Pagi ini aku sudah siap untuk melakukan penerbangan. Setelah semalam aku mempersiapkan apa yang akan aku bawa tidak termasuk baju karena sisi sudah mempersiapkan itu semua.
"Mba nia, aku mau sarapan yoghurt saja sama mau minta strawberry dan cofe ya mba" aku mulai duduk di meja makan dan mulai mengecek jadwalku selama kegiatan nanti.
"Ini bu, ada yang di butuhkan lagi?" Mba nia mulai menyerahkan semua permintaan yang tadi aku katakan.
"Enggak ada, panggil kania aja jangan pake bu" aku mulai menyantap makanan yang telah di hidangkan.
"Tapi gak sopan lo bu masa manggil kania aja"
"Lebih nyaman seperti itu, dan terserah mba nia saja" aku masih tetap melanjutkan makan.
"Ya sudah non saja ya sudah final" aku pun hanya mengangguk dan kembali pada kegiatan ku sedangkan mba nia mulai kembali ke dapur.
Setelah selesai makan aku sedang bersiap-siap untuk pergi dan sedang menunggu dewi dan juga arya yang akan bertugas sebagai supir ku selama aku pergi berkegiatan di sana.
"Sisi sudah siap belum?" Kali ini aku memang akan membawa banyak orang karena aku sangat risih kalau berpergian hanya 2 atau 3 orang saja.
"Sudah non mari, bu dewi juga sudah di depan" sisi mulai berjalan mengikuti ku dengan membawa koper dan juga tas.
"Ko lama? Macet atau gimana?" Aku mulai bertanya kepada dewi.
"Biasa ban bocor" aku hanya mengangguk dan melanjutkan langkah ku untuk masuk kedalam mobil.
****
Setelah melakukan penerbangan selama 2 jam lebih aku sudah mendarat di salah satu bandara internasional di daerah tersebut.
"Langsung ke lokasi aja, nanti kalau adzan tinggal mampir ke masjid aja" aku tidak khawatir untuk berpergian kali ini karena aku pasti menemukan masjid setiap saat.
"Oke, nanti mampir juga ya ar di tempat makan siang" ku lihat dewi sudah mulai mengatur jadwalku kaki ini.
"Acaranya cuman 1 jam kan Dew?" Aku sedang duduk di mobil yang sudah mulai melaju membelah jalanan.
"Iya, habis itu free" aku kembali mengangguk dan mengingat hal lain.
"Oke lanjutkan ke pantai sampai lewat sunset setelah itu baru kita pulang" aku ingin menikmati suasana pantai di daerah sini. Dan setiap aku berpergian aku selalu menyempatkan untuk melihat pantai di mana pun aku menginjakkan kaki.
Kami pun melanjutkan perjalanan selama kurang lebih 2 jam setelah tadi berhenti untuk makan dan sholat Dzuhur. Tak terasa sekarang waktu sudah menunjukan pukul 2 sore.
"Sudah siapkan semuanya dew?" Aku bertanya untuk kesekian kalinya sebelum kita masuk ke salah satu panti asuhan.
"Sudah siap ko, ayo masuk" kami semua masuk ke dalam termasuk dengan sisi dan arya yang membawa bingkisan.
"Assalamualaikum, selamat sore" aku mulai mengetuk pintu bercat biru.
"Waalaikumussalam, maaf dengan siapa kalau boleh tau?" Ku kihat seorang perempuan di atas ku sedang berjalan menghampiri kami.
"Saya Kania, yang 1 bulan lalu menghubungi panti asuhan" aku mulai menjelaskan siapa diriku dan orang yang ada di belakang ku.
"Oh ya ampun bu kania ya mari masuk ke dalam, maaf saya tidak mengenali bu kania" aku pun masuk bersama anak-anak yang lain.
Setelah masuk dan duduk aku mulai mengawali pembicaraan terkait aku ingin menjadi donatur di panti tersebut, namun aku tidak menjadi donatur tetap atu rutin setiap bulannya tetapi aku akan menjadi donatur selama 6 bulan sekali dan pihak panti pun menyetujui hal tersebut. Ternyata untuk donatur setiap bulan sudah ada yang melakukannya. Aku sangat bersyukur karena aku masih menjadi donatur di panti-panti yang lain takutnya aku lupa seperti kemarin akhirnya aku memutuskan untuk menjadi donatur 6 bulan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
KA.HA (Kania & Hafiz)
General FictionAku Kania Bahira Hari-hari ku penuh dengan warna abu-abu dan Hitam. jika kalian menanyakan kamu suka apa Kania aku suka hitam dan minuman favorit ku Americano. Namun, semua hal itu berubah setelah aku bertemu dengan 2 sosok yang menjadi kan hidupku...