Aku sudah menyelesaikan rapat yang lebih ke rundingan terkait pengajian untuk zidan yang akan dilaksanakan setelah sholat isya. Dan saat ini aku dan dewi masih berada di rumah pemilik pesantren kami masih berbincang-bincang.
"Assalamualaikum umma" ku lihat saka yang masih setia berada di gendongan kakaknya.
"Waalaikumussalam, anak umma sudah nak ketemu kak zidan nya?" Aku mulai mengambil saka dari gendongan kakaknya karena yang lain akan bersalaman dengan ustadz dan pemilik pondok.
"Sudah, saka juga mau salam umma" yang lain mendengar hal tersebut mulai tertawa dengan tingkah saka. Aku mulai menurunkan saka dari pangkuan ku.
"Aduh ini siapa yang pipi nya tumpah" bibi mulai menjahili saka dengan memegang pipi saka.
"Saka, ini arsaka Al Gibran" saka mulai menunjuk dirinya sendiri dan dia mulai melanjutkan bersalaman kepada paman dan di lanjut kepada ustadz yang lain.
"Om haissss hallo eh, assalamualaikum" ku lihat anak tersebut mulai lari setelah tadi terkejut dengan menutup mulutnya sendiri. Kami semua tertawa dengan tingkah saka kali ini.
"Waalaikumussalam, hallo jagoan" saka mulai di taruh di pangkuan ustadz hafiz dan aku yakin dia mulai lengket bersama ustadz tersebut.
"Kalau yang ini siapa nak aqila" paman mulai bertanya kepada ku.
"Ini masih putra saya, mereka baru sampai tadi pagi mereka dari jambi, kediri dan bandung, ayo kenalan nak" aku mulai menyuruh anak-anak ku untuk berkenalan.
"Saya fauzan, ini rehan, haris dan revan"
"Masya Allah pintar sekali kalian nak, masih sekolah atau mondok nak?"
"Saya mau ke Al-Azhar bareng sama rehan dan haris revan mau ke yaman berdua"
"MasyaAllah kalian hebat nak, ya Allah sudah besar ternyata. Semoga betah ya nak dan berkah juga ilmunya" paman mulai mendoakan ke empat putraku.
"Aamiin, MasyaAllah terima kasih banyak buat doanya" aku mengaminkan doa tersebut.
"Umma saka mau mimi" saka mulai mengantuk dia sudah pasti sangat kelelahan setelah tadi menangis dengan kencang.
"Boleh sebentar umma minta ke mba sisi dulu ya nak" mba sisi tadi tidak ke rumah dia malah ikut dengan anak-anak ke makam dan pulang dari sana dia langsung menuju ke mobil.
"Revan saja umma yang ambil ke mba, tadi masih di mobil" ku lihat mulai melangkah untuk mengambil susu adiknya.
"Iya terima kasih nak" aku mulai mengalihkan perhatian ku kepada saka dia sudah mengantuk terlihat dari dia yang sudah tidak bisa mengontrol kantuknya dengan mata yang berusaha untuk tidak tertutup.
****
Aku sudah berada di penginapan, setelah tadi berbincang dan mengobrol akhirnya kami berpamitan untuk pulang karena saka sudah tidur dan kami akan datang kembali nanti saat akan ada pengajian.
Dredd..... Dredd
Ustadz hafiz
Assalamualaikum bu aqila, saya ingin menyampaikan sesuatu apakah boleh?Waalaikumussalam, boleh tentang apa ya?
Maaf saya menyampaikan nya lewat pesan, saya ingin meng khitbah bu aqila, dan saya ingin bertemu dengan keluarga bu aqila apakah boleh?
Degg apa ini apa maksud dari pesan ustadz hafiz? Apakah dia tidak melihat aku sudah punya anak.
Aku tidak membalas pesan tersebut aku masih belum tau hal apa yang akan aku jawab kepada ustadz hafiz. Aku tidak memikirkan pernikahan aku sudah cukup bahagia dengan kehidupan ku saat ini. Aku sudah bersyukur bisa di kelilingi oleh orang-orang baik terutama hadirnya saka membuat ku sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KA.HA (Kania & Hafiz)
General FictionAku Kania Bahira Hari-hari ku penuh dengan warna abu-abu dan Hitam. jika kalian menanyakan kamu suka apa Kania aku suka hitam dan minuman favorit ku Americano. Namun, semua hal itu berubah setelah aku bertemu dengan 2 sosok yang menjadi kan hidupku...