KA.HA 00.11

152 10 0
                                    

Pagi ini aku sudah siap untuk mengantarkan Fauzan dan Rehan yang akan berangkat lebih dulu ke Mesir. Mereka akan berangkat berdua setelah kemarin dia meminta untuk tidak diantarkan. Mereka anak anak-anak yang paling dewasa di antara yang lainnya.

"Sudah siap belum nak? Kalau sudah ayo kita berangkat" aku mulai mencari keberadaan saka anak itu tadi pamit untuk menyusul kakaknya.

"Sudah umma ini adek nangis umma gak mau di tinggal" rehan mulai memperlihatkan saka yang masih setia di gendongan fauzan.

"Masya Allah sayang, itu kakaknya mau berangkat nak, kan kakak mau sekolah ade sama umma aja ya?" Aku mulai mengambil saka namun anak tersebut menolaknya.

"Ya sudah sekarang sama kakak dulu nanti kalau sudah sampai bandara sama umma ya sayang" anak tersebut mulai mengangguk meskipun masih tetap sedih.

"Ayo kita berangkat de, lets go" saka mulai di bawa oleh kakak-kakaknya dia sedikit terhibur meskipun masih terlihat sedih akibat ingin di tinggalkan.

****

"Adek kakak berangkat dulu ya jangan buat umma repot ya dek, nanti kabarin kakak juga ya adek boleh ko telepon" Fauzan mulai berpamitan kepada saka anak itu sudah menangis Bombay.

"Adek juga boleh telpon kakak ya, jangan nangis nanti kan ketemu lagi dek, adek kan anak Sholeh  pintar juga" kali ini rehan yang memberikan nasehat kepada saka yang masih tetap menangis di pelukanku.

"Udah gapapa adek, kakaknya pamit itu nak, hati-hati ya kabarin umma kalau ada apa-apa, jangan buat umma khawatir ya nak, kalau udah sampai kabarin juga, semoga bertah dan ilmu yang di dapat bisa menjadi berkah agar bisa di bagikan kembali kepada orang lain ya nak" aku mulai memeluk rehan dan fauzan.

"Iya umma, makasih banyak udah rawat kita semua, makasih banyak juga untuk kasih sayangnya" aku kembali memeluk mereka.

"Iya, hati-hati ya nak" aku mulai melambaikan tangan ke arah mereka.

****
"Saka sama mba sisi dan kakak pulang duluan ya umma masih ada urusan ya nak" aku menyuruh mereka untuk pulang lebih dahulu karena aku akan ke tempat lain terlebih dahulu.

"Mau ikut umma aja saka mau sama umma" saka yang masih melow kembali menangis.

"Sama kakak dulu ya dek, umma mau kerja dulu kasian lo umma, nanti kalau udah selesai umma pasti pulang" Haris mulai menasehati sakan dan mulai membawa adiknya untuk di gendong.

"Sebentar ya nak umma masih ada kerjaan, nanti kalau sudah selesai umma langsung pulang" aku mulai mencium pipi saka dan mulai berpamitan kepada yang lain.

"Umma berangkat dulu ya nak, assalamualaikum" aku mulai meninggalkan mereka semua setelah mengantar mereka masuk ke dalam mobil. Aku harus ke rumah jompo, dan harus ke pesantren aldo juga aku akan berpamitan terlebih dahulu sebelum pergi mengantar kan anak-anak ke Yaman.

****

Hafiz prov

Dredd..dredd

"Assalamualaikum om hafiz ini revan putra umma Aqila, om hafiz umma kecelakaan" astagfirullah aqila kecelakaan.

"Waalaikumussalam, kalian sekarang di mana nak? Umma kalian bagaimana kabarnya? Sudah telpon tante dewi? Kalian ikut juga dalam kecelakaan?" Aku langsung bergegas keluar dari kamar untuk memberitahu paman dan bibi.

"Kami di rumah sakit om, umma kecelakaan saat akan pulang ke rumah, mba dewi sedang ke jambi, di sini hanya ada mba sisi om arya dan mba nia adek dan haris di ruangan sebelah soalnya adek ngamuk. Kita gak ikut kecelakaan om umma kecelakaan sendirian"

KA.HA (Kania & Hafiz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang