Ayanna perempuan yang menyediakan jasa pelayanan sewa pacar, tunangan dan istri. Kecantikan fisik ia gunakan untuk menghasilkan uang. Pekerjaannya terbilang mulus sampai suatu hari ia bertemu dengan klien bernama Ethan.
Pertemuan mereka membawa ben...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——————————— ***A Y A N N A & E T H A N*** —————
E N J O Y *********************
Ayanna menghembuskan napasnya berat. Ia masih berada di dalam mobil yang sudah terparkir di garasi rumah. Masih enggan turun mengingat banyaknya yang sedang ia pikirkan saat ini. Hujan deras di depan mata membuat keadaan seolah mewakili perasaannya.
Sekitar lima belas menit diam akhirnya Ayanna memutuskan masuk ke rumah dengan langkah berat. Kenapa rasanya ia tidak bisa profesional seperti biasanya. Ayanna seakan kehilangan jati dirinya.
Meletakkan tas ke meja kemudian menghempaskan tubuhnya ke sofa menatap dinding kosong. Jam delapan malam ia baru tiba di rumah. Ada banyak tuntutan yang Ayanna terima dan harus ia selesaikan. Menghembuskan napasnya, Ayanna beranjak untuk menyapu tubuhnya dengan air.
Merasakan tubuhnya lebih segar setelah mandi. Seolah semangatnya di renggut, Ayanna hanya ingin tidur saat ini. Ia mengunci semua pintu karena mulai larut. Gerakkan tangannya terhenti saat ia ingin mengunci pintu depan, melihat ponselnya berbunyi, ada pesan masuk.
Algis Dimana Ay? Gue lagi ada kerjaan di sekitar rumah lo
Ayanna mengetik sambil berdiri.
Ayanna Di rumah
Algis Boleh gue mampir sebentar?
Ayanna Boleh
Meletakkan handphone Ayanna mengintip melalui cela jendela. Melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah. Ayanna membuka pintu. Algis turun dari mobil dengan payung yang melindungi tubuhnya dan membawa dua bingkisan di tangan.
"Gue nggak ganggu lo kan?" tanya Algis begitu masuk ke rumah.
Ayanna membiarkan pintu rumahnya terbuka. "Nggak, gue juga baru pulang." senyuman tipis Ayanna berikan. "Duduk,"
"Gue bawa pizza," Algis meletakkan kotak pizza ke meja. Duduk di sofa.
"Mau minum apa?"
"Apa aja,"
Ayanna mengangguk, membuatkan teh hangat untuknya dan Algis. "Lo dari mana?" meletakkan kedua gelas ke meja. Ayanna duduk berhadapan dengan Algis.
"Ada acara di dekat sini. Oh ya, gimana magang lo?"
"Seru," Ayanna menyesap teh hangat sedikit. "Capek," lanjutnya tersenyum tipis. "Namanya juga magang,"
