Pagi ini aku sedang menyiapkan barang bawaan untuk mengantarkan anak-anak, kemarin setelah sampai di Jakarta pagi harinya aku mengajak semua anak-anak untuk berbelanja perlengkapan mereka untuk pergi mondok lagi. Aku sengaja memberikan mereka barang-barang baru meskipun mereka menolaknya. Dan kalian harus tau di situ saka pun mengikuti kakak-kakaknya dia pun ikut dalam hal mengambil barang apa pun dia beranggapan kalau itu perlu saat nanti akan mengantarkan kakaknya. Setelah aku memberi penjelasan dan akhirnya saka mulai paham dia menaruh kembali barang yang sebelumnya dia ambil.
"Umma, saka boleh pinjam hp umma tidak? Saka boleh hubungi om haiiss gak umma" anak ini sudah ingin menghubungi omnya itu.
"Boleh, umma hubungi dulu om hafiz nya ya takutnya om hafiz nya sedang sibuk ya nak" aku mulai memberikan pengertian kepada saka agar apa yang ia minta tidak semuanya harus ia dapatkan saat itu juga.
"Iya umma, terima kasih" saka kembali fokus kepada televisinya.
"Adek mau ikut sama kakak gak? Kakak mau kedepan" ku lihat rehan mulai menghampiri saka.
"Mau apa ka? Umma saka boleh ikut tidak?" Saka mulai meminta izin ku. Aku mengangguk dan memberikan ijin kepada saka
"Kakak mau beli jajan ke depan , umma rehan bawa ade ya" rehan mulai menggendong saka.
"Iya, jangan dulu beli ice cream sama yupi ya nak, saka kan mau antar kakak nanti kalau makan itu saka bisa sakit tenggorokan" aku sengaja membatasi hal tersebut karena perubahan cuaca yang terjadi dan aku tidak mau saka sampai sakit.
"Iya umma, saka beli roti kalau gitu boleh?" Anak ini memang pengemar roti apalagi roti selai strawberry dia sangat suka sekali.
"Boleh, kak belinya yang gandum ya, kalau gak mau yang besar beli yang kemasan sekali makan aja, sama sekalian beli regal juga ya buat adek" aku mulai menyerahkan uang kepada rehan.
"Uang rehan aja umma, masih ada ko ade gak bakalan jajan banyak" rehan menolak uang pemberian ku. Anak ini memang sudah punya penghasilan selain mondok dia pun suka mengajar lest bahasa arab.
"Ya sudah hati-hati ya nak, adek nurut ya sama kakak" ku lihat kedua anak tersebut sudah mulai melangkah keluar dari rumah.
Dredd....dredd
Ustadz hafiz
Waalaikumussalam, maaf saya baru membalas saya sedang di Jakarta boleh kita bertemu? Sekalian dengan saka juga.
Kania
Boleh, mau bertemu di mana?
Ustadz hafiz
Boleh kamu saja yang pilih tempatnya nanti saya akan ke sana.
kania
Boleh nanti saya Sherlock ya.
Setelah membalas pesan tersebut aku mulai mencari tempat untuk aku reservasi. Untuk acara mungkin akan sore hari karena aku pun harus merapihkan bawaan dari anak-anak.
****
"Umma, kita mau ke mana lagi? Mau beli buat kakak lagi?" Saka mulai berceloteh di dalam mobil, ya kita sudah berangkat untuk bertemu dengan ustadz hafiz.
"Enggak, kata saka tadi mau ketemu sama om hafiz ini om hafiz suruh umma bawa saka" aku kembali mengelus surai coklat yang berada di pangkuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KA.HA (Kania & Hafiz)
General FictionAku Kania Bahira Hari-hari ku penuh dengan warna abu-abu dan Hitam. jika kalian menanyakan kamu suka apa Kania aku suka hitam dan minuman favorit ku Americano. Namun, semua hal itu berubah setelah aku bertemu dengan 2 sosok yang menjadi kan hidupku...
