Bab 33. A & E

3K 327 61
                                    

Kita mulai uwu uwu aja kali ya.. kelamaan nunggu keras kepalanya Ayanna luluh wkwkwk

 kelamaan nunggu keras kepalanya Ayanna luluh wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———————————
***A Y A N N A & E T H A N***
—————

E N J O Y
*********************

Selama perjalanan Ayanna tidak bisa duduk dengan tenang. Gelisah dan khawatir membuat Ethan memilih bungkam. Penerbangan berangkat kurang lebih pukul sepuluh malam. Sebenarnya pekerjaan Ethan belum semuanya rampung. Tapi Ethan meminta Chelsea untuk mengurus semuanya.

Tiba di Indonesia Ayanna bergegas menarik koper berlari kecil menghampiri taxi, belum sempat ia masuk ke dalam sebuah mobil berhenti tepat di belakang taxi. Ethan keluar dari sana lalu berjalan ke depan membuka pintu mobil mempersilahkan Ayanna untuk masuk.

"Ini di luar bisnis kita." Ayanna menolak, mengambil langkah ke kanan namun lengannya di tahan oleh Ethan.

Ethan Ayanna lalu menghela napas pelan mengambil koper milik Ayanna memasukkan ke dalam bagasi mobil miliknya. "Masuk."

Tidak ada waktu untuk berdebat Ayanna langsung masuk ke mobil. Ethan mengendarai mobil keluar dari area bandara. Ayanna mengatakan kemana tujuannya saat ini.

Perjalanan di tempuh mungkin sekitar satu jam dari kota kemudian tiba di sebuah halaman luas dengan bangunan tiga lantai yang sudah termakan usia. Gedung yang dibangun dengan gaya Eropa kini tidak terlihat indah seperti dulu. Catnya sudah pudar dan banyak sekali kebocoran di atap. Meski begitu tempat tersebut menjadi satu-satunya tempat tinggal kurang lebih lima puluh orang anak bergantung disana.

Halaman yang asri di tumbuhi rerumputan hijau dan di belakang bangunan terdapat sawah dan perkebunan yang masih satu lingkup. Anak-anak yang biasanya pergi ke sekolah kini sedang berkumpul di depan bangunan dengan membawa tas masing-masing.

Ayanna melihat anak-anak panti duduk seolah terdampar membuat hatinya berdenyuh saat turun dari mobil. Ayanna berlari menghampiri Bunda tanpa memperdulikan kakinya sakit karena terlalu lama memakai high heels.

Ethan yang sempat terdiam di dalam mobil akhirnya keluar perlahan. Ia menatap sekelilingnya, melangkah mendekati Ayanna yang sedang mengobrol dengan beberapa pria. Mereka seperti berdebat membuat Ethan semakin yakin untuk mendekat.

"Kita tidak bisa menunggu lagi mbak. Kita sudah kasih waktu lebih dari dua tahun. Kalau memang mbak Ayanna masih ingin bersih keras mempertahankan, kita tempuh jalur hukum saja."

"Saya bayar setengahnya dulu. Kasih waktu saya enam bulan lagi. Saya akan melunasi." kata Ayanna sambil menenangkan Bunda dan pengurus lainnya.

Queen Bubblegum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang