KA.HA 00.19

129 12 1
                                    

Aku sudah melakukan penerbangan selama 2 jam setengah. Kami sedang menunggu jemputan dari pesantren di lobi bandara.

"Umma saka mau susu" anak ini dari semenjak melakukan penerbangan dia diam karena dia duduk bersama ku biasanya dia mau bersama kak Hafiz. Sampai saat ini aku belum mengobrol dengan kak hafiz.

"Boleh, tapi jangan dulu bobo ya nak ini mau magrib" aku mulai mewanti-wanti saka agar tidak tidur.

"Enggak ko saka kan tadi bobo umma, kita mau ketemu kakek sama nenek ya umma" saka masih asik tiduran di paha ku.

"Iya mau liat kakek sama nenek, seneng gak saka" aku mulai menanyakan hal tersebut kepada saka.

"Seneng umma, nanti saka bisa main sama kakak santri lagi ya" saka ini senang kalau banyak orang.

"Iya boleh, tapi jangan ganggu ya nak, kan kakak santri nya lagi belajar, lagi sekolah"

"Ayo sayang itu udah ada mobilnya" aku mulai membangunkan saka untuk jalan ke arah mobil. Setelah masuk kami mulai berangkat ke arah rumah sakit terlebih dahulu.

"Ihhh halo om santri" saka mulai mengajak anak santri yang menjemput kami mengobrol.

"Hallo juga gus kecil, panghil arkam aja gus"

"Ihhh ini saka ya bukan gus kecil, nama nya saka al Gibran ya om arkam" saka mulai perotes dengan panggilan yang di berikan oleh arkam.

"Ehhhh iya deh gus saka"

"Abi nama saka kan saka al Gibran bukan gus saka" saka mulai mencari jawaban kepada kak hafiz.

"Saka kan putra abi jadi panggilannya gus saka" kak hafiz mukai menjelaskan hal tersebut kepada saka anak itu memperhatikan dengan baik.

"Enggak ah saka kan belum banyak ngajinya om panggil saka aja ya kalau udah besar kaya abi boleh panggil gus" saka mulai negosiasi terkait nama panggilan.

"Gus, ning sudah sampai saya tunggu di parkiran ya gus"

"Gantian aja yang mau masuk siapa dulu, yang di sini sama saka" aku mulai membereskan barang-barang yang akan aku bawa ke dalam.

"Saka gak mau umma masuk ke dalam, nanti berdarah" saka masih takut kalau di bawa ke rumah sakit.

"Yaudah tunggu sama om arkam ya mau?" Kali ini kak hafiz yang membujuk saka.

"Iya sama om arkam aja jangan lama-lama ya abi umma" aku mengangguk dan mulai menyerahkan susu juga makanan saka. Setelah selesai aku mulai melangkah masuk ke rumah sakit.

"Assalamualaikum" aku mulai melangkah masuk kedalam ruang rawat inap yang menjadi tempat paman di rawat.

"Waalaikumussalam, katanya besok mau ke sini nya nak" aku menyalami bibi kemudian di lanjut dengan yang lainnya.

"Tau kabar paman masuk ke sini jadi mutusin buat ambil penerbangan hari ini, gimana paman kabarnya sekarang?"

"Allhamdulilah sudah lebih baik, kalian tuh padahal besok saja paman juga sudah lebih baik" aku tersenyum mendapatkan protes dari paman.

"Saka gak ikut nak?" Bibi mulai menanyakan keberadaan saka.

"Ada di luar bi, lagi sama arkam takut gak bisa masuk kalau di bawa" setelah mengatakan hal tersebut bibi mulai melangkah keluar untuk bertemu dengan saka.

"Haduh bibi mau kesana dulu mau ketemu sama cucu" aku mulai mengikuti bibi yanga akan bertemu dengan saka.

"Dimana nak? Jauh ya di parkiran"

"Enggak ko tadi nunggu di lobi, sebentar" aku mulai berkeliling mencari saka dan arkam dan ketemu aku menemukan dia sedang duduk di kantin.

"Itu bi lagi duduk" aku mulai menunjukkan saka yang sedang asik makan sambil mengayunkan kaki.

KA.HA (Kania & Hafiz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang