Bab 16. A & E

2.7K 300 21
                                    

———————————***A Y A N N A & E T H A N***—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———————————
***A Y A N N A & E T H A N***
—————

E N J O Y
*********************

     Ayanna mengambil mobilnya di bengkel, sebenarnya mobilnya sudah selesai. Baru hari ini Ayanna bisa mengambilnya. Mengendarai di jalan raya, Ayanna menuju salah satu Mall terbesar. Ada beberapa bahan yang harus ia beli untuk keperluan tugas kuliah.

Pakaian simple yang Ayanna gunakan tetap terlihat begitu berkelas dan mahal. Padahal Ayanna tidak pernah menggunakan barang-barang dari desainer ternama. Ayanna hanya mengubahnya menjadi lebih nyaman ketika ia pakai.

Tiba di Mall, Ayanna berjalan seorang diri. Ia hanya menggunakan celana jins panjang. Crop top hitam di lapisi jaket denim. Topi, masker dan sepatu kets putih. Ayanna menuju toko langganannya.

Mencari bahan kain untuk tugas kuliah. Ayanna menurunkan masker ke dagu sembari memilih kain ditemani satu pelayan. Keduanya bertukar informasi mengenai bahan yang bagus. Ayanna banyak sekali menemukan informasi setiap belanja.

"Ini yang terbaru mbak, kain satin baru saja sampai pagi ini. Belum ada yang melihat, maunya mbak Ayanna dulu. Jangan bilang siapa-siapa ya mbak. Ini cocok banget kalau mbak mau buat gaun pernikahan,"

Ayanna tersenyum kecil mengelus kain yang lembut tersebut. "Aku belum mau menikah mbak. Lagi pula ini terlalu mahal. Nggak cocok sama badan aku,"

"Jangan nge-rendah mbak," ujar pelayan wanita tersebut lalu keduanya tertawa. "Siapa tahu mbak mau beli terus di simpan dulu,"

Ayanna menggeleng. "Per meternya tujuh belas juta, nanti aku jual ginjal dulu mbak," kata Ayanna bercanda.

"Ayanna?!" Panggil seorang perempuan tampak terkejut. Kemudian ekspresinya berubah menjadi begitu bahagia seolah menemukan yang ia cari. "Oh my god, lo masih gini aja."

Ayanna menoleh, mempersilahkan pelayan yang menemaninya untuk pergi. Dengan malas Ayanna tersenyum kecil. "Oh, hai,"

Dengan gaya centil yang di anggunkan seolah wanita berkelas. Yoren tertawa kecil kegirangan. "Lo apa kabar, ngilang gitu aja,"

"Baik," balas Ayanna sesingkat mungkin.

"Btw, gue mau kasih kabar-" Yoren mendekatkan bibirnya ke telinga Ayanna. "Gue mau nikah sama Rasky," Bola mata Ayanna bergerak, bibirnya tersenyum bergetar. "Nanti gue kasih undangannya sama lo."

"Selamat kalau begitu."

"Tadi gue dengar ini kain mahal ya," Yoren menunjuk kain di dekat Ayanna. "Kebetulan gue mau beli kain buat gaun pernikahan. Itu lagi sama desainer nya langsung." Yoren mengibaskan rambutnya angkuh. "Gue mau buat pesta yang mewah, itu impian gue dari kecil."

"Ambil aja,"

"Iya sih, lo nggak akan kebeli ini," Yoren menunjukkan wajah sedih yang menjijikkan. Ayanna memejamkan mata jangan sampai kehilangan kendali meninju perempuan di hadapannya saat ini. "Lo masih sering ke panti asuhan? Banyak tanggungan ya lo,"

Queen Bubblegum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang