BUTTERFLY S2 (END)

6

Becky keluar dari kamar mandi dan melihat freen tengah duduk menatapnya di ranjang.

" Kenapa wajahmu merah? ", tanya freen.

" Wajahku biasa saja ", ucap becky.

" Ayo pergi ", ucap freen kemudian.

" Mau kemana? ", tanya becky.

" Aku lapar ", ucap freen.

" Aku tidak lapar ", ucap becky.

" Wajahmu mengatakan kalau kamu kelaparan ", ucap freen.

" Apa dia bisa membaca pikiran orang ", ucap becky dalam hati.

Freen pun berdiri dan langsung menarik tangan becky keluar kamar.

" Tunggu ", ucap becky.

" Ada apa lagi? ", tanya freen.

" Aku akan memanggil p'noey dan irin ", ucap becky.

" Untuk apa? ", tanya freen.

" Mengajak mereka makan ", ucap becky.

" Tidak perlu ! ", ucap freen langsung menarik becky.

Freen pun membawa becky masuk ke mobilnya.

" Apa khun freen tahu daerah sini? ", tanya becky.

" Tidak tahu ", jawab freen.

" Lalu kenapa membawa mobil sendiri? Bagaimana kalau kita nyasar? ", ucap becky.

" Mobil ini dilengkapi GPS jadi tidak usah panik seperti itu ", ucap Freen.

" Bagaimana kalau GPS nya rusak? ", tanya becky.

" Kenapa kamu cerewet sekali? Lama lama aku akan membungkam mulutmu ", ucap freen.

" Paling kamu akan membungkam dengan solasi jadi aku bisa melepasnya lagi ", ucap becky tersenyum sinis.

" Bagaimana kalau aku tidak menggunakan solasi? ", tanya freen.

" Lalu? ", tanya becky.

" Dengan bibirku ", ucap freen membuat becky menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

Freen tersenyum penuh kemenangan melihat gadis disampingnya kini terdiam.
.
.
.

Mereka sampai di salah satu restoran seafood di phuket.

" Tunggu disini...
Aku akan memesan makanan ", ucap freen.

Becky tersenyum melihat yang ternyata begitu perhatian.
Selama beberapa hari ini Becky selalu menghadapi tingkah freen yang membuatnya sakit kepala.

" Dibalik sikap angkuhnya ternyata khun freen begitu perhatian ", gumam becky.

Setelah menunggu beberapa menit pelayan pun datang dengan membawa beberapa makanan.

" Wow udang ", ucap becky tersenyum senang.

" Apa kamu sangat menyukai udang? ", tanya freen.

" Hmm ini enak ", ucap becky.

Freen pun tersenyum melihat becky yang begitu lahap memakan makanannya.

" Apa kau sengaja? ", tanya freen melihat sisa makanan dibibir becky.

" Sengaja apa? ", tanya becky bingung.

Freen tidak menjawab tapi dia membersihkan sisa makanan yang berada disudut bibir becky.

" Ini sangat lezat ", ucap  freen memakan sisa makanan itu tepat didepan wajah becky.

Mata becky membulat lebar dan jantungnya berdetak begitu kencang.

" Aku permisi ke toilet ", ucap becky.

Freen hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah becky.

" Sepertinya aku memang jatuh cinta pada gadis itu ", ucap freen tersenyum tipis.
.
.
.

Keesokan harinya becky menemani freen yang menghadiri rapat dengan beberapa rekan kerjanya.

Entah kenapa becky tampak terpesona melihat freen yang saat itu sedang melakukan persentasi didepan rekan bisnisnya.

" Aura CEO memang beda ", gumam becky.

Setelah rapat usai, para rekan bisnis freen mengucapkan selamat atas persentasi freen yang menyenangkan mereka.

" Daddy mu pasti bangga melihatmu tumbuh melebihinya ", puji salah seorang rekan bisnisnya.

" Terima kasih atas pujiannya ", ucap freen.

Lalu freen menghampiri becky yang tengah membereskan berkas² milik freen.

" Setelah ini ikutlah denganku ", ucap freen.

" Mau kemana? ", tanya  Becky.

" Besok kita kembali ke bangkok apa kamu tidak ingin membeli oleh oleh ", ucap becky.

" Aku akan mentraktirmu anggap saja sebagai bayaran kerja kerasmu ", ucap freen.

" Aku hanya ingin magangku cepat selesai jadi aku bisa kembali kuliah ", ucap becky.

" Apa kau tidak suka bekerja denganku? ", tanya freen.

" Aku suka tapi aku bingung menghadapi sikapmu itu khun freen ...
Terkadang kamu baik tapi terkadang kamu juga sangat menyebalkan ", ucap becky.

Freen mencengkram bahu becky dan menariknya agar mendekat ke arahnya.

Freen menatap dalam mata becky begitu juga dengan becky.

" Kenapa jantungku selalu berdetak setiap berada didekatmu? ", ucap freen kemudian.
.
.
.
.
TBC