahu pria yang kamu kenal ini membawa perempuan lain juga?" Oma tersenyum kecil.

Ayanna menatap Ethan sebentar lalu menatap Oma dengan senyuman kecil di bibirnya. "Kami memang baru saling mengenal. Jika saya mengatakan percaya pada Ethan, tentu saja tidak. Tujuan Saya kemari hanya untuk liburan—" Ethan menatap Ayanna dengan mata terbuka lebar. "Semua hanya kebetulan. Dan juga, Ethan mengajak saya kemari hanya untuk makan malam dan berkenalan dengan keluarganya. Saya rasa bukan suatu kesalahan. Masalah Ethan membawa perempuan lain. Itu adalah hak-nya. Bukankah sudah biasa Ethan membawa perempuannya kemari?"

Queen Bubblegum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang