Ayanna perempuan yang menyediakan jasa pelayanan sewa pacar, tunangan dan istri. Kecantikan fisik ia gunakan untuk menghasilkan uang. Pekerjaannya terbilang mulus sampai suatu hari ia bertemu dengan klien bernama Ethan.
Pertemuan mereka membawa ben...
Gue merasa fisik gue ini banyak membawa sial daripada keberuntungan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——————————— ***A Y A N N A & E T H A N*** —————
E N J O Y *********************
"Telpon gue nggak di angkat." sudah kesekian kali Max menghubungi Ayanna namun tidak ada jawaban. "Sudah tidur mungkin."
Ethan menggeleng sekali dengan tatapan mata tajam. Kemudian ia mengedarkan pandangannya mencari Mat. Melihat Ethan memanggilnya, Adik Max tersebut langsung mendekat.
"Kenapa bang?" tanya Mat membuka pintu.
"Coba lo hubungi Ayanna. Dia lagi di villa sebelah." ujar Ethan memerintah seperti bos.
Mat menatap Max meminta penjelasan lebih lanjut. "Ayanna nggak mau angkat telpon gue." kata Max menyuruh Mat segera melakukan perintah sebelum Ethan melakukan hal aneh.
Mat mengeluarkan handphone miliknya. Dua kali nada sambung suara Ayanna langsung terdengar. "Lo dimana, Ay?"
"Di kamar. Kenapa?"
Mat saja bingung ia harus mengatakan apa. Melihat gerakan Ethan dan Max yang meminta Mat untuk membawa Ayanna kemari. Akhirnya Mat paham. "Belum tidur kan Ay? Gue jemput lo, ya."
"Jemput kemana? Gue capek mau istirahat."
"Ethan ulang tahun." Mat menekan tombol pengeras suara agar Ethan dan Max mendengar.
"Terus hubungannya sama gue apa? Kita tidak berhubungan di luar urusan pribadi Mat, Sory."
Ketiga pria itu saling melempar pandangan.
"Setidaknya lo hadir ucapin ulang tahun sebagai partner kerja, kan?" Mat masih berusaha membantu Ethan yang sepertinya begitu ingin Ayanna hadir.
"Nggak, deh. Mat."
"Nggak lama Ay, lo ucapin terus pulang. Lo nggak percaya sama gue?"
"Bukan nggak percaya sama lo,"
"Terus? Gue jemput ya,"
Suara Ayanna mendadak hilang sebentar membuat ketiganya menunggu jawaban. Entah kenapa mereka seperti orang idiot di dalam satu ruangan kaca yang kedap suara.
