Aku Kania aqila Bahira, aku bekerja di Kantor kedutaan usiaku saat ini 29 tahun. Pekerjaan ku merupakan keinginan yang telah aku inginkan saat aku mengerjakan tugas akhir skripsiku sekitar 6 tahun yang lalu. Dan hari ini aku telah berhasil membuktikan semua itu kepada orang-orang yang telah merendahkan ku.
Aku memiliki sebuah perjanjian dengan lembaga yang menaungi ku bekerja tepatnya setelah lulus S1 aku meminta beasiswa untuk melanjutkan S2 dan S3 ku di salah satu negara yang banyak peminatnya dengan jaminan aku akan bekerja di lembaga tersebut setelah lulus S3 dan memperbolehkan Skripsi ku untuk di cetak menjadi sebuah buku. Bagaimana kehidupan ku setelah berhasil meraih apa yang aku inginkan?
✨✨✨
"Dewi jadwal kegiatan ku besok apa?" Dewi dia merupakan asisten pribadiku dan juga merangkap sekaligus sahabatku.
"Besok bu Kania free tugas kantor hanya saja kunjungan ke daerah tempat bu kania menjadi donatur untuk pertama kalinya" aku akan mencoba menjadi donatur pertama kali di daerah tersebut.
"Oke, keberangkatan jam berapa dan berapa lama, tolong suruh sisi untuk menyiapkan pakaian ku jangan seperti sekarang dia akan paham dengan yang ku maksud" aku masih tetap melangkah kedalam kantor tempatku bekerja setelah tadi aku rapat dengan para petinggi.
"Jam 8 sampai jam set 11. Baik sudah saya sampaikan kepada sisi bu" Dewi masih setia mengikuti ku kedalam ruangan.
"Oke sip, saya tunggu kabar selanjutnya" aku mulai duduk dan memeriksa laporan dari beberapa bagian dari lembaga bahkan aku memeriksa undangan.
"Baik bu, saya permisi" dewi mulai melangkah keluar ruangan.
***
Dredd...Dreddd"Assalamualaikum, selamat siang betul ini dnegan bu kania?" Ah ini dari telpon pesantren
"Iya betul saya kania, ada yang bisa saya bantu" aku mulai menanyakan apa yang ingin di sampaikan oleh sang penelepon.
"Begini bu, ini terkait aldo juga terkait masalah uang bulanannya" astagfirullah aku sampai lupa memberikan uang bulanan untuk anak angkat ku yang satu ini cekk kania kau ini pelupa.
"Oiya baik, mohon maaf bu saya lupa akan hal itu, setelah ini saya akan transfer kemungkinan lusa saya mampir ya" aku mulai memberikan pengertian.
"Baik, terima kasih banyak ya bu, maaf sebelumnya saya sudah mengganggu waktu bu kania"
"Oh tidak apa-apa, terima kasih banyak juga bu" aku mulai menutup telpon setelah mengucapkan salam.
Aku memiliki anak asuh yang sudah aku asuh selama 2 tahun ini, namun mereka semua aku masukkan ke pesantren aku tidak mengasuh mereka. Lebih dari 5 anak asuh yang sekarang menjadi tanggung jawab ku namun mereka tidak berada di satu daerah mereka berpencar ada yang di Jakarta, Jogja, Bandung, kediri bahkan ada yang di jambi Aku menemui mereka saat kunjungan kerja, seminar, mengajar, atau pun saat berlibur.
Setelah selesai mentransfer uang untuk kebutuhan Aldo dan bulanan aku langsung mengecek kembali uang anak-anak yang lain ternyata mereka semua aman.
Karena waktu menunjukan untuk pulang dari kantor aku pun bergegas untuk segera pulang mempersiapkan energi ku untuk besok.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
KA.HA (Kania & Hafiz)
General FictionAku Kania Bahira Hari-hari ku penuh dengan warna abu-abu dan Hitam. jika kalian menanyakan kamu suka apa Kania aku suka hitam dan minuman favorit ku Americano. Namun, semua hal itu berubah setelah aku bertemu dengan 2 sosok yang menjadi kan hidupku...