Hari ini aku akan ke supermarket dengan kak hafiz dan juga saka, sedangkan mba nia akan ke pasar. Aku akan membuat makanan yang akan di titipkan kepada teman kak hafiz untuk di kirim ke anak-anak dan kemarin mereka sudah meminta hal yang tidak terlalu sulit dan aku pun mulai menyicilnya.
"Saka nak ayoo sudah belum nak" aku mulai memanggil saka dari dapur setelah melihat catatan yang akan aku beli setelah di bagi 2 dengan mba nia.
"Saka udah siap umma, mba sisi pakaian saka baju ini" aku mulai melihat saka memakai kaos putih, celana hitam dan sepatu yang sangat lucu sekali anak ini. Kulit putih serta ada rona merah kalau tersenyum membuat ku gemas sendiri.
"MasyaAllah, putra umma tampan sekali. Mba udah siap ya ayo kita berangkat" aku mulai mengajak saka dan mba sisi untuk keluar dari dapur menyuruh mereka masuk kedalam mobil.
"Abi, saka udah siap ayoo belanja" saka mulai menghampiri kak hafiz yang masih duduk di ruang tamu dia sedang mengecek laporan dari cafe nya.
"MasyaAllah ini ko ganteng banget sih nak, ayoo kita berangkat" ku lihat saka mulai berjalan bersama kak hafiz.
••••
"Mau beli apa kak buat makan nanti? Saka mau udang, kalau anak-anak di bawain udang balado gimana" aku mulai bertanya kepada kak zay.
"Saya mau makan ayam asam manis, buat aja nanti di Frozen aja sayang nanti biar mereka panaskan"
"Aku takut basi lo bi, ini kan di bagasi kalau yang ke mesir sih gapapa ini buat yang ke tarim kan dari banda ke tarim jauh" aku galau dengan makanan yanga akan aku bawakan kepada hari dan haris.
"Gak kayanya di buat kering aja, nanti saya tanya ke yang lainnya bisa gak kirim makanan Frozen" aku mengangguk mulai memilih udang yang akan aku beli sedangkan kak hafiz mulai mengambil ayam yang akan di buat asam manis.
"Umma, saka bawa ini" saka mulai menghampiri ku dia sedang asik duduk di troli yang penuh dengan makanan, aku memesan makan kepada mba sisi dengan saka yang akan mencarikan.
"Ko banyak banget adek, ini buat siapa yupi nya ko ada 5 kantong" aku melihat barang-barang di sini jumlahnya 5 buah.
"Buat saka, buat kak rehan, kak fauzan, kak revanq dan kak haris semuanya satu satu umma" anak ini menunjukkan makanan dengan tatapan polosnya.
"Adek gak boleh ya sayang ini kan pedes nak, balikin lagi ya sama abi adek gak bisa makan ini semua ini bukan buat usia adek" aku sungguh takjub makan di sini tidak di peruntukan untuk usia saka.
"Bi sama abi aja ya anaknya, biar aku sama mba" kak hafiz mukai mengangguk dia juga kaget dengan apa yang saka ambil.
"Yah saka salah ya, maaf ya umma abi mba" anak tersebut mulai menunjukan wajah sedihnya. Aku sungguh tidak tega tapi ini bukan untuk usia arkan dia bekum aku ijinkan untuk mengonsumsi nya.
"Iya gapapa, ayo sama umma dan abi ya ambilnya" aku mulai mengajak saka mengambil barang bersama ku, aku tidak mau anak ini murung.
"Mba, ini sama mba aja ya udah aku catet ko yang bekum itu yogurt sama nugget saka ya mba" aku mulai menyerahkan Catan ku kepada mba sisi dan pamit untuk ke depan memilih makanan. Aku tau mba sisi sudah melarang saka namun anak ini pasti tetap memaksa.
Setelah 1 jam berbelanja dan berkeliling akhirnya kita semua sudah selesai, aku meminta untuk mampir ke tempat baju membelikan anak-anak baju dan juga kak hafiz.
"Mau ikut atau mau tunggu di sana aja bi?" Aku mulai menanyakan pendapat kak hafiz.
"Nunggu aja ya sayang, kasian ini sakanya tidur capek kayanya" aku mulai mengantuk dan mengajak kak hafiz menunggu di ruang tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KA.HA (Kania & Hafiz)
General FictionAku Kania Bahira Hari-hari ku penuh dengan warna abu-abu dan Hitam. jika kalian menanyakan kamu suka apa Kania aku suka hitam dan minuman favorit ku Americano. Namun, semua hal itu berubah setelah aku bertemu dengan 2 sosok yang menjadi kan hidupku...