KA.HA 00.28

110 11 1
                                    

Hari ini kami sedang berbelanja oleh-oleh untuk di bawa pulang, untuk rangkaian kegiatan umroh allhamdulilah semuanya sudah di laksanakan. Aku akan menitipkan barang-barang yang memang akan di bawa ke Indonesia ke mba nia dan mba sisi.

"Anak-anak nitip sesuatu gak sayang" aku dan kak hafiz sedang berjalan di pasar yang menjual berbagai macam hal.

"Ada, nanti sama abi aja belinya umma gak tau, mau beli parfum gak bi?" Aku melihat toko parfum yang menurutku sangat unik.

"Boleh, ayo lihat lihat dulu" saka sedang di stroller dia tidak kami biarkan berjalan sendiri.

"Mba ini uangnya bagi 4 ya, beli sendiri aja ya bebas nanti ketemu di depan tempat tadi berhenti ya, nanti saya hubungi kalau saya sudah selesai. Pada bisa bahasa Indonesia ko jadi gak perlu khawatir ya" aku mulai menyuruh mba dan yang lain untuk membeli keinginan mereka sendiri.

"Abi, umma mau ya nanti gak di pakai keluar ko" aku mulai merayu kak hafiz aku sangat ingin sekali membeli minyak wangi yang sudah aku incar.

"Ini jadinya yang mau beli abi atau umma?" Aku tertawa mendengar perkataan kak hafiz.

"Boleh ya, 1 aja gak bakalan di pakai ke luar ko. Ini udah pengen banget cium wanginya" akhirnya setelah di bujuk kak hafiz mengijinkan untuk membeli dan setelah itu aku membeli ukuran paling besar.

"Mau beli apa lagi? Saka masih tidur?" Aku mulai berjalan kembali bersama kak hafiz untuk melihat lihat barang apa yang mau kita beli.

"Beli barang-barang anak-anak aja bi yang di pesen sekalian keliling juga" aku dan kak hafiz mulai mengelilingi tempat oleh-oleh, banyak hal yang ingin aku beli cuman aku selalu ingat dengan pesan kak hafiz beli yang di butuhkan. Setelah selai mencari hal yang di pesan oleh anak-anak aku dan kak hafiz tetap melanjutkan untuk berkeliling

"Kita cari kurma dulu, saya mau kurma" aku mengangguk dan mulai mencari pedagang kurma. Saat sampai di tujuan saka sudah bangun anak ini kepanasan.

"Mau kurma gak sayang? Abi lagi beli kurma tuh" aku masih memeluk saka anak ini sangat binggung ketika bangun sudah sampai di pasar.

"Mau, tapi saka mau ke abi umma" saka mulai melirik kak hafiz yang sedang sibuk memilih kurma, dan kurma yang dia beli itu kurma yang berwarna hitam seluruhnya.

"Boleh, pelan-pelan jalannya. Inget lihat ke arah depan ya nak" saka mengangguk dan mulai turun dari pangkuanku, jarak kami ke kak hafiz tidak terlaku jauh jadi aku memberikan ijin saka berjalan sendiri.

Setelah sampai saka mulai di gendong oleh kak hafiz dan dia menunjuk sebuah permen yang ada di sebelah pedagang kurma. Setelah selesai kak hafiz dan saka mulai menghampiri ku.

"Sayang kamu mau apa?" Aku menginginkan kacang mus atau yang di sebut kacang arab.

"Mau kacang mus bi, ada gak? Sama beli kismis ya yang anggur merah" aku dan saka kembali duduk di tempat yang tadi kak hafiz tidak membawa saka karena biar lebih cepat.

"Umma, saka mau kurma yang tadi abi beli" aku mulai membuka wadah yang berisi kurma dan menyerahkan nya kepada saka.

"Ihh ini gak lengket, ini mah terpisah" saka masih asik memakan buah kurma dan aku membiarkan anak tersebut menikmatinya.

"Assalamualaikum bu" aku melihat rombongan mba sudah ada menghampiri ku.

"Udah, ko cepet banget pada beli apa aja" setelah menyuruh mereka duduk aku mulai bertanya kepada mba sisi dan mba nia.

"Oh iya kami beli ini, tadi pas di depan yang jualan ini tiba-tiba inget sama ibu" mba nisa dan mba sisi menyerahkan kacang mus dan juga kismis.

"Lo gak usah mba buat mba aja ya, bapak udah beli ko ke sana"

"Enggak ini memang buat ibu kami udah beli ko buat di bawa pulang" aku sungguh terharu dan terkejut padahal sedari kak hafiz membeli kurma aku sudah ingin memakan kacang mus.

"Serius? Allhamdulilah terima kasih mba" Ku lihat mba mulai mengangguk dan menunjukkan kembali kacang dan kismis yang akan mereka bawa pulang.

"Mau beli kurma gak? Udah beli belum mba?" Aku menanyakan kembali kepada mba sisi dsn mba nia.

"Beli lagi ya, beli yang kaya saka aja" aku mulai memberikan mba sisi dan mba nisa uang untuk membeli kembali kurma untuk meraka dan untuk ku, saka sudah menghabiskan banyak kurma.

"Udah ko bu, ini saya udah beli. Sama aja kan bu kurma"

"Enggak beli lagi gih, nih cobain punya saka habis itu beli lagi saya nitip ya"

"Lo ko udah pada pulang, ini sayang" kak hafiz mulai menyerahkan barang yang aku minta.

"Hehehe ada ini dari mba nisa sama mba nia, di beliin sama mereka" aku mulai menunjukkan kacang mus dan juga kismis.

"Allhamdulilah, mba nya ke mana?" Aku mulai menunjukkan keberadaan mba nisa dan mba nia.

"Aku suruh beli kurma yang kaya abi, soalnya mereka beli yang udah di pack" kak hafiz mengangguk dan kami pun menunggu mba nia dan mba sisi.

"Liat anaknya bi, harus langsung gosok gigi nanti" saka masih asik memakan kurma, coklat dan permen.

"Iya gak papa, harus beli lagi bi kurmanya buat di bawa pulang di titip ke mba aja ya" aku mulai mengangguk dan meng iya kan.

"Mau beli abaya gak? Baju umma sebagian di bawa pulang kan? Kalau mau beli ayo abi temani" aku berpikir sejenak ada 5 baju yang akan di bawa pulang dan itu sedikit mengurangi baju yang akan aku pakai.

"Udah males abi, nanti aja lah di mesir beli bajunya" aku memang sudah lelah mengelilingi tempat tersebut.

"Udah kan, pulang yu udah mau sore juga" aku mulai mengajak yang lain untuk kembali ke hotel untuk istirahat. Besok mba akan pulang dan aku akan ke mesir.

****

Pagi ini aku sudah siap untuk melakukan penerbangan ke mesir dan mba akan pulang ke Indonesia. Waktu keberangkatan kita beds beberapa menit dan itu membuat ku lega.

"Umma, saka mau pakai sweater tapi kata abi pakai jaket aja"

"Sweater nya udah di koper nak udah di packing susah buat ngambilnya" aku masih menyelesaikan memakai kerudung.

"Pakai yang ada dulu ya, kasihan abi harus packing ulang kalau kopernya di buka" saka sudah cemberut tapi tetap mengangguk kan kepala.

"Udah ya, ayoo ketemu sama kakak, kita mau ke Mesir kan" aku mulai menuntun saka untuk duduk dan memakaikan jaket.

Setelah selesai membereskan semua yang ada di kamar kami mulai keluar dari hotel dan berangkat ke bandara.

"Mba saya sama bapak pamit ya, titip rumah juga hati-hati di jalan ya. Nanti kabarin kalau sudah sampai titip salam juga ya buat keluarga" aku mulai berpamitan kepada mba sisi dan mba nia.

"Iya bu hati-hati ya bu semoga lancar perjalanan. Dan biasa liburan juga sama anak-anak yang lain, sehat-sehat ya bu. Makasih banyak sudah ajak kami umroh" aku menitipkan hal-hal lain kepada mba dan mulai memeluk mereka kurang lebih 2 bulan aku tidak bertemu dengan mereka.

Setelah selesai aku mulai pamit dan mulai masuk ke arah tempat kami untuk masuk ke pesawat. Keberangkatan kita beda beberapa menit aku dan kak hafiz lebih dulu berangkat di banding mba dan yang lainnya.

Beberapa hari ini memang sangat menyenangkan di tambah bisa umroh dengan orang-orang terdekat. Semoga saja tahun depan bisa umroh dengan anak-anak yang lian.

*****

KA.HA (Kania & Hafiz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang