Bab 30. A & E

3.2K 309 38
                                    

———————————
***A Y A N N A & E T H A N***
—————

E N J O Y
*********************

Ayanna duduk tenang di kursi samping kemudi. Tangannya terlipat di dada dengan pandangan lurus ke depan. Membiarkan Ethan mengemudikan mobil yang mengantarkannya ke kampus. Ada banyak hal yang Ayanna pikirkan saat ini membuatnya harus mempunyai strategi.

"Gue jemput dua jam lagi." Ethan memasuki kawasan kampus. Sekilas menatap Ayanna yang masih diam di tempat duduknya. "Gedung kampus lo mana?"

Setelah lama pergi akhirnya jiwa Ayanna kembali ke tubuhnya. "Berhenti di depan, gue jalan aja."

Ethan menghidupkan lampu sen kemudian menginjak rem. Setelah mobil berhenti, ia menatap Ayanna yang juga menatap Ethan tajam.

Ayanna mendekatkan tubuhnya pada Ethan, meletakkan tangan kirinya di atas tumpuan stir mobil membuat Ethan menurunkan kursi mobil karena saat ini Ayanna menatapnya seolah daging segar yang siap dihidangkan.

"Tidak semua hama bisa mati hanya dengan satu racun. Perlu lo tahu, bisa saja racun itu yang meratakan semua tanaman."

Ethan terdiam di kursinya, memiringkan sedikit kepalanya. "Maka dari itu lo harus tahu dan pahami racun tersebut." Ethan kembali menyetel sandaran kursi ke semula membuat Ayanna mundur namun telat karena Ethan menahannya. Membuat keduanya begitu dekat. "Lo cukup duduk manis dan lakuin apa yang lo mau. Pekerjaan kotor hanya untuk tangan gue."

Jantung Ayanna kembali berdegup kencang. Ia ingin melepaskan tubuhnya dari lingkaran Ethan, namun sepertinya Ethan tidak ingin melepaskannya. "Lepas." kata Ayanna membuka mata lebar.

"Lo yang dekat duluan, bukan gue." Ethan tersenyum.

"Ya sudah lepas,"

"Sekali lagi lo lakuin ini. Jangan berharap lo bisa lari dengan mudah. Sudah gue peringatkan, jangan lempar ikan pada kucing. Terlebih kucing itu lapar. Paham?"

Ayanna memberontak membuat Ethan melonggarkan tangannya dan Ayanna kembali ke tempat duduk. Jantung Ayanna kembali berdegup kencang karena posisi kini berubah. Ayanna memundurkan kursinya ke belakang sambil berteriak panik. "Gue teriak. Ngapain lo anjing, Ethan kalau lo berani macam-macam kontrak kita selesai! Ethan!"

"Selama ini gue nggak pernah memperdulikan masalah penampilan seseorang. Bahkan gue lebih suka kalau perempuan telanjang di hadapan gue—" Ethan menarik kera baju Ayanna sedikit kasar. Mengancingkan dua kancing kemeja yang sengaja Ayanna tidak kancingkan. "Lo bisa bergaya tanpa memperlihatkan bentuk tubuh lo yang memang terlahir indah dari sang pencipta." Ketakutan Ayanna akhirnya sirna. Ethan kembali ke kursinya. "Sana keluar. Sebelum gue buka semua kancing kemeja lo."

"Fuck." maki Ayanna keluar dari mobil dan menutup pintunya dengan hentakkan keras.

Kemudian mobil sport putih itu melaju meninggalkan kawasan kampus. Ayanna mengatur napas dan jantungnya terlebih dahulu, memperbaiki penampilan yang di rusak Ethan. Ayanna kembali membuka kancing kemejanya. Namun hanya satu kancing atasnya.

Ayanna berjalan masuk menuju gedung perpustakaan. Ada beberapa buku yang ingin ia cari. Mengelilingi rak tinggi yang berisikan berbagai macam jenis dan judul buku. Ayanna mengambil beberapa buku lalu memilih duduk di sana untuk membacanya.

Queen Bubblegum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang